Liputan6.com, Jakarta Harga emas merosot pada hari Rabu (Kamis waktu Jakarta) setelah kurs dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah menguat. Namun kerugian tersebut dibatasi oleh permintaan aset safe haven di tengah masih adanya kekhawatiran mengenai independensi bank sentral AS setelah upaya Presiden Donald Trump memecat gubernur Fed.
Dikutip dari CNBC, Kamis (28/8/2025), harga emas dunia di pasar spot turun 0,1% menjadi USD 3.388,15 per ons. Namun, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,2% menjadi USD 3.438,30.
Kurs dolar naik 0,2% terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
“Hari ini kita melihat indeks dolar AS yang menguat dan sedikit kenaikan imbal hasil obligasi... imbal hasil ini memberikan tekanan jual pada pasar emas dan perak,” kata Analis Senior di Kitco Metals Jim Wyckoff.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik tipis 0,4%, membebani daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Trump mengatakan awal pekan ini bahwa ia akan mencopot Gubernur Federal Reserve Lisa Cook dari jabatannya di dewan direksi The Fed. Sementara itu, pengacara Cook mengatakan ia akan mengajukan gugatan untuk mencegah Donald Trump memecatnya, yang berpotensi memicu pertarungan hukum yang berlarut-larut.
Harga Emas Melonjak ke Level Tertinggi
Harga emas naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu pada hari Selasa, menyusul upaya Trump untuk memecat Cook.
Investor kini menantikan data PDB hari Kamis dan Konsumsi Pribadi hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk arah suku bunga. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks harga inflasi PCE akan naik 2,6% di bulan Juli, menyamai kenaikan di bulan Juni.
“Jika (data PCE) meleset dan menunjukkan inflasi yang lebih kuat, hal itu mungkin mulai menimbulkan pertanyaan apakah The Fed akan mampu memangkas suku bunga pada bulan September. Namun, saya menduga dibutuhkan angka inflasi yang sangat kuat untuk mencegah The Fed memangkas suku bunga pada bulan September,” ujar Wyckoff.
Pasar saat ini mengantisipasi peluang lebih dari 87% terjadinya pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan Fed bulan depan, menurut CME FedWatch Tool .
Di tempat lain, harga perak spot turun 0,3% menjadi USD 38,47 per ons, platinum turun 0,3% menjadi USD 1.344,20, dan paladium turun 0,6% menjadi USD 1.087,10.
Harga Emas Hari Ini Makin Berkilau Usai Donald Trump Pecat Gubernur The Fed
Sebelumnya, harga emas melonjak ke level tertinggi dalam dua minggu pada perdagangan Selasa, 26 Agustus 2025. Kenaikan harga emas itu didorong permintaan aset safe haven karena kepercayaan investor terhadap bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) melemah menyusul pemecatan gubernur the Fed Lisa Cook oleh Presiden AS Donald Trump.
Mengutip CNBC, Rabu (27/8/2025), harga emas spot naik 0,5% menjadi USD 3.382,19 per ounce pada pukul 13.50 ET (17.50 GMT), level tertinggi sejak 11 Agustus 2025. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,5% ke posisi USD 3.433.
“Semalam ada berita Trump memecat salah satu gubernur the Fed yang dituduh melakukan penipuan hipotek. Berita itu sedikit memberikan harapan bagi emas karena the Fed telah menjadi pendorong utama emas saat ini,” ujar RJO Futures Market Strategist Bob Haberkorn seperti dikutip dari laman CNBC.
Adapun Presiden AS Donald Trump memecat Gubernur the Fed Lisa Cook atas dugaan penyimpangan dalam perolehan pinjaman hipotek. Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dapat menguji batas kekuasaan presiden atas badan kebijakan moneter independen tersebut jika didugat di pengadilan.
Potensi Penurunan Suku Bunga
Pekan lalu, ketua the Fed Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan bank sentral AS bulan depan. Ia menuturkan, risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat.
Pasar saat ini memperkirakan lebih dari 87% kemungkinan penurunan suku bunga seperempat poin pada September, menurut perangkat CME FedWatch.
“Jika Powell mengisyaratkan nada dovish terkait suku bunga pada pertemuan berikutnya dan melanjutkan ke penurunan suku bunga lagi tahun ini, harga emas akan terus menguat,” tambah Haberkorn.
Data menunjukkan kalau data pesanan barang tahan lama AS pada Juli menunjukkan penurunan sebesar 2,8% dibandingkan penurunan yang diperkirakan sebesar 4% dan penurunan 9,4% pada Juni.