Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, mengaku akan memindahkan dana pemerintah sebesar Rp 25 triliun dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) ke bank lain.
Langkah ini diambil karena penyerapan dana di BTN dinilai lambat dibandingkan bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) lainnya.
Purbaya menjelaskan bahwa Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, telah mengajukan permintaan untuk bertemu dan membicarakan persoalan tersebut.
"Dirutnya mau ketemu saya, tapi saya belum sempat. Nanti saya datang. Tapi harusnya sih dia bisa cepat nyalurin itu," kata Menkeu Purbaya saat ditemui usai Sidak ke Pos Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/10/2025).
Ia menambahkan, pada awalnya BTN cukup optimistis mampu menyerap seluruh dana tersebut hingga akhir tahun. Kendati demikian, realisasinya ternyata masih jauh dari target.
“Yang pertama bilang bisa habis Desember kan dia (BTN). Tapi ketika saya lihat masih rendah penyerapannya agak aneh juga. Tapi kita lihat kalau itu ya kita geser ke tempat lain," ujar Menkeu.
Realisasi Dana Rp 200 Triliun
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, penempatan dana milik pemerintah sebesar Rp 200 triliun kepada 5 bank milik negara (Himbara) telah terealisasi ke berbagai sektor produktif.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, realisasi penyaluran Rp 200 triliun per 9 Oktober 2025 cukup menggembirakan. Lantaran pihak perbankan tidak hanya mendapat tambahan likuiditas dengan bunga lebih kompetitif.
"Jadi, kita berikan bunganya adalah sama dengan remunerasi kita yang ada di Bank Indonesia, itu adalah 80 persen dari suku bunga kebijakan. Kalau dengan suku bunga kebijakan terakhir itu jadinya sekitar 3,8 pereen, itu tentunya lebih murah dibandingkan cost of fund perbankan yang kita tempatkan cash kita," ujarnya pada 9 Oktober 2025.
Hasilnya, empat bank Himbara yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BSI sudah menyalurkan 50 persen atau lebih dari porsi yang diterimanya. Hanya BTN yang proses penyalurannya belum terlalu besar.
Tersalurkan Rp 112,5 Triliun
Mengacu data Kementerian Keuangan hingga 9 Oktober 2025, Bank Mandiri telah memanfaatkan sekitar 74 persen atau sekitar Rp 40,7 triliun dari total penempatan dana sebesar Rp 55 triliun.
Diikuti oleh BRI, dengan realisasi sekitar 62 persen atau Rp 34,1 triliun dari total penempatan dana sebesar Rp 55 triliun. Lalu BNI sebesar 50 persen atau Rp 27,5 triliun dari penempatan dana Rp55 triliun.
Selanjutnya, Bank BTN sudah menyalurkan pembiayaan 19 persen atau sekitar Rp 4,75 triliun, dan BSI sebesar 55 persen atau sekitar Rp 5,5 triliun dari penempatan dana Rp 10 triliun. Dengan demikian, total dana yang telah disalurkan ke sektor riil diperkirakan mencapai sekitar Rp 112,5 triliun.