Perempuan Paruh Baya Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi

9 hours ago 3
Perempuan Paruh Baya Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi Tim gabungan mencari warga Kampung Gunung Baen RT 17/06 Desa Karangjaya Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi, yang tertimbun material tanah longsor, Rabu (4/12).(MI/Benny Bastiandy)

SEORANG warga Kampung Gunung Baen RT 17/06 Desa Karangjaya Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tertimbun material tanah longsor, Rabu (4/12). Korban yang teridentifikasi bernama Emah, 50, itu masih dalam proses pencarian tim SAR gabungan.

Berdasarkan informasi, bencana tanah longsor di kampung tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Sejumlah warga yang rumahnya terdampak sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Namun, pada Rabu (4/12), korban hendak melihat hewan peliharaannya yang berada di lokasi. Kondisi tanah yang masih labil ditambah curah hujan terus menerus tanpa henti yang terjadi sejak dua hari lalu, mengakibatkan terjadi longsor susulan.

Tim SAR dari berbagai elemen segera melakukan pencarian. Namun, hingga Rabu petang belum ada tanda-tanda ditemukannya korban. Kondisi cuaca yang kurang memungkinkan membuat proses pencarian akan dilanjutkan Kamis (5/12).

"Jadi, longsor di Desa Karangjaya sudah terjadi beberapa hari lalu. Sekitar lima hari lalu. Pihak desa sudah mengungsikan warga yang terdampak. Namun tadi pagi (Rabu) ada satu orang warga yang kembali ke lokasi. Kemudian terjadi longsor susulan. Korban tertimbun. Sampai sekarang belum ditemukan," kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, dr Hondo Suwito, Rabu (4/12) malam.

Upaya pencarian dilakukan dengan cara mengevakuasi puing-puing serta menyemprotkan air menggunakan alkon ke timbunan-timbunan tanah. Pencarian melibatkan personel PMI, BPBD, TNI, Polri, serta pemadam kebakaran. "Hingga tadi kami masih menunggu bantuan dari Basarnas. Mudah-mudahan kita bisa segera menemukannya," ujarnya.

Hondo kembali mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang intensitasnya relatif meningkat. Terlebih, curah hujan akhir-akhir ini sangat tinggi sehingga bisa memicu potensi bencana hidrometeorologi.

"Tingkatkan kewaspadan dan kesiapsiagaan potensi bencana. Kami juga di PMI menyiagakan personel, sehingga ketika terjadi bencana bisa cepat membantu penanganan dan pertolongan," pungkas Hondo. (N-2)

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |