Profil 2 Perempuan Indonesia yang Masuk Daftar Asia’s Most Powerful Women 2025

5 days ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Dua perempuan Indonesia menorehkan prestasi di tingkat regional Asia. Nama Maya Watono, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), dan Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), masuk dalam daftar ”Asia’s Most Powerful Women 2025“ atau perempuan palinh berpengaruh di Asia. Daftar ini dirilis majalah bisnis terkemuka, Fortune. 

Dalam daftar tersebut, Fortune menyoroti banyak figur perempuan dari berbagai negara Asia yang mampu memimpin dan dinilai memiliki pengaruh besar terhadap arah kebijakan bisnis.

Dari sektor pariwisata hingga industri logam mulia, kedua tokoh asal Indonesia ini dinilai berhasil menunjukkan kepemimpinan yang visioner serta kinerja yang berkelanjutan.

Masuknya Maya dan Sandra ke dalam daftar bergengsi itu memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan semakin banyak figur perempuan yang berperan di level strategis.

Dilansir dari laman resmi Fortune, Kamis (9/10/2025), daftar tersebut menjadi bentuk apresiasi terhadap para perempuan yang tidak hanya memimpin dan berprestasi di bidang bisnis, tetapi juga berperan dalam membangun ekosistem kerja yang inklusif, adaptif, dan berorientasi pada masa depan. 

Kedua sosok ini menempati posisi penting di sektor yang berbeda, namun sama-sama menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan berdampak luas. Siapa mereka dan seperti apa kiprah mereka hingga diakui di tingkat Asia? Berikut ulasannya.

Maya Watono, Pemimpin Muda di Sektor BUMN Pariwisata

Sosok pertama adalah Maya Carolina Watono. Dilansir dari laman resmi InJourney, perempuan kelahiran 12 Mei 1982 ini menjabat sebagai Direktur Utama sejak November 2024.

Dalam daftar Asia’s Most Powerful Women 2025 versi majalah Fortune, Maya menempati peringkat ke-75 dari ratusan tokoh perempuan berpengaruh lainnya

Penunjukan Maya sebagai Direktur Utama menandai langkah penting bagi representasi perempuan di jajaran pimpinan BUMN, sekaligus menjadikannya salah satu direktur utama termuda di lingkup perusahaan BUMN.

Sebelum memimpin di InJourney, Maya telah berpengalaman panjang di industri periklanan dan pemasaran.

Ia juga pernah menjabat sebagai CEO Dwi Sapta Group dan Country CEO Dentsu Indonesia. Lulusan University of Western Australia ini dikenal berorientasi pada kolaborasi dan inovasi.

Sejak bergabung dengan InJourney pada 2022, Maya berperan dalam pengembangan sejumlah destinasi pariwisata strategis, termasuk Sanur Special Economic Zone (SEZ) yang mengusung konsep pariwisata kesehatan dan kebugaran (wellness tourism).

Sandra Sunanto, Sosok di Balik Suksesnya PT Hartadinata Abadi

Dilansir dari laman resmi PT. Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Sandra Sunanto telah menjabat sebagai CEO sejak 13 Maret 2017 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal tersebut.

Dalam daftar Asia’s Most Powerful Women 2025 versi Fortune, Sandra menempati posisi ke-91, mewakili perempuan Indonesia di sektor industri logam mulia.

Perempuan dengan latar belakang akademik yang kuat ini meraih gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1996, kemudian melanjutkan studi Magister Manajemen di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia juga menyelesaikan program doktoral di Erasmus Rotterdam University, Belanda, pada tahun 2013.

Sebelum terjun ke dunia korporasi, Sandra memiliki karier panjang di dunia pendidikan.

Ia menjadi dosen di Universitas Katolik Parahyangan sejak 1997–2018, serta sempat menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Personalia dan Keuangan Fakultas Ekonomi di kampus yang sama pada periode 2003–2006.

Selain itu, ia juga aktif sebagai pelatih dan konsultan bisnis di bidang riset pasar dan manajemen ritel. Sandra pernah menjadi Trainer untuk riset pemasaran dan manajemen ritel pada tahun 2011–2016.

Ia juga berpengalaman sebagai Konsultan Pengembangan Bisnis di PT. Kurnia Asta Surya (2014–2015) dan Yogya Group (2012–2016). Sebelum memimpin Hartadinata, Sandra dipercaya menjadi anggota Komite Audit PT. Indomobil Multi Jasa Tbk pada periode 2013–2017.

Dengan pengalaman akademik dan profesional yang luas, Sandra kini dikenal sebagai salah satu pemimpin perempuan yang sukses memadukan disiplin ilmu manajemen dan strategi bisnis modern dalam mengembangkan perusahaan emas nasional.

Simbol Kemajuan Perempuan Indonesia

Masuknya Maya Watono dan Sandra Sunanto dalam daftar Asia’s Most Powerful Women 2025 versi Fortune, menandai era baru kepemimpinan perempuan di Indonesia.

Kedua tokoh ini menunjukkan bahwa kontribusi perempuan tak lagi terbatas pada peran pendukung, tetapi perempuan juga mampu untuk berada di garis depan dalam melakukan perubahan ekonomi nasional.

Maya dengan transformasi di sektor pariwisata dan aviasi, serta Sandra dengan stabilitas di industri emas dan perhiasan, menjadi cerminan kepemimpinan perempuan yang inovatif dan berorientasi pada hasil.

Kehadiran mereka di panggung regional Asia menjadi inspirasi bagi generasi perempuan berikutnya untuk terus melangkah maju dan menunjukkan kapasitas tanpa batas dalam berbagai bidang.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |