Peringati Hari Pangan Sedunia, BRI Peduli Ajak Warga Bandung Panen Bersama lewat Program BRInita 

4 hours ago 8

Liputan6.com, Bandung - Lahan sempit bukan lagi alasan untuk berhenti menanam. Melalui program BRInita (BRI Bertani di Kota), BRI Peduli menghadirkan semangat baru bagi warga perkotaan untuk kembali berkebun dan memperkuat ketahanan pangan lokal.

Momentum Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober 2025 dirayakan dengan Panen Raya BRInita di Kebun Agro Wisata Kampung Berkebun Pajajaran, Bandung, Jawa Barat. Warga, anggota PKK, hingga Karang Taruna bergotong royong menikmati hasil panen sayur dan buah yang mereka tanam bersama.

“Melalui kegiatan ini, masyarakat ikut langsung panen sehingga merasa memiliki hasilnya. Panen bisa dipakai untuk pangan keluarga, dijual untuk tambah penghasilan, atau ditukar dalam program sosial sebagai apresiasi,” ujar Corporate Secretary BRI Dhanny. 

Wujud Ketahanan Pangan dari Kota 

BRI Peduli melihat urban farming sebagai inovasi penting di tengah pesatnya pembangunan kota. Melalui BRInita, masyarakat tak hanya mendapat bantuan fasilitas seperti greenhouse dan bibit tanaman, tapi juga pelatihan agar mampu mengelola pertanian modern di lingkungan padat penduduk.

Kegiatan Panen Raya juga menjadi wadah edukasi budidaya buah-buahan, yang membantu peserta memahami cara bercocok tanam secara efisien dan bernilai ekonomi tinggi.

“Di Hari Pangan Sedunia 2025 ini, mari kita dukung dan kembangkan urban farming sebagai bagian dari solusi modern menghadapi krisis pangan dan perubahan iklim. Bersama, kita wujudkan kota yang sehat dan berkelanjutan, demi masa depan pangan yang lebih baik untuk seluruh generasi,” imbuh Dhanny. 

Beri Dampak Nyata bagi Masyarakat 

Ketua Kelompok Wanita Tani Buruan Sae Pajajaran Hegar, Neni, menceritakan bagaimana program BRInita telah mengubah kebiasaan warga sekitar.

“Tadinya kami tidak punya lokasi untuk menanam, sekarang sudah ada wadahnya. Kami sangat gembira tentunya, bisa menikmati hasil panen bersama,” ungkapnya.

Sejak 2022, program BRInita telah menjangkau 31 lokasi dan memberi manfaat bagi lebih dari 1.160 warga. Selain menghasilkan ribuan kilogram sayuran dan pupuk organik, program ini juga berkontribusi menurunkan angka stunting sebesar 11,27%.

Dhanny menyebut, urban farming akan menjadi pilar penting menuju ketahanan pangan berkelanjutan, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Asta Cita Pemerintah.

Melalui inisiatif ini, BRI ingin memastikan bahwa upaya kecil di perkotaan dapat memberi dampak besar tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |