Stok BBM Swasta Kosong, Ternyata Ini Penyebabnya

2 weeks ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung buka suara terkait kabar kosongnya stok bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta seperti Shell dan BP-AKR. Dia menegaskan bahwa masalahnya bukan soal tersendatnya izin impor BBM.

Yuliot mengatakan akan mengecek soal izin impor dari SPBU swasta tadi ke Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM. Ia menyebut, izin impor itu bukan menjadi akar masalah kosongnya stok BBM swasta.

"Jadi saya cek dulu, ini kan proses perizinan itu kan ada di Ditjen Migas. Jadi ini sudah kita bahas. Seharusnya tidak berdampak (terimbas pembatasan izin impor BBM)," kata Yuliot, ditemui usai Indonesia Summit 2025, di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Ia mengatakan pemerintah melakukan evaluasi stok BBM secara keseluruhan di tingkat nasional. Menurutnya, ada peningkatan permintaan impor dari SPBU swasta pada Februari 2025 dan ada lonjakan konsumsi BBM swasta pada Maret 2025.

Dalam konteks ini, pemerintah telah menetapkan kuota impor BBM bagi SPBU swasta yang berlaku dengan jangka waktu enam bulan. Kebijakan ini akan dievaluasi secara berkala setiap tiga bulan.

"Ya kemarin itu kan karena ada kelebihan permintaan waktu bulan Februari, jadi kan lonjakan Maret itu kan cukup tinggi. Itu kan sebenarnya kita ada batasan kuota (impor BBM) waktu itu," ungkap Yuliot.

Koordinasi Lintas Kementerian

Melanjutkan persoalan ini, Yuliot mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan. Tujuannya tak lain untuk memastikan pasokan BBM di dalam negeri bisa terpenuhi.

"Jadi saya juga sudah koordinasikan dengan teman-teman di Kementerian Perdagangan, di Kementerian Keuangan, ya bagaimana untuk kebutuhan energi, khususnya BBM itu bisa terpenuhi secara keseluruhan. Jadi ini kita lagi diselesaikan," terangnya.

Stok BBM Shell Kosong

Sebagai informasi, stok BBM di sejumlah SPBU swasta dikabarkan kosong. Salah satunya di SPBU Shell Indonesia. President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengatakan ada kekosongan pada produk BBM yang dijualnya. Ia tidak bisa memastikan kapan stok tersebut akan terisi kembali.

"Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa produk bahan bakar minyak (BBM) Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan," kata Ingrid dalam keterangan tertulis.

Beberapa BBM Masih Tersedia

Sementara itu, ia mengatakan SPBU Shell tetap melayani para pelanggan dengan produk BBM Shell V-Power Diesel dan layanan lainnya; termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.

Pembaruan informasi terkait ketersediaan produk BBM di jaringan SPBU Shell dapat diakses melalui tautan berikut ini www.shell.co.id/Ketersediaan-BBM. Shell Indonesia senantiasa berupaya untuk memastikan kelancaran pendistribusian dan penyediaan produk BBM di jaringan SPBU Shell.

"Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia untuk memastikan ketersediaan produk BBM di jaringan SPBU Shell. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," tandas Ingrid.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |