Harga Perak Hari Ini 24 Desember 2025 Melesat

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Harga perak naik 1% ke posisi USD 72,16 pada Rabu (24/12/2025) waktu Singapura. Harga perak menyentuh posisi di atas USD 70 per ounce untuk pertama kali pada Selasa, 23 Desember 2025. Harga perak saat itu naik hingga 1,8% ke posisi USD 72,70 dan mencetak rekor. Reli logam putih ini lebih spektakuler daripada emas

Kenaikan harga perak tersebut didorong sejumlah faktor antara lain arus dana yang masuk dan dislokasi pasokan yang masih ada di pusat perdagangan utama setelah pembekuan singkat pada Oktober. Demikian mengutip Yahoo Finance, Rabu pekan ini.

Gudang-gudang di London ini telah mencatat arus masuk yang signifikan, tetapi sebagian besar perak yang tersedia tetap berada di New York. Hal ini karena pelaku pasar menanti hasil penyelidikan Departemen Perdagangan Amerika Serikat tentang apakah impor mineral penting mengancam keamanan nasional yang dapat menyebabkan tarif atau pembatasan perdagangan pada logam tersebut.

"Tidak seperti reli perak sebelumnya yang didorong terutama oleh leverage, pergerakan ini didukung oleh permintaan riil untuk logam yang mengubah perilaku pasar di sekitar ambang harga utama,” ujar Business Development Manager Guardian Vaults, John Feeney.

"Saya belum melihat akhir dari tren ini,” dia menambahkan.

Selain perak, harga emas spot juga menguat 0,1% menjadi USD 4.489,1 per ounce pada pukul 14.20 di Singapura setelah menyentuh rekor tertinggi USD 4.525,77. Harga platinum menguat 2% menjadi USD 2.334,82 dan paladium bertambah 4,3%.

Harga Perak Antam Terbang

Sebelumnya, harga perak PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu, (24/12/2025). Kenaikan harga perak Antam tersebut mengikuti harga emas Antam.

Mengutip laman logammulia.com, harga perak Antam terbang Rp 1.500 pada Rabu pekan ini. Harga perak Antam sentuh Rp 43.965 dari sebelumnya Rp 42.465. Berikut sejumlah spesifikasi perak di Antam.

Spesifikasi Jenis Perak di Antam:

Berikut spesifikasinya:

Perak Batangan 250 gram

Perak batangan (silver bar) 250 gram hadir dalam bentuk minting dengan finishing halus yang dapat digunakan sebagai alternatif instrumen investasi selain emas.

Berat 250 gram

Kemurnian 99.95%

Tebal 7.3 mm

Dimensi 38 x 86 mm

Harga: -

Perak Batangan 500 gram

Perak batangan (silver bar) 500 gram hadir dalam bentuk klasik dengan finishing halus yang dapat digunakan sebagai alternatif instrumen investasi selain emas.

Berat 500 gram

Kemurnian 99.95%

Tebal 8.5 mm

Dimensi 38 x 86 mm

 Harga: -

Perak Butiran Murni 99,95%

Perak butiran (silver granules) dihasilkan melalui proses pemurnian dan granulasi. Terdapat pilihan berat 1 Kilogram, 5 kilogram dan 10 Kilogram dengan kemurnian 99,95% dan ukuran 2 mm - 5 mm.

Pergerakan Harga Perak

Perak diuntungkan oleh permintaan industri dan investasi yang kuat pada 2025, bersama dengan kekhawatiran tarif yang menganggu pasokan fisik seperti belum pernah terjadi sebelumnya, mendorong harga naik lebih dari 120% pada 2025.

Ke depan, bank investasi, lembaga, dan analis yakin perak ini dapat bergerak jauh lebih tinggi tahun depan, meskipun akan menghadapi beberapa kemunduran awal pada 2025.

Analis Heraeus memperingatkan dalam Prospek Logam Mulia 2026 kalau harga perak dan logam mulia lainnya akan cenderung turun pada awal 2026.

"Reli yang telah membuat emas dan perak mencapai rekor tertinggi dan harga PGM pada level tertinggi dalam beberapa tahun, telah membuat harga naik terlalu cepat,” demikian seperti dikutip dari Kitco.

“Meskipun harga dapat naik lebih tinggi dalam jangka pendek, begitu momentumnya melemah, periode konsolidasi kemungkinan akan terjadi,”

“Harga yang tinggi mengurangi permintaan perak di sejumlah sektor. Namun, jika emas naik, perak kemungkinan akan mengikutinya,”

Permintaan Perak

Heraeus meyakini permintaan perak akan mengalami kesulitan di sejumlah sektor pada 2026. Heraeus memprediksi permintaan perak untuk fotovoltaik akan menurun pada 2026 karena penghematan lebih besar daripada pertumbuhan instalasi.

"Setelah beberapa tahun pertumbuhan yang signifikan, pertumbuhan instalasi fotovoltaik (PV) diprediksi akan melambat menjadi sekitar 1% pada 2026 menyusul perubahan kebijakan di China, pasar terbesar,”

"Pada saat yang sama, harga perak yang tinggi telah menghidupkan kembali upaya untuk menghemat perak dalam sistem PV. Hal ini terjadi di sejumlah bidang, termasuk pencetakan kontak yang lebih halus, perubahan dalam desain sel, dan dengan mencoba menggunakan logam yang lebih murah. Permintaan industri lainnya cenderung tumbuh secara luas sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global, yang sedang berjuang dengan pertumbuhan yang moderat meskipun tarif AS telah mempersulit prospek perdagangan.”

Seperti emas, harga perak yang tinggi telah meredam permintaan perhiasan dan peralatan makan perak, dan Heraeus memperkirakan hal ini akan berlanjut pada 2026.

"India menyumbang sekitar 40% dari permintaan perhiasan perak global dan sekitar dua pertiga dari pasar peralatan makan perak, dan konsumen tidak mampu membeli perak sebanyak yang dibutuhkan karena harganya terus naik,”.

"Negara ini mengimpor 14% lebih sedikit perak pada tahun hingga Oktober dibandingkan tahun sebelumnya.”

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |