Liputan6.com, Jakarta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tengah menggodok skema agar para penerima beasiswa LPDP di luar negeri nantinya bisa kembali pulang dan cepat terserap di industri Tanah Air.
Plt Direktur Utama LPDP Sudarto mengatakan, pihaknya kini tengah berbicara dengan para pelaku industri, mulai dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin Indonesia) hingga perusahaan BUMN, untuk memetakan kebutuhan tenaga kerja saat ini.
"Kami akan bicara dengan Danantara juga, bagaimana bisa memberdayakan teman-teman LPDP ini untuk industri, utamanya industri strategis," ujar Sudarto dalam sesi Media Gathering APBN 2026 di Bogor, Jumat (10/10/2025).
"Sehingga dari awal pun kami tahu kebutuhan industri itu apa. Sehingga pada akhirnya akan terserap. Jangan sampai ada teman-teman lulusan LPDP tidak terserap industri dan malah didayagunakan oleh industri di luar negeri," dia menekankan.
Oleh karenanya, LPDP bakal fokus memberikan beasiswa bagi beberapa bidang studi yang selaras dengan kebutuhan industri saat ini. Sehingga para lulusannya kelak bisa terserap maksimal di Tanah Air.
"Kita wajibkan mereka (lulusan LPDP) kembali ke tanah air. This is not free ticket to study abroad, tapi ini adalah exclusive ticket untuk kontribusi di pembangunan dalam negeri," tegas Sudarto.
Double Degree dengan Kampus Dunia
Tidak hanya berfokus pada penerima beasiswa di luar negeri, LPDP pada 2026 mendatang pun akan fokus untuk beasiswa dalam negeri. Termasuk program joint/dual/double degree dengan universitas kelas dunia.
Selain itu, LPDP juga mendorong program kerja sama beasiswa Doktor (S3) antar profesor, antar universitas dalam negeri dan luar negeri untuk mendukung riset prioritas kelas dunia.
Tak lupa, LPDP turut memberikan perhatian khusus untuk talenta alumni beasiswa putra/putri Papua dan daerah afirmasi lainnya.
Pramono Anung Ingin Gagas Beasiswa Mirip LPDP, Khusus untuk Warga Jakarta
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana meluncurkan program beasiswa setara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang khusus diperuntukkan bagi warga Jakarta.
Program ini nantinya memungkinkan penerima untuk melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri.
Menurut Gubernur Jakarta Pramono Anung, penguatan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utama pemerintah daerah ditengah pembangunan infrastruktur yang dinilainya akan berjalan dengan sendirinya.
"Kami sedang menggagas supaya di Jakarta ini, kalau di pusat ada LPDP, maka kami ingin membuat LPDP khusus provinsi DKI Jakarta, bisa sekolah di luar negeri," ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam sambutannya di acara Pelantikan Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Ia menegaskan, kebijakan itu diperlukan agar Jakarta sebagai kota global mampu melakukan perbaikan dan perubahan yang berkelanjutan.
Pramono Anung menyebut, peningkatan kualitas SDM merupakan kunci untuk mempersempit kesenjangan sosial yang masih terjadi di ibu kota.
Bantuan Pendidikan
Selain rencana beasiswa tersebut, Pramono memastikan program bantuan pendidikan seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) tetap berjalan tanpa ada pengurangan.
"Saat ini, KJP telah menjangkau 707.622 siswa, sementara KJMU diberikan kepada 16.979 mahasiswa," terang dia.
Cakupan KJMU, kata Pramono, kini juga diperluas hingga jenjang pascasarjana. Jika sebelumnya hanya untuk program sarjana (S1), kini penerima bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang magister (S2) dan doktoral (S3).
"Kami tahu problem utama Jakarta itu bukan di Sudirman, Thamrin, atau Gatot Subroto, tapi di gang-gang dan tempat warga yang kurang beruntung. Karena itu pendidikan menjadi pintu penting untuk perbaikan," papar Pramono.