Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) disebut memiliki kelebihan yang membuatnya mudah dipercaya investor asing. Salah satunya mengenai kedekatan lembaga dan pemerintah.
Ekonom Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P Sasmita melihat daya tawar yang cukup menjanjikan dari Danantara. Pertama, besaran aset yang dikelola dari induk, anak, cucu, hingga cicit usaha BUMN.
"Jadi saya pikir kalau pertanyaannya bisa meyakinkan investor, cukup bisa meyakinkan investor. Karena semakin besar asetnya artinya semakin besar kolateralnya kalau Danantara pada akhirnya butuh mitra dari luar negeri untuk berinvestasi. Mitra pasti melihat kekuatan dananya dan asetnya," ungkap Ronny saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (29/4/2025).
Kedua, BUMN sebagai entitas perusahaan pelat merah yang bisa dikelola secara profesional di bawah Danantara. Dia membandingkan hal serupa terjadi di Temasek asal Singapura.
Ketiga, secara kelembagaan, Danantara dibentuk oleh pemerintah untuk mengelola aset BUMN dan rencananya melirik aset yang dikuasai pemerintah. Ronny bilang, poin ini pun bisa meyakinkan investor asing.
"Lembaga ini karena posisinya secara konstitusional adalah bagian dari pemerintah, bagian dari entitas bisnis yang dimiliki oleh pemerintah, di-backup oleh pemerintah.
Maka Danantara akan mendapatkan segala yang mereka inginkan dari pemerintah untuk memajukan bisnisnya," ucapnya.
"Mulai dari kemudahan berinvestasi, kemudahan regulasi, dukungan keberpihakan pemerintah. Baik dalam bentuk subsidi, insentif, pokoknya jalur tol bisa dikasih oleh pemerintah," sambung dia.
Kemudahan akses bisnis ini yang dinilai jadi nilai tawar yang dilirik oleh investor. Secara sederhana, hal itu bisa membuka ruang investasi lainnya di Tanah Air.
"Jadi dalam bahasa yang lain mungkin investor merasa lebih terjamin investasinya ke Danantara karena itu lembaga pemerintah dianggapnya gitu lah. Kalau ada apa-apa ya at least akan diganti oleh pemerintah meskipun mungkin hanya modalnya dan lain-lain gitu," paparnya.