Pemerintah Siapkan Rp 6,5 Triliun Buat Bansos Beras dan Minyak Goreng

1 month ago 26

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 6,5 triliun untuk mengalurkan bantuan pangan beras dan minyak goreng mulai Oktober 2025. Adapun, bantuan sosial (bansos) yang akan dibagikan 10 kilogram (kg) beras ditambah 2 liter minyak goreng MinyaKita untuk masing-masing penerima manfaat.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, anggaran khusus untuk bansos MinyaKita sebesar Rp 1,1 triliun. Dana ini untuk menyediakan 2 liter MinyaKita perbulan per penerima sebanyak 18,27 juta penerima.

"Rp 6,5 triliun itu untuk bantuan pangan dalam bentuk beras plus minyak goreng. Kalau bantuan pangan minyak goreng sekitar Rp 1,1 triliun. Lalu sekitar Rp 5,3 triliun untuk bantuan pangan beras. Jadi totalnya Rp 6,5 triliun," kata Arief di Kantor Kemenko Perekonomian, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (23/9/2025).

Dananya masih akan diusulkan Bapanas ke Kementerian Keuangan. Harapannya, dana segera tersedia agar bantuan pangan beras dan minyak goreng bisa dijalankan Oktober 2025.

"Memang anggaran belum ada di Badan Pangan. Nah berdasarkan rapat hari ini (22/9), Badan Pangan Nasional mengajukan ke Kemenkeu. Targetnya Oktober kita mulai laksanakan," ucapnya.

Arief berencana, penyaluran bansos beras dan minyak goreng ini dilakukan secara sekaligus ke masyarakat. Adapun, bantuan pangan beras akan mendistribusikan sebanyak 365,5 ribu ton untuk alokasi Oktober dan November. Kemudian sebanyak 73,1 ribu kiloliter minyak goreng akan disalurkan ke 18,27 PBP se-Indonesia di Oktober mendatang.

Kurangi Beban Pengeluaran Masyarakat

Langkah penambahan komoditas minyak goreng dalam paket bantuan pangan diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran masyarakat berpenghasilan rendah. Ini karena dinamika harga minyak goreng turut berandil pada tingkat kemiskinan di Indonesia.

Adapun menurut Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas minyak goreng turut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan pada Maret 2025. Kenaikan harga minyak goreng dicatat BPS terjadi di Februari 2025 dibandingkan Maret 2024.

Sementara, masih menurut BPS, komoditas beras memberikan andil terbesar terhadap garis kemiskinan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Pada Maret 2025, beras berkontribusi sebesar 21,06 persen di perkotaan dan 24,92 persen di pedesaan. Oleh karena itu, langkah pemerintah memastikan kelanjutan program bantuan pangan merupakan keberpihakan nyata bagi rakyat.

Bansos Beras Ditambah Minyak Goreng

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut ada rencana penambahan bantuan pangan beras 10 kilogram per keluarga. Nantinya, bantuan pangan ditambah dengan minyak goreng sebanyak 2 liter.

Arief mengatakan pihaknya sudah bersiap untuk menjalankan bansos beras dan minyak goreng ini mulai Oktober 2025. Dia memastikan paket bantuan pangan berupa beras dan minyak goreng berkualitas baik.

"Seperti diketahui, untuk bantuan pangan beras dua bulan Oktober dan November itu memang sudah disetujui, dalam bentuk beras 10 kilo untuk 18,27 KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Kemarin dalam dinamikanya ada usulan dari Ketua Banggar DPR, untuk tambahan 2 liter minyak goreng. Kita siapkan yang baik buat masyarakat kita," kata Arief dalam keterangan resmi, Senin (22/9/2025).

Kualitas Bantuan Pangan

"Terkait mutu, pastinya harus baik. Bantuan pangan itu tidak boleh jelek. Tentunya nanti untuk beras dan minyak goreng juga harus sama-sama baik," sambungnya.

Program bantuan pangan tentunya akan menggunakan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang dikelola oleh BUMN pangan. Hingga 19 September, CPP dalam bentuk beras masih sangat mumpuni dengan total 3,91 juta ton.

Sementara minyak goreng ada sebanyak 7.000 kiloliter di Perum Bulog dan 48 kiloliter di Holding BUMN Pangan ID FOOD.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |