Liputan6.com, Jakarta Tim Strategi Makro Samuel Sekuritas Indonesia menilai kombinasi penempatan likuiditas pemerintah sebesar Rp200 triliun dan paket stimulus 8+4+5 senilai Rp16,23 triliun akan menjadi mesin utama penciptaan lapangan kerja di Tanah Air.
“Pemerintah telah memperkenalkan paket stimulus yang berisi 8+4+5 program dengan total Rp16,23 triliun, yang dirancang bukan hanya untuk mendukung pertumbuhan tetapi juga menjaga kesejahteraan rumah tangga dan lapangan kerja. Pusat dari paket ini adalah komitmen untuk menciptakan peluang bagi lebih dari 3,5 juta pekerja, mencerminkan fokus pemerintah pada penyerapan tenaga kerja sebagai saluran utama menjaga konsumsi dan memastikan pertumbuhan inklusif,” tulis riset Samuel Sekuritas Indonesia dikutip Rabu (17/9/2025).
Samuel Sekuritas menjelaskan, inti dari program ini adalah memastikan intervensi mencakup sisi permintaan dan sisi penawaran ekonomi.
“Inti dari program ini menangani sisi permintaan dan penawaran ekonomi, memastikan bahwa intervensi bukan hanya langkah bantuan sementara tetapi juga pendorong transformasi jangka panjang. Penempatan likuiditas Rp200 triliun berperan sebagai mekanisme pendukung, tetapi Program 8+ inilah yang menjadi mesin nyata yang menerjemahkan sumber daya finansial menjadi hasil yang nyata bagi pekerja, pelaku usaha, dan komunitas,” ungkap riset itu.
Dorong Daya Beli dan Kualitas Konsumsi
Di sisi permintaan, paket stimulus memperkuat daya beli melalui sejumlah langkah.
“Paket ini memperkuat daya beli melalui bantuan pangan untuk 18,3 juta rumah tangga, perluasan PPh 21 DTP untuk pekerja di sektor pariwisata dan padat karya, serta diskon iuran BPJS bagi pengemudi, kurir, dan pekerja logistik. Intervensi ini secara langsung meningkatkan pendapatan yang dapat dibelanjakan, mengurangi beban biaya rumah tangga, dan mendorong konsumsi di berbagai sektor ekonomi,” tulis riset itu.
Selain itu, program revitalisasi perkotaan yang dimulai dari Jakarta juga akan memperbaiki kualitas perumahan dan menyediakan platform bagi UMKM serta pekerja ekonomi gig.
Perluas Kapasitas Produksi dan Investasi
Dari sisi penawaran, paket ini mempercepat transformasi struktural melalui deregulasi di bawah PP 28/2025, penyederhanaan perizinan, serta membuka potensi investasi baru. “Cash-for-work programs memberikan pekerjaan langsung sambil meningkatkan infrastruktur penting di irigasi, transportasi, dan sanitasi. Secara paralel, inisiatif sektoral berskala besar seperti peremajaan pertanian, revitalisasi akuakultur dan hatchery di Pantura, serta modernisasi kapal penangkap ikan memperluas kapasitas output dan daya saing,” jelas Samuel.
Selain itu, program perumahan melalui BPJS dan KUR Perumahan akan mendorong aktivitas konstruksi, yang memiliki efek pengganda kuat terhadap industri manufaktur dan jasa.
Pro-Growth, Pro-Employment, Pro-Stability
“Kekuatan Program 8+ terletak pada koherensinya—intervensi sisi permintaan mengamankan konsumsi, sementara program sisi penawaran memperluas kapasitas dan daya saing. Pendekatan ganda ini memastikan pertumbuhan tidak hanya dirangsang dalam jangka pendek tetapi juga dipertahankan dalam jangka menengah melalui peningkatan produktivitas dan penciptaan lapangan kerja," tulis riset tersebut.
Namun, Samuel juga mengingatkan pentingnya tata kelola. “Tanpa perencanaan yang matang dan pengawasan yang memadai, implementasi Program 8+ dapat rentan terhadap korupsi dan menimbulkan beban fiskal yang tidak perlu bagi APBN. Oleh karena itu, transparansi dan akuntabilitas harus benar-benar dijaga," tutup riset tersebut.