Saat Keripik Jet Kolet jadi Bintang Baru Kuliner Borobudur di Festival Suadesa 2025

5 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Suasana kawasan Gasblock PGN Karangrejo, Borobudur, Magelang, tampak semarak saat Festival Suadesa 2025 digelar pada 10-11 Mei 2025 lalu. Festival yang merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) Desa Energi Berdikari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) ini tidak hanya menampilkan hiburan rakyat, tetapi juga mempromosikan budaya dan kekayaan kuliner lokal, salah satunya keripik 'Jet Kolet'.

Kuliner unik ini menarik perhatian wisatawan yang datang, terutama karena keunikan bahan dasarnya, yaitu gethuk. Nama ‘Jet Kolet’ sendiri berasal dari istilah Jawa yang menggambarkan tekstur gethuk saat dipegang atau “dipejet”, yang “ngulet” atau melar.

Keripik Jet Kolet bukan sekadar camilan, tetapi juga simbol keberdayaan warga setempat.

Mukiban, warga Dusun Kretek II, Karangrejo, adalah salah satu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang telah menggeluti usaha ini selama lebih dari 15 tahun.

“Dulu produksi kami masih sangat terbatas, hanya sekitar 10 kilogram (kg) per hari dan prosesnya pun masih manual. Sekarang, dengan makin banyaknya wisatawan dan acara seperti Festival Suadesa, permintaan makin meningkat,” ujarnnya.

Para pengunjung festival tidak hanya disuguhi hiburan, tetapi juga dapat mencicipi dan membeli keripik Jet Kolet sebagai oleh-oleh khas Magelang utamanya Borobudur.

Bahkan beberapa dari mereka turut menyaksikan langsung proses pembuatannya, yang menjadi daya tarik dalam paket wisata VW Safari.

Pengungkit Ekonomi Lokal

Mukiban mengakui, kehadiran Balai Ekonomi Desa (Balkondes) PGN Karangrejo dan pembangunan Gasblock PGN telah menjadi pengungkit ekonomi lokal. Acara rutin seperti festival ini membawa dampak positif langsung bagi para perajin dan pelaku UMKM di desa.

Program CSR PGN melalui Festival Suadesa 2025 dirancang untuk menggali dan mengangkat potensi lokal seperti kuliner, seni, budaya, dan destinasi wisata. Dengan cara ini, desa binaan seperti Karangrejo tidak hanya menjadi mandiri secara energi, tetapi juga secara ekonomi.

“Setiap festival seperti ini, kami harus menyiapkan stok lebih banyak karena banyak wisatawan yang membeli. Harapan kami, keripik Jet Kolet bisa terus dikenal lebih luas dan menjadi ikon kuliner Magelang,” jelas Mukiban.

Festival Suadesa 2025 jadi Penggerak Ekonomi Desa

Sebelumnya, dalam rangka semarak HUT ke 60 pada 13 Mei 2025, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan menyelenggarakan Suadesa Festival 2025 pada 10 - 11 Mei 2025 di Gasblock PGN Karangrejo, Magelang. Festival ini merupakan perwujudan program Desa Energi Berdikari Pertamina dimana Desa Karangrejo, Borobudur yang merupakaan desa binaan PT PGN Tbk.

Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) PGN, Festival Suadesa 2025 diharapkan mampu menggerakkan perekonomian desa dengan mempromosikan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan menggali potensi lokal seperti destinasi wisata, kesenian dan budaya setempat.

“Suadesa Festival diharapkan dapat menjadi pesta rakyat untuk memantik ruang-ruang ekonomi baru, dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal. Selain itu, partisipasi masyarakat sekitar diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial dengan PGN dan komunitas-komunitas budaya lokal yang terlibat,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman, Sabtu (10/5/2025).

Keterlibatan masyarakat setempat menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan festival. Dengan harapan, hal ini dapat membentuk kemandirian untuk penyelenggaraan festival serupa di tahun-tahun mendatang.

Pasar Suadesa, dimana UMKM-UMKM lokal akan berkumpul menjajakan produk mereka, siap meriahkan Suadesa Festival 2025. Sejumlah 40 tenant UMKM Desa Karangrejo dan Desa Wringin Putih Borobudur yang terbagi menjadi UMKM Kuliner dan UMKM Craft akan menyajikan produk beragam seperti makanan tradisional, jajanan pasar, dan berbagai kerajinan kayu, pahat batu, anyaman, batik, aksesoris Borobudur, pecel, angkringan, jetkolet, jajanan pasar, jamu, dan lain-lain telah dipastikan berpartipasi.

Ajang ini juga merupakan salah satu medium untuk memperkenalkan komitmen PGN sebagai Subhokding Gas Pertamina tentang pemanfaatan energi ramah lingkungan termasuk moda transportasi gas berbentuk Cylinder CNG dengan brand produk Gaslink C-Cyl yang akan melayani kebutuhan gas untuk tenan kuliner yang membutuhkan.

Balkondes

Balkondes PGN dan Desa Karangrejo juga merupakan bentuk nyata ekosistem pemanfaatam gas bumi dan energi hijau solar panel yang dimanfaatkan untuk menggerakkan penginapan, UMKM, dapur, listrik dan kebutuhan hospitality Balkondes, masyarakat maupun Gasblock.

Tidak hanya menampilkan produk UMKM lokal yang unik, Pasar Suadesa juga mengusung tema kepedulian lingkungan. Pasar Suadesa tidak menyediakan kantong plastik untuk belanja bagi pengunjung dan menyarankan pengunjung agar membawa tas belanja sendiri yang berbahan non-plastik. Hal ini sebagai langkah nyata untuk mengurangi sampah plastik dan menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Untuk menambah kemeriahan Suadewa Festival, terdapat panggung seni dan budaya untuk menampilkan berbagai bentuk seni serta budaya lokal. Komunitas dan seniman budaya yang terlibat memeriahkan panggung nantinya yaitu Shaggydog, Irta Amalia, Om Janema dan masih banyak lagi.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |