Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung Asta Cita Pemerintah, khususnya lewat penyaluran Kredit Program Perumahan (KPP). Langkah ini menjadi bagian penting dari realisasi target nasional 3 Juta Rumah yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Komitmen BRI diwujudkan dalam kegiatan Sosialisasi Kredit Program Perumahan bertema “Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat” di Regale International Convention Centre, Medan, Kamis (9/10/2025). Acara tersebut dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI Maruarar Sirait, Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian, Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution, serta Group CEO BRI Hery Gunardi.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menekankan pentingnya sektor perumahan sebagai penggerak ekonomi rakyat. “Program rumah subsidi ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, menyejahterakan banyak keluarga sekaligus menggerakkan perekonomian. Melalui Kredit Program Perumahan (KPP) dan KPR FLPP, BRI berkomitmen memperluas akses pembiayaan yang layak dan terjangkau, serta menjadi bagian dari upaya besar mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI Maruarar Sirait menilai sinergi antara pemerintah, perbankan, dan masyarakat menjadi kunci sukses program ini. “Saya melihat BRI siap mendukung penuh pelaksanaan program perumahan rakyat. Pegawai BRI mampu menjawab langsung berbagai pertanyaan dan kebutuhan masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Ini membuktikan bahwa BRI hadir tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga menjadi mitra nyata masyarakat di lapangan. Program ini terbukti memberi manfaat besar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Ke depan, kami berharap sinergi ini terus diperkuat agar semakin banyak keluarga berpenghasilan rendah memiliki rumah yang layak dan terjangkau,” ungkap Maruarar.
Program 3 Juta Rumah, Mesin Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian menambahkan bahwa sektor perumahan memberi kontribusi nyata terhadap ekonomi nasional. “Program Tiga Juta Rumah berkontribusi sekitar dua persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain memperkuat sektor properti, program ini juga menyerap tenaga kerja dari berbagai bidang,” jelas Tito.
Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution menggarisbawahi tingginya backlog perumahan di wilayahnya yang mencapai 938.217 rumah tangga. “Tambahan kuota program 3 Juta Rumah ini menjadi dorongan besar agar semakin banyak warga Sumut yang bisa menikmati hunian yang layak dan terjangkau,” ujarnya.
KPP disalurkan melalui dua pendekatan. Dari sisi supply, BRI mendukung UMKM pengembang, kontraktor, dan penyedia bahan bangunan. Dari sisi demand, pembiayaan diberikan kepada individu untuk pembelian, pembangunan, atau renovasi rumah yang juga bisa difungsikan sebagai tempat usaha.
Hery mengungkapkan, BRI mencatat penyaluran KPR Subsidi FLPP mencapai 25.080 unit rumah hingga 7 September 2025, atau 100% dari kuota. “Alokasi kuota FLPP BRI di tahun 2025 juga meningkat signifikan, dari 17.000 unit pada tahun 2024 menjadi 25.000 unit pada tahun 2025 atau tumbuh 47% YoY,” katanya.
Ia menegaskan keberhasilan ini tak lepas dari semangat kolaborasi. “Hari ini, dari Medan, kita menyuarakan semangat kolaborasi nasional melalui partisipasi 3.000 peserta, terdiri dari developer, kontraktor, pedagang bahan bangunan, dan UMKM. Semangat gotong royong ini menjadi kunci agar backlog perumahan dapat kita kurangi bersama,” tutup Hery.