Kampung Nelayan Merah Putih Tawarkan 7.000 Lapangan Kerja Baru

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Mahrus, menyampaikan bahwa program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, kata Mahrus, setiap satu kampung nelayan ditargetkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 700 orang. Dengan target 100 titik pembangunan di tahun 2025, pemerintah menargetkan hadirnya 7.000 lapangan kerja baru.

“Disampaikan pak Presiden bahwa untuk satu kampung nelayan itu kita ingin menghadirkan penciptaan lapangan kerja dari program kampung nelayan ini 700 orang dalam satu kampung nelayan. Sehingga target di tahun 2025 bisa menghadirkan 7.000 lapangan pekerjaan baru bagi tenaga kerja baru tersebut,” kata Mahrus dalam konferensi pers Kampung Nelayan Merah Putih, di Kantor KKP, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Menurut Mahrus, program ini tidak hanya menyasar nelayan eksisting, tetapi juga membuka peluang bagi tenaga kerja baru. Salah satu bentuk dukungan adalah penyediaan kapal perikanan yang akan meningkatkan aktivitas penangkapan ikan di setiap kampung nelayan. Kehadiran sarana ini diproyeksikan mampu memperluas akses produksi dan distribusi hasil laut.

“Komposisinya pertama diaktivasi kampung nelayan merah putih juga akan menghadirkan bantuan kapal perikanan, sehingga nanti akan ada penambahan aktivitas dari nelayan yang nanti akan menjalankan disatu kampung nelayan, juga berasal dari nelayan eksisting di kampung nelayan tersebut,” jelasnya.

Peluang Kerja Tambahan

Selain itu, pembangunan sarana dan prasarana akan membuka peluang kerja tambahan. Dalam tahap awal, setidaknya terdapat 65 paket kontrak pekerjaan konstruksi yang melibatkan tenaga tukang, mandor, teknisi, hingga buruh konstruksi. Proyek ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

“Pada saat menghadirkan sarana prasarana produksi dan pendukungnya tentunya akan ada pekerjaan kontruksi, tadi disampaikan target besok kita sudah melakukan kontrak 65 pekerjaan kontruksi, maka akan ada Sumber daya manusia yang nanti melaksanakan pekerjaan kontruksi tersebut,” ujarnya.

Adapun program KNMP ini ditargetkan mampu menciptakan 7.000 lapangan kerja permanen dan 20.000 lapangan kerja temporer di seluruh lokasi pembangunan.

Butuh 200 Tenaga Konstruksi Tiap Kampung

Di setiap kampung nelayan, akan ada tambahan tenaga kerja baru sebanyak 20 orang dari bantuan kapal. Selain itu, nelayan eksisting di lokasi berkisar antara 200 hingga 700 orang. Dengan pembangunan 100 lokasi, jumlah lapangan kerja baru yang tercipta untuk sektor nelayan mencapai 2.000 orang (permanen).

Pada tahap pembangunan kampung nelayan, diperlukan sekitar 200 tenaga kerja konstruksi di setiap lokasi. Jumlah ini bersifat sementara selama proses pembangunan berjalan. Jika dikalikan 100 lokasi, total tenaga kerja konstruksi yang terserap mencapai 20.000 orang (temporer).

“Setiap titik akan ada tukang, mandor, disampikg teknisi-teknisi yang lain dan buruh kontruksi yang lain,” ujarnya.

Fasilitas Lini Bisnis Penunjang KNMP

Lebih lanjut, Mahrus menyampaikan setiap kampung nelayan akan membuka berbagai lini bisnis penunjang seperti Fasilitas Pendaratan Ikan, Bengkel Nelayan, Docking Kapal, Kios Perbekalan, Kantor Pengelola, Bale Nelayan, Revetment, Saluran Dan Jalan Lingkungan, Pabrik Es.

Kemudian akan ada Coolbox, Gudang Beku Portable, Mobil Berpendingin, Kapal Dan Alat Penangkapan Ikan, Kios Kuliner, Shelter Coolbox, Pos Jaga, Gerbang Kawasan, Area Parkir, Tangki Air, Bangunan Genset, Penerangan Kawasan, Bangunan IPAL, Pagar Kawasan, Tempat Ibadah, Tempat Pembuangan Sampah, Toilet Umum, dan SPBUN.

“Ketika sarana dan prasarana produksi sudah dihadirkan, pasti penyerapan tenaga untuk yang mengoperasionalkan,” ujarnya.

Secara keseluruhan, dari pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih ini, akan tercipta 7.000 lapangan kerja permanen, terdiri dari tenaga kerja nelayan (2.000 orang) dan operasional (5.000 orang) dan 20.000 lapangan kerja temporer dari tenaga konstruksi.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |