Rupiah Loyo Lawan Dolar AS Hari Ini Jumat 17 Oktober 2025

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah melemah pada pembukaan perdagangan hari ini Jumat 17 Oktober 2025. Kurs rupiah melemah sebesar 1 poin atau 0,01 persen menjadi 16.582 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya 16.581 per dolar AS.

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan nilai tukar atau kurs rupiah menguat seiring probabilitas penurunan suku bunga kumulatif sebesar 50 basis points (bps) untuk sisa tahun 2025 terus meningkat.

"Gubernur Christopher Waller mengindikasikan bahwa anggota FOMC (Federal Open Market Committee) berpotensi melanjutkan penurunan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps, sementara pejabat yang baru diangkat, Stephen Miran, menegaskan kembali dukungannya terhadap penurunan suku bunga sebesar 50 bps bulan ini," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (17/10/2025).

Selain itu, aksi jual di pasar modal AS di tengah peningkatan ketidakpastian di sektor perbankan menyusul laporan aktivitas penipuan turut berpotensi melemahkan kurs dolar AS.

Secara keseluruhan, indeks dolar AS pada Kamis (16/10/2025) turun 0,46 persen menjadi 98,34, sementara yield UST 10-tahun turun 5 bps. Sementara itu, DJIA, S&P 500, dan NASDAQ masing-masing turun 0,65 persen, 0,63 persen, dan 0,47 persen.

Meninjau sentimen dari domestik, berdasarkan data hari Kamis (16/10/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,91 persen ke level 8.125, sementara yield Surat Berharga Negara (SBN) 10-tahun turun 6 basis poin menjadi 5,97 persen, yang menandai level terendah sejak awal 2021.

Rupiah

Sebagian besar yield SBN dalam rupiah turun 7-11 bps, kecuali tenor 5 tahun, menyusul tren penurunan yield UST. Yield SBN seri acuan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun masing-masing berada di level 5,34 persen (0 bps), 5,96 persen (-7 bps), 6,41 persen (-10 bps), dan 6,55 persen (-11 bps).

Volume perdagangan obligasi pemerintah mencapai Rp36 triliun pada Kamis (16/10/2025), turun dari Rp51,86 triliun pada Rabu (15/10/2025).

Kepemilikan investor asing sedikit meningkat sebesar Rp0,04 triliun menjadi Rp901 triliun per 15 Oktober 2025, yang mencakup 14,06 persen dari total.

"Untuk hari ini, rupiah diperkirakan akan tetap berada di kisaran Rp16.500–Rp16.600 per dolar AS," ungkap Josua.

Rupiah Melemah Terbatas terhadap Dolar AS Hari Ini 16 Oktober 2025 Imbas The Fed

Sebelumnya, nilai tukar rupiah turun terbatas terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan saham Kamis (16/10/2025).

Nilai tukar rupiah turun lima poin atau 0,03% menjadi 16.581 per dolar AS dari sebelumnya 16.576 per dolar AS. Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia merosot ke posisi 16.580 per dolar AS dari sebelumnya 16.580.

Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencerminkan pergerakan terbatas di tengah pasar global yang relatif tenang.

"Secara fundamental, kinerja rupiah saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh arah dolar AS dan perubahan ekspektasi terhadap kebijakan moneter The Fed, ketimbang faktor domestik,” ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Menurut Taufan, pernyataan dovish dari Gubernur The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell terkait sorotan terhadap perlambatan perekrutan tenaga kerja AS, yang meningkatkan ekspektasi bank sentral AS akan memangkas suku bunga pada pertemuan Oktober dan Desember 2025.

“Kondisi tersebut menekan imbal hasil obligasi AS dan melemahkan dolar secara luas. Namun, dampaknya terhadap mata uang pasar berkembang seperti rupiah masih terbatas karena investor menahan posisi di tengah minimnya rilis data ekonomi penting pekan ini,” ujar dia.

Mengutip Anadolu, dilaporkan Powell belum memberikan petunjuk tentang kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir bulan ini kendati pasar memprediksi pemangkasan tersebut bakal terjadi.

Penutupan Rupiah terhadap Dolar AS pada 15 Oktober 2025

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan rabu ini. Penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh pernyataan pejabat bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Pada Rabu (15/10/2025), kurs rupiah ditutup menguat sebesar 27 poin atau 0,16 persen menjadi Rp 16.576 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.603 per dolar AS.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini bergerak datar di level Rp 16.577 per dolar AS, sama seperti hari sebelumnya.

Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menganggap penguatan nilai tukar rupiah dipengaruhi pernyataan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang ditafsirkan sebagai dovish.

"Powell mengatakan ekonomi AS mungkin berada pada lintasan yang lebih kuat daripada yang diperkirakan beberapa pihak, tetapi ia memperingatkan bahwa pasar tenaga kerja yang jauh lebih lemah sedang muncul," ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Powell menegaskan bahwa tidak ada jalur bebas risiko untuk kebijakan suku bunga di tengah ketegangan antara target ketenagakerjaan dan inflasi.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |