Kopdes Merah Putih Akan Terlibat dalam Renovasi 2 juta Rumah

4 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Koperasi Desa (kopdes) Merah Putih akan dilibatkan dalam program renovasi dua juta rumah di daerah-daerah pedesaan. Program tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.

Kabar itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah.Program renovasi rumah rakyat atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) menjadi salah satu bagian dari program 3 juta rumah.

Fahri menerangkan, keterlibatan koperasi dalam program renovasi 2 juta rumah desa merupakan upaya memperkuat peran kopdes merah putih, dengan cara menyuplai bahan bangunan.

"Kami ingin mengaktifkan koperasi desa merah putih untuk ikut serta dalam penyediaan bahan bangunan untuk renovasi rumah ini," tutur Fahri di Jakarta, Senin (23/6/2025).

"Saya sudah berbicara dengan Pak Ferry (Wakil Menteri Koperasi). Beliau sedang menyiapkan sistemnya, kita nanti mau presentasikan bagaimana teknisnya," ujar dia.

Fahri mencatat, Pemerintah akan menggelontarkan anggaran dari APBN sebesar Rp 43,6 triliun atau sekitar Rp 21,8 juta per rumah dalam progam tersebut.

"Rp1,8 juta akan dialokasikan ke kementerian untuk keperluan pelatihan dan seluruh aspek administratif dari kebijakan ini,” paparnya.

"Adapun Rp 2,5 juta akan diberikan kepada pemilik rumah sebagai penerima manfaat langsung, kemudian Rp 17,5 juta untuk pengadaan material bangunan,” terang Fahri.

Belum Ada Jadwal Pasti

Namun, Fahri belum mengungkap jadwal pasti program renovasi 2 juta rumah akan berjalan.  Ia menuturkan,  pencairan akan bergantung pada pengumuman dari Kementerian Keuangan dalam waktu dekat.

“Kami sudah menerima informasi dari Kementerian Keuangan, kemungkinan minggu ini akan diumumkan,” ungkap Fahri.

100 Koperasi Desa Merah Putih Jadi Proyek Percontohan Nasional

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM tengah mempersiapkan 100 Koperasi Desa Merah Putih sebagai proyek percontohan (mock-up) sebelum skema ini diimplementasikan secara nasional. 

Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat ekosistem ekonomi desa melalui koperasi yang terintegrasi dengan berbagai layanan strategis.

Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang menyeleksi lokasi untuk 100 titik koperasi percontohan tersebut.

“Tadi ada 100 (titik) lagi kita pilih-pilih lagi. Tersebar,” kata Ferry saat ditemui usai Rakortas di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Rabu (4/6/2025).

Fokus 3 Bulan ke Depan

Menurut Ferry, tiga bulan ke depan akan difokuskan untuk membangun model pelatihan, pendampingan, penyusunan modul, dan pengembangan model bisnis koperasi Merah Putih. 

Ia menegaskan, target pemerintah adalah pada akhir Juli 2025, sudah ada beberapa koperasi percontohan yang mulai berjalan secara nyata di lapangan.

“Tapi itu sekali lagi timeline-nya memang kita harapkan di akhir Juli selesai mock-up-nya, tapi di akhir Juli, nanti kan ke Oktober, seperti yang Presiden sampaikan, operasionalisasinya Oktober, jadi kita menyatakan waktu 3 bulan,” jelasnya.

Kopdes Percontohan adalah Kopdes yang Sudah Aktif

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menjelaskan bahwa koperasi yang akan dijadikan percontohan adalah koperasi yang sudah aktif dan berpotensi berkembang.

Pemerintah akan menyuntikkan beberapa bisnis utama yang berkaitan langsung dengan ekosistem BUMN, seperti menjadi pengecer pupuk bersubsidi, menjadi pangkalan LPG, menjadi mitra Bulog dalam pembelian gabah, menjadi agen BRILink dan agen pos, serta mendistribusikan kebutuhan pokok (sembako).

“Jadi, untuk piloting mock-up ini kita mengutamakan kooperasi yang memang sudah berjalan, yang nanti kita tambahkan beberapa bisnis utama yang berkaitan dengan ekosistem BUMN ya, seperti pengecer pupuk, lalu sebagai pangkalan LPG, kemudian menjadi mitra untuk pembelian gabahnya bulog, dan juga sebagai agen BRILINK dan agen pos,” jelasnya.

Pelaksanaan Percontohan Harus Berkelanjutan

Wamen BUMN pun berharap dengan koperasi desa Merah Putih ini, ekosistem perdagangan dan distribusi barang di desa bisa terkelola lebih baik. Kemudian Kementerian BUMN juga akan hitung kebutuhan kredit koperasi, baik untuk investasi seperti truk atau gudang, maupun modal kerja seperti pembelian stok.

Ia menambahkan, pelaksanaan proyek ini harus berkelanjutan, agar benar-benar mendukung aktivitas ekonomi masyarakat desa secara menyeluruh. 

“Itu yang kita harapkan nanti dengan percontohan ini, yang nanti antara 100 unit tadi itu atau sekitar berapa unit tadi itu,akan kita lihat bagaimana ekosistem ini bisa terbangun, dan nanti menentukan berapa kebutuhan kreditnya, baik kredit untuk investasi, seperti pembelian truk atau gudang, maupun model kerja atau pembelian stok, itu nanti kita hitung,” pungkasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |