Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menjawab tantangan dalam menurunkan emisi karbon, lewat bisnis telekomunikasi yang dijalankan anak usahanya PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGNCOM).
Expert Energy Management Sustainability Strategy, Policy, and Partnership PT Pertamina (Persero),Abdi Suryadinata Telaga, mengatakan, pentingnya penerapan program dekarbonisasi di PGNCOM dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.
“Sebagai bagian dari Pertamina dan afiliasi PGN, PGNCOM harus selaras dengan komitmen induk perusahaan maupun pemerintah. Hal ini tidak hanya meningkatkan citra di mata investor melalui perbaikan ESG Score, tetapi juga memperkuat kepercayaan pelanggan dan mitra yang mencari rantai pasok hijau,” kata Abdi, Minggu (12/10/2025).
Division Head Program and Sustainability Management PT PGN Tbk Erick Taufan pun mendorong agar PGNCOM dapat terus memperkuat strategi dekarbonisasi sebagai bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan.
“Langkah dekarbonisasi yang dijalankan PGNCOM juga menjadi strategi efektif untuk meningkatkan efisiensi biaya energi pada operasional data center dan base station,” tutur Erick.
Dukung Agenda Dekarbonisasi
Head of Division Human Capital and General Affairs PGNCOM Edi Hidayat mengungkapkan, sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina PGNCOM meneguhkan perannya dalam mendukung agenda dekarbonisasi nasional melalui integrasi aspek keberlanjutan ke dalam strategi bisnis perusahaan. Melalui Departemen Health, Safety, Security, and Environment (HSSE),
Inisiatif ini juga membuka peluang bagi perusahaan untuk menghadirkan layanan Green Data Center maupun Green Connectivity sebagai nilai jual yang membedakan PGNCOM dari para pesaing.
Ia melanjutkan, efisiensi biaya operasional menjadi salah satu aspek penting. Konsumsi daya terbesar saat ini berasal dari listrik data center, sehingga melalui pengelolaan energi yang tepat, PGNCOM diharapkan mampu membangun penghematan biaya jangka panjang.
" Perusahaan berkomitmen untuk terus mendukung pencapaian target NZE, sekaligus memperkuat peran Subholding Gas Pertamina dalam mengawal transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih," imbuhnya
Pasokan Gas Jawa ke Sumatera Lancar, dari Sini Sumbernya
Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen menjaga kelancaran pasokan gas di wilayah Jawa. Hal ini ditunjang dengan infrastruktur yang andal, salah satunya Stasiun Bojonegara yang berlokasi di Cilegon, Banten sebagai pintu masuk.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Hery Murahmanta mengatakan, Stasiun gas Bojonegara menjadi salah satu infrastruktur vital yang menjadi simpul penghubung antara pipa transmisi dari Sumatera dan jaringan distribusi gas bumi di Pulau Jawa.
“Dengan posisinya yang strategis, Stasiun Bojonegara menjadi gerbang utama masuknya pasokan gas bumi ke wilayah Jawa bagian barat," kata Hery, Rabu (1/10/2025).
Stasiun Bojonegara terhubung dengan jaringan pipa transmisi strategis South Sumatera–West Java (SSWJ) dan distribusi Jawa Barat. Jaringan SSWJ sendiri, sudah mengalirkan gas bumi sejak tahun 2007 sepanjang 1.004 km terdiri dari 736 km ruas pipa transmisi darat (onshore) dan 268 km ruas pipa transmisi bawah laut (offshore) melewati 5 provinsi dan 13 kabupaten/kota.
"Kemudian gas bumi didistribusikan kurang lebih 133 MMSCFD ke berbagai sektor di wilayah Banten, Jakarta, hingga Karawang dan sekitarnya,” jelas Hery.
Station Bojonegara menerima gas bumi dari sumber pasokan yang berada di Sumatera, kemudian dilakukan pengaturan tekanan gas sesuai dengan standar yang ditetapkan Kementerian ESDM untuk dialirkan ke jaringan distribusi. Setelah itu, gas bumi disalurkan lebih lanjut untuk berbagai keperluan seperti rumah tangga, industri, komersial hingga kelistrikan.
Sistem Operasi Pemeliharaan dan Pengawasan
Dengan sistem operasi pemeliharaan dan pengawasan yang ketat, PGN memastikan gas bumi dapat tersalurkan dengan baik ke pelanggan melalui Stasiun Penerima Bojonegara sesuai dengan aspek HSSE. Selain melaksanakan patroli sepanjang jaringan pipa secara berkala, PGN melaksanakan pemantauan sistem secara real time.
“PGN memiliki tim yang siaga 24/7 untuk memastikan infrastruktur tetap aman dan andal,” ujar Hery.
Menurutnya, keandalan stasiun gas bumi sangat penting untuk menjaga penyaluran gas bumi secara kontinu bagi seluruh sektor konsumen. Dengan pelaksanaan yang disiplin dan mengutamakan aspek HSSE.
"PGN terus memastikan operasional Stasiun Bojonegara dan stasiun gas bumi di berbagai wilayah lainnya agar ekosistem pemanfaatan gas bumi dalam negeri berjalan optimal dan mendukung roda ekonomi nasional,” tutup Hery.