Ketum Kadin Sebut MBG Program Bagus dan Sukses, Ini Alasannya

20 hours ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu bukti paling konkret bagaimana kolaborasi dunia usaha dan pemerintah dapat menghasilkan dampak luas bagi masyarakat.

Menurut Anindya, program ini telah menunjukkan hasil yang signifikan meski sempat diterpa berbagai pemberitaan yang beragam.

"Kita bicara MBG. MBG ini menurut saya program yang bagus dan sukses. Terlepas dari berbagai macam pemberitaan kiri kanan, kita Kadin menjadi bagian membuat seribu dapur dari 30 ribu dapur atau SPPG biasa dikatakan,” kata Anindya dalam Rapat Pimpinan Nasional 2025, di Park Hyatt, Jakarta, Senin (1/12/2025).

Hingga saat ini, sebanyak 500 dapur SPPG telah terealisasi di berbagai daerah. Dengan nilai investasi sekitar Rp 1,5 miliar per dapur, kontribusi total dari anggota Kadin mencapai Rp 750 miliar tanpa bantuan perbankan.

Hal ini menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan pelaku usaha kepada pemerintah dan program nasional yang berjalan. Kepercayaan itu juga tercermin dari pembayaran yang dinilai lancar oleh Anindya.

"Di sini hari ini sudah sekitar 500 SPPG kita buat. 500 SPPG itu kira-kira misalnya Rp 1,5 miliar per dapur itu Rp 750 miliar daripada teman-teman yang ada di sini tanpa perbankan. Sudah keluar. Karena kepercayaan kepada pemerintah,” ujarnya.

Serap 25 Ribu Tenaga Kerja

Selain aspek investasi, kata Anindya, dampak terbesar dari program MBG adalah serapan tenaga kerja. Setiap dapur SPPG mampu menyerap sedikitnya 50 pekerja. Dengan 500 dapur yang telah beroperasi, program ini menciptakan lapangan kerja bagi 25.000 orang di berbagai daerah.

"Dan juga setiap dapur itu ada 50 (orang) yang bekerja. Artinya 50 x 500 itu 25 ribu. Sudah, dan kita cukup bangga dengan itu. ini tentu belum lagi nanti turunannya,” ujarnya.

Dorong Daerah Kembangkan Sektor Unggulan

Tak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, program ini juga mendorong daerah untuk mengembangkan sektor unggulan masing-masing.

Beberapa provinsi bahkan mulai meminta fokus pengembangan pada subsektor khusus, seperti ayam petelur, demi mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain. Menurut Anindya, langkah ini penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi daerah terutama ketika terjadi bencana atau gangguan pasokan.

Mendorong Hilirisasi Pertanian

Anindya menjelaskan, keberhasilan MBG juga memicu munculnya berbagai inisiatif hilirisasi pertanian dari daerah. Selama ini, sektor pertanian kerap tertinggal dalam proses industrialisasi, namun program SPPG membuka ruang bagi peningkatan nilai tambah di tingkat petani dan pelaku usaha lokal.

Ia menilai hilirisasi pangan dan pertanian akan menjadi fondasi baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus memperkuat stabilitas ekonomi nasional. Saat konsumsi domestik menyumbang 57% PDB dan investasi 28%, kontribusi daerah melalui program seperti MBG menjadi sangat penting dalam menjaga momentum ekonomi.

"Lalu ada juga hilirisasi daripada pertanian yang selama ini jarang disentuh. Semua berlomba-lomba untuk komunitas-komunitas yang sangat dibutuhkan yang muaranya mulai dari MBG. Jadi, ini contoh yang saya lihat sudah terlihat baik,” pungkasnya.

Kadin Gandeng Pengusaha Prancis, 1.000 Dapur Umum MBG Siap Dibangun

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperluas jalinan kerja samanya ke tingkat internasional dengan menggandeng Mouvement des Entreprises de France (Medef), federasi pengusaha terkemuka asal Prancis.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mengatakan kolaborasi ini terfokus pada pengembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif sosial yang diusung Kadin untuk meningkatkan ketahanan gizi masyarakat Indonesia.

Penandatanganan nota kesepahaman antara kedua organisasi ini berlangsung dalam gelaran Indonesia-France Business Forum 2025 yang diselenggarakan di Jakarta.

"Tadi Kadin sudah tanda tangan dengan Medef, Kadin-nya Prancis, untuk bekerja sama di bidang MBG," kata Anindya di kantor Kemenko Perekonomian," kata Anindya di kantor Kemenko Perekonomian, ditulis Kamis (29/5/2025).

Wadah Strategis

Forum ini menjadi wadah strategis untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari Indonesia dan Prancis dalam rangka memperkuat hubungan ekonomi dan sosial antarnegara.

Dalam kerja sama tersebut, Kadin dan Medef sepakat untuk mendorong pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yaitu dapur umum yang akan menjadi pusat pelaksanaan program MBG. Program ini menargetkan penyediaan makanan bergizi secara gratis, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan, seperti anak-anak sekolah dan kelompok kurang mampu.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |