Pertama di Indonesia, Pabrik Ini Produksi AC 100% Made In Indonesia

10 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Daikin secara resmi mengumumkan dimulainya produksi massal AC hunian di pabrik skala penuh pertamanya di Indonesia. Pabrik ini dikelola oleh PT Daikin Industries Indonesia (DIID) dan dijadwalkan mulai memproduksi AC buatan lokal untuk pasar Indonesia pada Juli 2025.

CEO Daikin Industries, Ltd., Masanori Togawa menegaskan bahwa pabrik baru ini merupakan bagian penting dari strategi ekspansi Daikin di kawasan Asia. Ia menyebutkan bahwa kehadiran fasilitas produksi ini akan mempercepat distribusi produk ke pasar lokal serta memperkuat posisi Daikin sebagai pemimpin global di industri pendingin udara.

“Indonesia merupakan bagian penting dari strategi ekspansi kami di Asia. Dengan fasilitas produksi baru ini, kami dapat menghadirkan produk ke pasar Indonesia dengan lebih cepat dan andal, sekaligus memperkuat posisi kepemimpinan Daikin di industri pendingin udara di kawasan Asia maupun secara global,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Lebih lanjut, Togawa menyatakan bahwa pembangunan pabrik AC skala penuh pertama ini merupakan bagian dari strategi global Daikin untuk memperkuat lokalisasi operasi dan membangun kedekatan dengan pasar setempat.

President dan COO Daikin Industries, Ltd., Naofumi Takenaka, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten memberikan peluang besar bagi pasar AC hunian. Pabrik AC ini dirancang untuk menghasilkan produk “Made in Indonesia” berkualitas tinggi, sekaligus mendukung upaya keberlanjutan.

“Kami memadukan teknologi otomasi dan upaya penghematan energi melalui berbagai inovasi di dalamnya, termasuk pemantauan konsumsi energi. Ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan kami untuk mengurangi dampak lingkungan untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan,” jelas Naofumi Takenaka.

Selain itu, pabrik ini akan menciptakan lebih dari 2.500 lapangan kerja serta menjadi pusat pengembangan SDM nasional yang unggul di bidang solusi tata udara.

Tekan Ketergantungan Impor

Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, yang hadir dalam acara peresmian, menyambut baik kehadiran pabrik ini. Ia menekankan pentingnya fasilitas ini dalam mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor AC, yang pada tahun 2024 tercatat mencapai USD 420,46 juta.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian juga tengah mendorong berbagai inisiatif, seperti program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta wajibnya SNI untuk produk elektronik mulai Juli 2025.

“Kami berharap Daikin dapat meningkatkan kandungan lokal, termasuk mulai memproduksi komponen utama seperti kompresor AC, demi mendukung kemandirian industri nasional,” ujar Faisol.

Menuju Indonesia Sebagai Pusat Produksi AC ASEANFaisol optimistis bahwa pabrik Daikin ini dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi pusat produksi dan ekspor AC ke kawasan ASEAN, mengingat jaringan global dan kapabilitas transfer teknologi milik Daikin.

Teknologi Canggih dan Standar Jepang di Pabrik Daikin Indonesia

Memimpin operasional pabrik, Presiden Direktur PT Daikin Industries Indonesia (DIID) Khamhaeng Boonthavee menegaskan bahwa fasilitas manufaktur ini beroperasi dengan mengacu pada standar dan prosedur produksi Jepang. Menurutnya, hal ini dimungkinkan berkat kolaborasi erat dan dukungan kuat dari tiga basis produksi utama DAIKIN, yaitu DAIKIN Jepang, DAIKIN Thailand, dan DAIKIN Malaysia.

Melalui kolaborasi ini, PT Daikin Industries Indonesia (DIID) telah menghadirkan mesin dan peralatan berteknologi terkini untuk mendukung kegiatan operasional pabrik, termasuk penerapan Internet of Things (IoT) dan peralatan hemat energi.

“Pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia ini dibangun dengan visi menghadirkan produk-produk DAIKIN yang terstandarisasi secara global, sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap kualitas dan inovasi,” ujar Khamhaeng Boonthavee.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |