Liburan Seru Tanpa Dompet Jebol: Ini 7 Jurus Jitu Atur Keuangan Keluarga

10 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Libur sekolah selalu dinantikan sebagai waktu berkumpul dan beristirahat bersama keluarga. Namun, di balik euforia tersebut, banyak keluarga justru kewalahan karena pengeluaran membengkak—mulai dari biaya transportasi, akomodasi, hingga belanja oleh-oleh.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa mobilitas tinggi saat libur keagamaan dan libur sekolah menjadi salah satu pendorong utama naiknya pengeluaran konsumsi rumah tangga. Pada kuartal I-2025, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89% secara tahunan dan mencapai Rp3.089,5 triliun, atau 54,53% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Sebagai kontributor terbesar PDB, lonjakan konsumsi ini menggambarkan perilaku belanja masyarakat yang kerap meningkat saat liburan. Tanpa perencanaan matang, hal ini bisa mengganggu stabilitas keuangan keluarga.

Agar momen libur tetap menyenangkan tanpa bikin kantong jebol, berikut tujuh tips pengelolaan keuangan yang bisa diterapkan dikutip dari keterangan tertulis AdaKami, Selasa (24/6/2025):

1. Buat Anggaran Liburan yang Realistis

Langkah awal menjaga arus kas tetap aman adalah menyusun anggaran liburan yang rinci dan realistis. Catat semua kebutuhan seperti tiket, hotel, makan, transportasi lokal, hingga dana cadangan untuk pengeluaran tak terduga. Gunakan aplikasi atau spreadsheet agar seluruh pengeluaran bisa dipantau bersama pasangan.

2. Siapkan Tabungan Liburan Khusus

Jika memungkinkan, buat pos keuangan terpisah untuk liburan jauh-jauh hari sebelumnya. Menyisihkan dana secara rutin akan membuat perjalanan terasa lebih ringan tanpa harus ‘mengorupsi’ dana darurat atau tabungan jangka panjang.

3. Alokasikan Biaya Ekstra secara Cerdas

Biaya tambahan seperti oleh-oleh atau tiket masuk tempat wisata sering kali jadi penyedot dana tersembunyi. Tetapkan batas maksimal, misalnya 20% dari total anggaran, untuk mencegah over budget.

4. Jangan Tergoda Diskon Sembarangan

Promo dan diskon memang menggoda, apalagi saat musim libur. Tapi, pastikan belanja tetap berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan sesaat. Hindari belanja impulsif yang justru bisa membebani pengeluaran pasca-liburan.

5. Gunakan Layanan Keuangan dengan Bijak

Jika ingin menggunakan kredit atau pinjaman, pastikan skema pembayarannya sesuai kemampuan dan masuk dalam perencanaan pasca-liburan. Jangan sampai cicilan bulanan melebihi 30% dari penghasilan. Pastikan juga menggunakan platform resmi berizin OJK, seperti AdaKami.

"Memilih platform pinjaman yang terdaftar dan berizin OJK merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan finansial para pengguna, terutama saat masa berlibur yang rawan akan pengeluaran tak terduga," ujar Jonathan Kriss, Brand Manager AdaKami.

6. Waspadai Modus Penipuan Liburan

Musim libur kerap dimanfaatkan pelaku penipuan melalui agen perjalanan palsu, situs hotel tiruan, hingga peretasan data lewat Wi-Fi publik. Hindari membagikan data pribadi, selalu booking dari situs resmi, dan jangan gunakan koneksi Wi-Fi atau colokan USB publik di tempat wisata.

7. Libatkan Seluruh Anggota Keluarga

Ajak seluruh keluarga ikut serta dalam pengelolaan keuangan saat liburan. Ini bisa menjadi sarana edukasi finansial yang menyenangkan, terutama bagi anak-anak. Mereka belajar bahwa liburan tetap bisa seru tanpa harus boros.

“Musim liburan merupakan waktu yang ditunggu-tunggu untuk menciptakan momen menyenangkan bagi keluarga, bukan menambah beban. Dengan perencanaan cerdas, kita bisa bersenang-senang tanpa waswas ketika gajian berikutnya belum tiba," ujar Jonathan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |