Wamen BUMN Ingin Kopi Ijen dari Lahan Perhutani Diekspor

1 day ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menginginkan kopi Ijen dari lahan milik PT Perhutani untuk diekspor. Harapannya, langkah itu bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat yang ikut mengelola.

Pria yang akrab disapa Tiko itu menyampaikan, ada 40 petani dari Masyarakat Desa Hutan yang terlibat dalam mengelola lahan seluas 18,06 hektare. 14,06 hektare di antaranya telah ditanami kopi berbagai jenis sejak 2019.

"Kami sangat mengapresiasi langkah Perhutani melalui model kemitraan seperti di KPH Bondowoso ini. Kita yakin kopi Ijen ini bagus kualitas ekspor. Kita (Kementerian BUMN) punya program PMO Kopi, Perhutani punya lahan yang luas, masyarakat tanam kopi dan dibina oleh PTPN hasilnya diolah dan menjadikan nilai tambah yang tinggi,” ujar Tiko, mengutip keterangan resmi, Selasa (3/6/2025).

Sementara itu, Plt. Direktur Utama Perhutani, Natalas Anis H, menyampaikan pihaknya terus mengembangkan program-program agroforestri seperti Project Management Office (PMO) Kopi & Kakao Nusantara ini. 

"Melalui program Kemitraan Perhutani, kami berupaya mengoptimalkan value added bagi masyarakat dan UMKM lokal melalui sinergi berbagai pihak," ucapnya.

"Dengan LMDH, kami tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi, tetapi juga memastikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat desa hutan, mendukung penuh agenda nasional Asta Cita yaitu pembangunan dari desa," tambahnya.

MO Kopi Nusantara Bentukan Erick Thohir

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah resmi membentuk Tim Pengembangan Bisnis Komoditas Kopi dan Kakao yang disahkan pada akhir November 2024. Tim ini merupakan pengembangan dari PMO Kopi Nusantara yang dibentuk sejak 2022 lalu dan kini diperluas menjadi PMO Kopi dan Kakao Nusantara.

Sebagai langkah awal, kick-off meeting PMO Kopi dan Kakao Nusantara ini dilaksanakan pada Kamis, 5 Desember 2024 oleh Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN. 

"Kementerian BUMN berharap, melalui PMO Kopi dan Kakao Nusantara ini, kita dapat mendorong peningkatan kapabilitas dan kesejahteraan petani kopi dan kakao rakyat. Sinergi yang kuat antara BUMN dengan berbagai pihak akan menjadi daya ungkit dan kunci keberhasilan program ini,” ujar Faturohman, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Kementerian BUMN.

Bentuk Ekosistem Bisnis

PMO Kopi Nusantara, yang dibentuk pada 2022 oleh Menteri BUMN, telah berhasil membangun ekosistem bisnis bagi petani kopi. 

Kini PMO Kopi Nusantara diberi mandat tambahan untuk mendukung pengembangan komoditas kakao secara nasional. Komoditas kopi dan kakao diketahui memiliki karakteristik serupa, terutama dalam aspek produksi yang didominasi oleh petani rakyat, yaitu 96,1% untuk kopi dan 99,5% untuk kakao.

Dalam tiga tahun terakhir, PMO Kopi dan Kakao Nusantara telah mendampingi lebih dari 12.000 petani kopi melalui program Makmur di Sumatera dan Jawa. Pendampingan ini berhasil meningkatkan produktivitas petani hingga 48% dengan penerapan good agricultural practices dan rekomendasi pemupukan yang tepat.

Bawa Kopi RI ke Panggung Dunia

Pada hilir, kolaborasi PMO Kopi dan Kakao Nusantara dengan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) berhasil membawa nama Indonesia ke panggung dunia.

Indonesia mencetak prestasi gemilang dengan meraih 8 juara dunia kompetisi internasional sepanjang 2022 – 2024, salah satunya Juara 1 World Barista Championship 2024 di Busan, Korea Selatan. Tak hanya itu, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah World of Coffee 2025, yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Asia Tenggara. 

Dengan mandat yang diperluas ke komoditas kakao, PMO Kopi dan Kakao Nusantara akan melibatkan lebih banyak stakeholder, termasuk dari BUMN, swasta, asosiasi, hingga lembaga riset untuk mengoptimalkan potensi kedua komoditas strategis ini. Di tahun 2025, terdapat dua fokus utama rencana kerja PMO Kopi dan Kakao Nusantara.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |