Kereta Api Jadi Favorit Perjalanan Libur Panjang Waisak 2025

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat ratusan ribu masyarakat sudah menggunakan layanan kereta api selama libur panjang Hari Raya Waisak. Sebanyak 796.872 tiket kereta api jarak jauh sudah ludes terjual.

VP Public Relation KAI, Anne Purba menyampaikan KAI mengoperasikan total 984.657 tempat duduk, terdiri dari 829.026 kursi KA Jarak Jauh dan 155.631 kursi KA Lokal, termasuk perjalanan tambahan.

Per 12 Mei 2025 pukul 09.00 WIB, penjualan tiket KA Jarak Jauh telah mencapai 796.872 tiket atau 96 persen dari total yang tersedia. Lalu KA Lokal 148.735 tiket atau 96 persen.

"Sabtu, 10 Mei 2025 menjadi puncak arus keberangkatan, di mana 207.571 pelanggan dilayani hanya dalam satu hari. Angka ini mencerminkan 124 persen dari kapasitas kursi yang disediakan (166.975 kursi), berkat sistem dinamis naik-turun penumpang di berbagai stasiun," ungkap Anne dalam keterangannya, dikutip Selasa (13/5/2025).

Dia menjelaskan ada empat kota tujuan unggulan pengguna kereta api. Yakni, Yogyakarta, Banyuwangi, Surabaya, dan Bandung yang mencatatkan okupansi tinggi.

“Dengan konektivitas antardaerah yang kian luas, kereta api semakin berperan penting dalam mendukung mobilitas dan ekonomi daerah,” ujar Anne.

Okupansi Harian Kereta Api

Berikut volume harian pelanggan selama periode libur panjang:

1. Jumat, 9 Mei: 190.477 pelanggan dari 163.560 kursi tersedia (okupansi 116%)

2. Sabtu, 10 Mei: 207.571 pelanggan dari 166.975 kursi (okupansi 124%)

3. Minggu, 11 Mei: 177.724 pelanggan dari 167.597 kursi (okupansi 106%)

4. Senin, 12 Mei: 172.941 pelanggan dari 167.440 kursi (okupansi 103%) _Data Dinamis_

5. Selasa, 13 Mei: 136.772 pelanggan dari 166.792 kursi (okupansi 82%) Data Dinamis

6. Rabu, 14 Mei: 60.122 pelanggan dari 152.293 kursi (okupansi 39%) Data Dinamis

10 KA Favorit Libur Panjang Waisak

Berikut data sementara 10 KA favorit selama long weekend Waisak 2025:

1. KA Airlangga (271) relasi Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen: 12.702 pelanggan

2. KA Airlangga (272) relasi Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi: 12.198 pelanggan

3. KA Joglosemarkerto (187) relasi Solo Balapan – Semarang Tawang Bank Jateng - Tegal - Purwokerto – Solo Balapan – Semarang Tawang Bank Jateng: 9.362 pelanggan

4. KA Joglosemarkerto (193) relasi Solo Balapan - Purwokerto - Tegal – Semarang Tawang Bank Jateng – Solo Balapan: 9.144 Pelanggan

5. KA Sri Tanjung (278) relasi Lempuyangan – Ketapang: 9.023 pelanggan

KA Favorit Lainnya

6. KA Sri Tanjung (277) relasi Ketapang – Lempuyangan: 8.546 pelanggan

7. KA Kahuripan (274) relasi Kiaracondong-Blitar: 7.965 pelanggan

8. KA Kahuripan (273) relasi Blitar - Kiaracondong: 7.938 pelanggan

9. KA Bengawan (282) relasi Pasarsenen – Purwosari: 7.297 pelanggan

10. KA Probowangi (297) relasi Surabaya Gubeng – Ketapang: 7.224 pelanggan

KAI Bocorkan Strategi Hadapi Perubahan Iklim Bisnis

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) mengungkapkan strateginya dalam menghadapi perubahan kebijakan khususnya dalam hal efisiensi dan optimalisasi alokasi sumber daya di tengah lingkungan bisnis yang terus berubah.

Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo menuturkan bahwa perseroan terus berupaya melakukan adaptasi pada setiap perubahan kebijakan dan iklim bisnis.

Didiek menyebut, KAI beradaptasi dengan membuat inovasi yang berkelanjutan.

Jadi menanggapi pertanyaannya yang disampaikan bagaimana kereta api mengadaptasi perubahan yang signifikannya.

“(Kami) membuat solusi-solusi yang betul-betul diinginkan oleh pelanggan,” ujar Didiek dalam kegiatan Grab Business Forum 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025).

Ia menjelaskan, perseroan terus memantau data analitiknya yang menunjukkan jumlah pengguna kereta api dalam beberapa waktu terakhir.

“Dengan aplikasi setup, kami mendeteksi pelanggan-pelanggan kami itu sekarang kebanyakan Gen Z, sebesar 35%. Gen Y itu mungkin sekitar 30% dan Gen Alpha sudah mendekati 10%. Jadi tiga generasi ini karakteristik-karakteristik dan profesinya kami lihat, sehingga kebutuhannya pun kami deteksi,” papar Didiek.

Dirut KAI lebih lanjut mengatakan, perseroan juga menilai bahwa kolaborasi menjadi salah satu langkah penting dalam menghadapi perubahan.

“Kita gak bisa sendirian. Kita belajar dari masa pandemi. Pada tahun 2019 kita mengangkut 429 juta penumpang, kemudian di 2020 hanya mengangkut 185 juta. Itu pun semuanya komputer yang menghasilkan profit tipis sekali. Jadi pendapatan penumpang yang semula 9,6 triliun turun jadi 2,8 triliun,” bebernya.

Maka dari itu, kami berkolaborasi. Saya senang sekai salah satunya dengan dengan Grab untuk membangun integrasi transportasi. Mengkonektifitaskan para pelanggan kami,” tambahnya.

KAI Perluas Jangkauan Pelanggan

Dalam kesempatan itu, Didiek juga mengaku ia sempat khawatir akan terjadi penurunan pada jumlah penumpang KAI di masa angkutan libur lebaran 2025.

Dalam mempersiapkan kemungkinan terjadinya penurunan, KAI berupaya memperluas segmen pelanggannya.

“Saya sudah khawatir nih. Jangan-jangan penumpang kita turun. Di awal-awal angkutan lebaran, ternyata ini kok tidak seperti tahun yang lalu. Ternyata apa? karena angkutan tahun ini tidak ada work from anywhere, antara mudik dan balik. Maka dari itu kami memperluas customer base, bekerja sama dengan seluruh kementerian, perguruan tinggi, persantren, sekolah-sekolah,” kata Didiek.

Semua kami kolaborasikan, kami ingin memperluas customer base kami. Terutama menyasar gen Z dan gen Alpha,” terangnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |