Liputan6.com, Jakarta Impian Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 resmi berakhir. Skuad Garuda harus mengubur mimpi tersebut setelah kalah dari Timnas Irak dengan skor 1-0. Gol kemenangan Irak di laga ini dicetak oleh Zidane Iqbal di babak kedua.
Dengan hasil ini, Timnas Indonesia dipastikan finish sebagai juru kunci grup B. Sementara kemenangan ini membuat Irak punya modal yang berharga jelang menghadapi Timnas Arab Saudi nanti.
Timnas Indonesia Menang Secara Harga Pemain
Meski harus menelan kekalahan, secara keseluruhan Tim Nasional Indonesia menunjukkan keunggulan dalam total nilai pasar skuadnya dibandingkan dengan Tim Nasional Irak. Berbagai sumber mencatat nilai pasar skuad Garuda yang bervariasi, namun tetap konsisten lebih tinggi. Angka-angka ini mencerminkan potensi investasi dan kualitas pemain yang dimiliki oleh masing-masing tim.
Total nilai pasar skuad Timnas Indonesia yang dipanggil untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 berada di kisaran Rp511,89 miliar hingga Rp567,8 miliar, bahkan sempat mencapai Rp683,75 miliar pada Maret 2025.
Variasi angka ini menunjukkan dinamika nilai pasar pemain yang bisa berubah seiring waktu dan performa. Kehadiran sejumlah pemain naturalisasi dan yang berkarier di Eropa turut mendongkrak nilai ini secara signifikan.
Di sisi lain, Timnas Irak memiliki total nilai pasar skuad yang lebih rendah, berkisar antara Rp280,28 miliar hingga Rp390,65 miliar. Meskipun demikian, nilai pasar bukanlah satu-satunya indikator kekuatan tim. Timnas Irak dikenal memiliki pemain-pemain tangguh dan berpengalaman yang siap memberikan perlawanan sengit di lapangan hijau, terlepas dari nilai pasar mereka.
Pemain Termahal Timnas Indonesia
Beberapa nama pemain Timnas Indonesia menonjol dengan nilai pasar yang fantastis, menunjukkan kualitas individu yang tinggi. Jay Idzes, bek tangguh yang bermain di Eropa, menjadi salah satu pemain termahal dengan nilai pasar mencapai Rp130,36 miliar pada Oktober 2025. Angka ini mencerminkan performa konsisten dan potensinya di level internasional.
Nama lain seperti Mees Hilgers juga sempat mencatatkan nilai pasar yang sangat tinggi, mencapai Rp156,43 miliar pada Maret 2025. Kehadiran pemain-pemain diaspora ini memberikan dimensi baru bagi kekuatan Timnas Indonesia.
Kevin Diks dan Thom Haye juga termasuk dalam daftar pemain dengan nilai pasar yang signifikan, masing-masing sekitar Rp43,45 miliar hingga Rp52,14 miliar, memperkuat lini tengah dan pertahanan skuad Garuda.
Pemain-pemain ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung Timnas Indonesia dalam menghadapi Timnas Irak. Kontribusi mereka tidak hanya dalam hal teknis, tetapi juga pengalaman bermain di liga-liga top Eropa. Kualitas individu ini diharapkan dapat mengangkat performa tim secara keseluruhan dan memberikan keuntungan strategis.
Bintang Termahal dari Skuad Irak
Meskipun total nilai pasar skuad Irak lebih rendah, mereka juga memiliki pemain-pemain dengan nilai pasar yang patut diperhitungkan. Zidane Iqbal, mantan pemain Manchester United, adalah salah satu bintang Irak dengan nilai pasar mencapai Rp69,53 miliar pada Oktober 2025. Pengalamannya di klub besar Eropa tentu menjadi aset berharga bagi Singa Mesopotamia.
Selain Zidane Iqbal, Montader Madjed juga disebut-sebut sebagai pemain termahal di Timnas Irak dengan nilai sekitar Rp43,45 miliar. Kehadiran pemain-pemain berkualitas seperti ini menunjukkan bahwa Irak tetap memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Ali Al-Hamadi, striker Ipswich Town, juga merupakan pemain penting dengan nilai pasar sekitar Rp17,38 miliar pada Juli 2025.
Pemain-pemain ini akan menjadi ancaman serius bagi pertahanan Timnas Indonesia. Mereka memiliki kemampuan individu yang dapat mengubah jalannya pertandingan. Oleh karena itu, Timnas Indonesia perlu mempersiapkan strategi khusus untuk meredam pergerakan para bintang Irak ini dan menjaga fokus sepanjang pertandingan.
Pertandingan Timnas Indonesia vs Irak
Dikutip dari kanal Bola Liputan6.com, dalam pertandingan yang berlangsung di King Abdullah Sport City Stadium, Timnas Indonesia langsung mengambil inisiatif untuk mengontrol jalannya permainan. Skuad Garuda tampil aktif menekan sejak menit awal.
Selama sepuluh menit pertama, Indonesia beberapa kali mencoba melepaskan tembakan ke arah gawang Irak. Peluang terbaik datang dari kaki Mauro Ziljstra yang memanfaatkan umpan tarik Thom Haye, sayangnya bola masih bisa ditepis oleh kiper Iran.
Timnas Iran sendiri memilih pendekatan yang lebih pragmatis dalam laga ini. Mereka lebih sering menunggu Indonesia menyerang, lalu melakukan serangan balik yang cepat setelah berhasil merebut bola.
Di menit ke-33, Timnas Indonesia nyaris saja unggul melalui tembakan backheel Kevin Diks yang menghantam tiang gawang. Namun, andai pun bola masuk, gol tersebut tetap tidak akan dihitung karena Diks sudah berada dalam posisi offside.
Hingga akhir babak pertama, baik Timnas Indonesia maupun Timnas Irak menciptakan sejumlah peluang. Namun skor 0-0 tetap bertahan hingga turun minum.
Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Baik Indonesia maupun Irak sama-sama melakukan pergantian pemain. Di kubu Indonesia, Ricky Kambuaya ditarik dan digantikan dengan Ragnar Oratmangoen sementara Graham Arnold menarik keluar Kevin Yakob dan Sherko Gubari dan menggantikan mereka dengan Zidane Iqbal dan Youssef Amyn.
Di babak kedua ini, Timnas Irak tampil lebih berani. Mereka bermain lebih terbuka sehingga pertandingan berjalan jadi lebih sengit antara kedua tim.
Peluang berbahaya pertama Timnas Indonesia di babak kedua lahir dari tembakan mendatar Kevin Diks di menit ke-65, namun bola berhasil diamankan oleh Jalal Hasan.
Setelah melakukan sejumlah percobaan, Timnas Irak akhirnya mencetak gol di menit ke-75. Zidane Iqbal melepaskan tembakan mendatar dari luar kotak penalti dan berubah menjadi gol. Irak unggul 1-0 atas Timnas Indonesia.
Tertinggal satu gol, Timnas Indonesia mencoba menaikkan intensitas serangan. Di sisi lain, Irak tampil lebih agresif untuk mempertahankan keunggulan mereka.
Irak harus bermain dengan 10 pemain setelah bek mereka, Zaid Tahseen mendapatkan kartu kuning kedua di masa injury time. Namun Singa Mesopotamia mampu mempertahankan keunggulan mereka hingga peluit panjang dibunyikan.