Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria telah ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas atau Plt Menteri BUMN oleh Presiden Prabowo Subianto. Penunjukan Plt Menteri BUMN itu untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Erick Thohir seiring telah diangkat menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
“Untuk Plt BUMN atas petunjuk dari Bapak Presiden, dan kemudian juga sudah kami sampaikan kepada pihak terkait dalam hal ini Kementerian BUMN, untuk Plt Menteri BUMN ditunjuk Wakil Menteri BUMN atas nama bapak Dony Oskaria untuk menjalankan tugas Pelaksana Tugas di kementerian BUMN,” tutur Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Prasetyo sedikit mengulas pertimbangan Prabowo menunjuk Dony Oskaria sebagai Plt Menteri BUMN. Salah satunya jabatan strategisnya yakni Wakil Menteri BUMN.
"Satu, beliau Wakil Menteri BUMN dan kedua, beliau juga menjadi COO di Danantara,” kata dia.
“Sehingga harapannya dengan Pelaksana Tugas yang diberikan kepada beliau akan mempercepat proses pembenahan BUMN-BUMN kira-kira yang sekarang memang sudah dilaksanakan oleh Danantara dan Kementerian BUMN,” ia menambahkan.
Adapun untuk posisi Plt Menteri BUMN, Prasetyo belum mengulas lebih jauh berapa lama jabatan tersebut bertahan sampai dengan penunjukan Menteri BUMN.
“Belum tahu lah, baru dua hari,” ujar Prasetyo.
Seiring penunjukan Dony Oskaria sebagai Plt Menteri BUMN, menarik untuk diketahui kekayaan Dony Oskaria. Mengutip Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada 11 April 2025 untuk periode 2024, total kekayaan Dony Oskaria mencapai Rp 33,50 miliar. Penyampaian LHKPN itu ketika Dony Oskaria masih menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Rincian Kekayaan
Berikut rincian kekayaan Dony Oskaria berdasarkan data LHKPN:
A.Tanah dan Bangunan
Dony memiliki kekayaan berupa tanah dan bangunan senilai Rp 19,81 miliar. Ia mempunyai lima unit tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan dan Padang. Tanah dan bangunan itu merupakan hasil sendiri.
B.Alat Transportasi dan Mesin
Dony Oskaria memiliki dua unit mobil senilai Rp 2,77 miliar yang merupakan hasil sendiri. Berikut rinciannya:
1.Mobil Toyota Alphard tahun 2015 senilai Rp 1,1 miliar
2.Mobil Mini Cooper tahun 2020 senilai Rp 1,67 miliar.
C.Harta Bergerak Lainnya
Ia memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 840 juta
Total Kekayaan
D.Surat Berharga
Dony tercatat memiliki surat berharga senilai Rp 14,98 miliar
E.Kas dan setara kas
Ia mengantongi kas dan setara kas senilai Rp 10,63 miliar
F.Harta Lainnya
Dony tercatat tidak memiliki harta lainnya
Dengan demikian, kekayaan Dony mencapai Rp 49,05 miliar
Ia tercatat memiliki utang Rp 15,54 miliar. Dengan demikian setelah dikurangi utang, total kekayaan Dony Oskaria mencapai Rp 33,50 miliar.
Profil Dony Oskaria
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menunjuk Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai Pelaksana Tugas atau Plt Menteri BUMN. Dia menggantikan Erick Thohir yang didapuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Penunjukkan Dony Oskario ini tertuang dalam surat Menteri Sekretaris Negara bernomor B-20/M/S/AN.00.03/09/2025. Surat ini diteken Mensesneg Prasetyo Hadi pada 17 September 2025.
Melansir situs Kementerian BUMN dan berbagai sumber lainnya, Jumat (19/9/2025), secara pendidikan, Dony Oskario merupakan lulusan program strata satu (S1) Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran pada 1996. Kemudian meraih gelar MBA dari Asian Institute of Management, Filipina pada 2009.
Perjalanan karier Dony cukup banyak di sektor keuangan hingga aviasi. Dia pernah menduduki beberapa jabatan manajemen perusahaan swasta termasuk di BUMN.
Memulai karier di Bank Universal sebagai petugas layanan pelanggan hingga menjadi kepala divisi perbankan pribadi. Pada 2004, memutuskan pindah ke Bank Mega dan dipercaya menjadi direktur utama di berbagai anak perusahaan CT Corp.
Perjalanan Karier
Seperti Presiden Direktur Trans Studio Mall (2014-2020), Direktur Utama AntaVaya (2014-2020), Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (2014-2019). Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia (2020-2021), Komisaris Citilink (2019-sekarang). Terakhir dia merupakan Direktur Utama InJourney periode 2021-2024.
Pria kelahiran Sumatera Barat, 26 September 1969 ini pernah ditunjuk menjadi Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Republik Indonesia sebagai Ketua Kelompok Kerja untuk industri pariwisata yang bertanggung jawab mengembangkan industri pariwisata di Indonesia.
Pada 24 Februari 2025, Prabowo Subianto meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Di sini, dia ditunjuk sebagai Direktur Operasional bersama Rosan Roeslani sebagai Direktur Utama dan Pandu Patria Sjahrir sebagai Direktur Investasi.