Santa Claus di Belanda Naik Kapal, Bukan Rusa! Sejarah dan Tradisi Unik dari Belanda.

15 hours ago 2
Santa Claus di Belanda Naik Kapal, Bukan Rusa! Sejarah dan Tradisi Unik dari Belanda. Sinterklaas bersama Piet Hitam datang menggunakan kapal(AFP/REMKO DE WAAL )

MUSIM liburan semakin dekat dan perayaan Natal yang penuh keceriaan mulai terlihat di berbagai belahan dunia.

Di Belanda, tradisi perayaan Natal memiliki kekhasan tersendiri, dengan Santa Claus yang dikenal sebagai Sinterklaas. Namun, yang membedakan Sinterklaas di Belanda dari Santa Claus pada umumnya adalah cara kedatangannya. 

Di Belanda, Sinterklaas tidak datang dengan sled yang ditarik oleh rusa, melainkan menaiki kapal yang datang langsung dari Spanyol.

Tradisi Sinterklaas di Belanda berakar pada sosok Santo Nikolaus, seorang uskup yang hidup pada abad ke-4 di Myra (sekarang wilayah Turki). 

Santo Nikolaus dikenal karena kemurahan hatinya, terutama dalam membantu orang miskin dan melindungi anak-anak. 

Seiring berjalannya waktu, Santo Nikolaus dihormati sebagai santo pelindung anak-anak, dan legenda-legenda tentang kebaikan hatinya mulai menyebar ke seluruh Eropa, termasuk Belanda.

Pada abad pertengahan, Sinterklaas mulai diperingati setiap tanggal 6 Desember, yang dikenal sebagai Sinterklaasavond atau Nikolaasavond. 

Pada malam ini, anak-anak Belanda akan meletakkan sepatu mereka di dekat perapian atau pintu untuk diisi dengan hadiah dan permen oleh Sinterklaas dan para pembantunya, yang disebut Zwarte Piet atau Piet Hitam. Tradisi ini terus berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Natal di Belanda.

Salah satu ciri khas yang membedakan Sinterklaas di Belanda adalah kedatangannya dengan kapal, bukan rusa terbang. 

Meskipun cerita Santa Claus yang terkenal di banyak negara melibatkan sled yang ditarik oleh rusa, Sinterklaas dalam tradisi Belanda tiba melalui pelabuhan besar, berlayar dari Spanyol. 

Kapal yang mengangkut Sinterklaas dan para pembantunya ini biasanya dihias dengan ornamen meriah, mencerminkan semangat perayaan yang penuh kegembiraan.

Tradisi Sinterklaas yang tiba dengan kapal bermula pada abad ke-19, saat cerita mengenai kedatangan Sinterklaas dari Spanyol mulai populer. 

Belanda, yang memiliki sejarah pelayaran yang kaya, mengaitkan tokoh Sinterklaas dengan perjalanan laut. Sinterklaas dan Zwarte Piet tiba di pelabuhan Belanda dengan kapal yang penuh warna, siap untuk merayakan musim liburan dengan parade dan pesta yang meriah. 

Perjalanan laut ini menjadi simbol dari sejarah maritim Belanda, di mana negara ini terkenal dengan kekuatan pelayarannya.

Tradisi Sinterklaas ini memiliki pengaruh besar dalam evolusi tokoh Santa Claus yang lebih dikenal di dunia Barat. 

Ketika imigran Belanda datang ke Amerika Serikat (AS) pada abad ke-18 dan ke-19, mereka membawa tradisi Sinterklaas ke tanah baru. Namun, di Amerika, Sinterklaas kemudian berkembang menjadi Santa Claus dengan sleigh yang ditarik oleh rusa terbang, yang kini menjadi gambar yang sangat identik dengan perayaan Natal di banyak negara.

Meski Santa Claus dengan sled dan rusa lebih mendominasi di berbagai belahan dunia, Sinterklaas tetap menjadi simbol penting dalam budaya Belanda. 

Setiap tahun, kedatangan Sinterklaas dengan kapal yang berlayar dari Spanyol disambut dengan antusias oleh masyarakat Belanda. 

Anak-anak menantikan kedatangan sang Santa dengan penuh harap, meletakkan sepatu mereka untuk diisi dengan hadiah dan permen pada malam Sinterklaasavond.

Keunikan tradisi Sinterklaas yang tiba dengan kapal dari Spanyol mencerminkan kekayaan sejarah dan budaya Belanda. Tradisi ini tidak hanya memperkaya perayaan Natal di Belanda, tetapi juga menjadi bagian penting dari identitas budaya yang terus hidup hingga kini.

Dengan kedatangan Sinterklaas yang membawa kegembiraan dan semangat berbagi, masyarakat Belanda tetap menjaga tradisi yang telah berlangsung berabad-abad, meskipun dunia luar lebih mengenal Santa Claus dengan rusa terbangnya. (berbagai sumber/Z-1)

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |