Menteri Tenaga Kerja Yassierli menuturkan peningkatan kompetensi tenaga kerja menjadi fokus utama yang akan dijalankan oleh pemerintah. Kompetensi pekerja itu juga akan disesuaikan dengan beragam program prioritas yang akan dijalankan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam lima tahun ke depan.
"Ini adalah menjadi proses business core kami, kita akan penguatan kurikulum sertifikasi vokasi, reskilling, upskilling, kita akan mencoba membuat lebih efisien, lebih masif ke depan, dan kita akan fokus kepada tenaga kerja tertentu sejalan dengan mega projek program strategisnya dari Pak Presiden," ujarnya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia bertajuk Estafet Kepemimpinan Baru Menuju Akselerasi Ekonomi, Jakarta, Selasa (3/12).
Kompetensi tenaga kerja yang meningkat itu juga ditujukan untuk meningkatkan produktivitas nasional. Indonesia, kata Yassierli kemungkan besar akan mencontoh apa yang dilakukan oleh Vietnam.
Adapun, langkah konkret yang akan lebih dulu dilakukan, kata Yassierli, adalah penguatan program vokasi. "Mereka (Vietnam) punya 10% vokasi dan pelatigan profesional. Ini yang menurut saya kalau kemudian pertumbuhan produktivitas Vietnam bisa sampai 7%, kita sekarang 2,6%, maka kemudian mungkin salah satu yang memang harus dilakukan," terang Yassierli.
Karenanya, dia menekankan, perihal tenaga kerja tak melulu tentang upah. Menurut Yassierli, jika pekerja memiliki kompetensi dan produktivitas yang baik, maka upah akan mengikuti dan mengalami kenaikan. (Z-11)