Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan pihaknya tidak mendukung rencana penerapan kembali program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Dia menilai, kebijakan pengampunan pajak jika dilakukan berulang kali justru berpotensi merusak kredibilitas pemerintah dalam penegakan pajak.
"Pandangan saya begini, kalau amnesty berkali-kali, bagaimana jadi kredibelitas amnesty. Itu memberikan signal ke para pembayar pajak bahwa boleh melanggar, nanti ke depan-ke depan ada amnesty lagi," kata Purbaya saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jumat, 19 September 2025.
Ia menilai, pesan yang ditangkap dari pelaksanaan tax amnesty berulang bisa keliru. Wajib pajak dapat berpikir praktik penghindaran pajak akan terus ditoleransi karena nantinya selalu ada kesempatan baru untuk pemutihan kewajiban.
Artikel Menkeu Purbaya Tolak Rencana Tax Amnesty Baru, Ini Alasannya menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com jelang akhir pekan. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Sabtu, (20/9/2025):
1. Menkeu Purbaya Tolak Rencana Tax Amnesty Baru, Ini Alasannya
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan pihaknya tidak mendukung rencana penerapan kembali program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Dia menilai, kebijakan pengampunan pajak jika dilakukan berulang kali justru berpotensi merusak kredibilitas pemerintah dalam penegakan pajak.
"Pandangan saya begini, kalau amnesty berkali-kali, bagaimana jadi kredibelitas amnesty. Itu memberikan signal ke para pembayar pajak bahwa boleh melanggar, nanti ke depan-ke depan ada amnesty lagi," kata Purbaya saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (19/9/2025).
Ia menilai, pesan yang ditangkap dari pelaksanaan tax amnesty berulang bisa keliru. Wajib pajak dapat berpikir bahwa praktik penghindaran pajak akan terus ditoleransi karena nantinya selalu ada kesempatan baru untuk pemutihan kewajiban.
2. Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai Pelaksana Tugas atau Plt Menteri BUMN. Hal itu dalam rangka mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Erick Thohir lantaran berpindah tugas sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
“Untuk Plt BUMN atas petunjuk dari Bapak Presiden, dan kemudian juga sudah kami sampaikan kepada pihak terkait dalam hal ini Kementerian BUMN, untuk Plt Menteri BUMN ditunjuk Wakil Menteri BUMN atas nama bapak Dony Oskaria untuk menjalankan tugas Pelaksana Tugas di kementerian BUMN,” tutur Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Prasetyo sedikit mengulas pertimbangan Prabowo menunjuk Dony Oskaria sebagai Plt Menteri BUMN. Salah satunya jabatan strategisnya yakni Wakil Menteri BUMN.
“Satu, beliau kan Wakil Menteri BUMN dan kedua, beliau juga menjadi COO di Danantara,” jelas dia.
“Sehingga harapannya dengan Pelaksana Tugas yang diberikan kepada beliau akan mempercepat proses pembenahan BUMN-BUMN kira-kira yang sekarang memang sudah dilaksanakan oleh Danantara dan Kementerian BUMN,” ia menambahkan.
3. Harga Emas Antam Anjlok Lagi Hari Ini 19 September 2025
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) merosot dari level tertingginya. Harga emas Antam hari ini, Jumat (19/9/2025) terpangkas Rp 8.000 usai anjlok Rp 17.000 kemarin.
Harga emas Antam turun menjadi Rp 2.090.000 per gram dari perdagangan Kamis kemarin yang berada di posisi posisi 2.098.000.
Demikian untuk harga emas untuk pembelian kembali (buyback) juga merosot Rp 8.000 menjadi Rp 1.937.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.937.000 per gram.
Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam menyentuh rekor termahal di Rp 2.115.000. Rekor sebelumnya dicetak pada 11 September 2025 di angka Rp 2.095.000 per gram.
Berita selengkapnya baca di sini