Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta selenggarakan Demo Day Sebelas Maret Startup Academy (Semesta) Wirausaha Merdeka (WMK) 2024 selama dua hari, yang tuntas pada Rabu (4/12l di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS.
Berbagai kegiatan menarik seperti expo, seminar & talkshow, business matching, UMKM festival, penghargaan, serta hiburan tersaji dalam Demoday bertema bertema Crafting the Future: Educate to Inovate itu.
Gelaran latihan berusaha dengan tajuk Semesta WMK UNS tersebut, diikuti 374 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi. Ada lebih dari 74 stan yang memamerkan produk dari Startup dan Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM) binaan UNS.
Mereka memamerkan berbagai produk mulai dari sektor makanan dan minuman, industri kreatif, seni, pariwisata, dan budaya, serta sektor bisnis, servis, dan perdagangan.
Pada sesi seminar dan talkshow nasional yang berlangsung Rabu (4/12), Danang Giri Sadewa, seorang wirausaha kreatif membagikan pengalamannya, lewat tema How to Become an Entrepreneur: Adaptive and Taking Advantage of Opportunities.
Sementara pada sesi demo & pitching, sejumlah kelompok mahasiswa membangun potensi dirinya berwirausaha, dengan mendirikan stan. Terlihat meriah, karena dj Auditorium UNS dipadati proses interaksi jual beli.
Para pemodal usaha nampak berkeliling dan melakukan kunjungan ke stand mahasiswa. Banyaknya stand usaha oleh para mahasisaa dari berbagai perguruan tinggi, membuat demoday cukup berhasil sebagai ajang meningkatkan enterpreneurship muda.
Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono sangat mengapresiasi penyelenggaraan Demo Day Sebelas Maret Startup Academy (Semesta) Wirausaha Merdeka (WMK), yang melibatkan mahasiswa dalam jumlah lebih banyak dari gelaran tahun lalu.
Menurut Hartono, program ini tidak hanya memberikan materi berbasis teori kepada peserta mahasiswa, akan tetapi terdapat kesempatan praktik berwirausaha yang menjadi kesempatan mengasah kompetensi.
Program Semesta WMK UNS memberi dukungan stimulasi dana sebesar Rp1 juta rupiah per orang. Dana ini diberikan dalam perencanaan, pengembangan, serta produksi bisnis yang dijalankan.
20 SK
Sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Semesta WMK UNS memberi kesempatan rekognisi mata kuliah hingga maksimal 20 satuan kredit semester (SKS).
“Harapan kami adalah para lulusan nantinya memiliki jiwa kewirausahaan. Lapangan pekerjaan dapat terbuka lebar salah satunya melalui pengembangan dunia usaha,” tukas rektor UNS
Sementara itu, Wali Kota Solo, Teguh Prakosa yang hadir menekankan perlunya memanfaatkan program pengembangan kewirausahaan ini semaksimal mungkin. "Pemkot Solo telah menyediakan berbagai kebutuhan untuk melahirkan pelaku-pelaku usaha baru. Permodalan juga menjadi hal yang diperhatikan Pemkot. Kita punya Solo Techno Park, untuk tempat belajar," kata Teguh.
Terkait permodalan, Pemkot telah membuat sejumlah skema, yang bisa mengakselerasikan pemberian stimulus dana usaha bagi mahasiswa asli Solo maupun yang dari luar.
"Kami akan memfasilitasi UNS tentang permodalan lewat perbankan. Ini akan menjadikan pertumbuhan kewirausahaan menjadi lebih cepat. Tentunya kami berharap adanya kontribusi penyerapan tenaga kerja,” sergah dia.
Yang jelas, Program WMK merupakan salah satu upaya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mendukung penuh terciptanya wirausaha mahasiswa di Indonesia.
WMK juga menjadi bagian dari program Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
Lebih dari itu, program ini bermanfaat mengembangkan pembelajaran wirausaha yang mampu mengasah jiwa kewirausahaan, mendorong peningkatan pengalaman wirausaha, dan peningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa.
Semesta WMK UNS mendorong implementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) kedua, yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus.
Kegiatan kewirausahaan merdeka merupakan bagian dari MBKM yang mendukung ketercapaian IKU kedua. Selain itu, juga berpotensi melahirkan lulusan perguruan tinggi yang menjadi wirausahawan baru. (N-2)