Trump ingin Naikkan Tarif Impor 15% ke Negara Mitra Dagang 150 Hari

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk secara sementara mengenakan tarif impor pada sebagian besar negara mitra dagang sebesar 15%. Kabar itu datang dari laporan kantor berita Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (29/5/2025).

Mengutip US News, Jumat (30/5/2025) sejumlah sumber menyebutkan bahwa kebijakan tarif baru yang direncanakan Trump akan berjalan selama 150 hari.

Sejauh ini, pemerintahan Trump belum membuat keputusan akhir dan menunggu untuk memberlakukan rencana apa pun setelah pengadilan banding federal memutuskan untuk mengizinakn kembali sementara tarif Trump menyusul putusan pengadilan perdagangan untuk segera memblokirnya.

Diwartakan sebelumnya, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent mengungkapkan bahwa pembicaraan dagang AS-Tiongkok “agak macet," sehingga mengharuskan para pemimpin kedua negara untuk berdiskusi secara langsung.

"Saya yakin bahwa kami akan mengadakan lebih banyak pembicaraan dengan mereka dalam beberapa minggu ke depan," kata Bessent, dikutip dari CNBC International.

Bessent pun membuka kemungkinan panggilan telepon antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping terkait tarif impor.

"Saya pikir mengingat besarnya pembicaraan dan kompleksitasnya, ini akan mengharuskan kedua pemimpin untuk mempertimbangkan satu sama lain," kata Bessent dalam sebuah wawancara dengan Fox News.

Trump Tunda Tarif 50% terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli 2025, Ini Alasannya

Diwartakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setuju memperpanjang batas waktu tarif 50% terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli 2025.

“Saya menerima telepon hari ini dari Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa yang meminta perpanjangan batas waktu 1 Juni untuk tarif 50% terkait perdagangan dan Uni Eropa,” tulis Trump di Truth Social seperti dikutip dari CNBC.

“Saya setuju untuk memperpanjangnya (penundaan tarif-red), 9 Juli 2025 merupakan hak istimewa bagi saya untuk melakukannya, ia menambahkan.

Unggahan Trump muncul setelah Von der Leyen mengatakan telah melakukan panggilan yang bagus dengan Trump tetapi membutuhkan waktu hingga 9 Juli untuk mencapai kesepakatan yang bagus.

"UE dan Amerika Serikat memiliki hubungan perdagangan yang paling penting dan dekat di dunia,” tulis dia di platform X.

Besaran Tarif Sebelumnya

Donald Trump mengenakan tarif 20% pada Uni Eropa sebagai bagian dari tarif timbal baik yang diberlakukannya, sebelum memangkas tarif menjadi 10% selama 90 hari pada 9 April.

Namun, Trump pekan lalu mengusulkan tarif langsung 50% pada Uni Eropa yang akan dimulai pada 1 Juni dengan mengatakan blok yang beranggotakan 27 negara itu sangat sulit untuk dihadapi.

“Diskusi kita dengan mereka tidak akan membuahkan hasil,” tulis Trump.

Ia kemudian mengatakan tidak berencana untuk mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa sebelum 1 Juni. “Saya hanya berkata, sudah saatnya kita memainkan permainan ini dengan cara yang saya tahu,” ujar dia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |