Industri Manufaktur Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Global

13 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta Industri alat bantu angkat dan manufaktur terus menunjukkan peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi global. Sektor ini bukan hanya menjadi tulang punggung pembangunan infrastruktur, tetapi juga mencerminkan kemajuan teknologi dan efisiensi produksi di berbagai negara.

Di Indonesia, perkembangan industri manufaktur alat bantu angkat bergerak seiring meningkatnya kebutuhan proyek konstruksi, pertambangan, serta transportasi logistik.

Selama beberapa tahun terakhir, tren global menunjukkan adanya pergeseran menuju efisiensi energi dan digitalisasi sistem kerja. Produsen alat bantu angkat kini tak hanya menonjolkan kekuatan dan daya tahan mesin, tetapi juga kemampuan integrasi teknologi seperti sistem pemantauan jarak jauh dan otomasi.

"Transformasi ini menjadi bagian dari upaya global untuk menekan biaya operasional serta meningkatkan keselamatan kerja di lapangan," kata Chairman PT Sumber Mega Jaya Junaidy Halim, Jumat (17/10/2025).

Meski demikian, tantangan yang dihadapi industri ini tidak ringan. Fluktuasi harga bahan baku, ketergantungan pada impor komponen, hingga kebutuhan tenaga kerja terampil menjadi persoalan yang perlu ditangani bersama. Pemerintah dan pelaku industri di Indonesia berupaya mendorong kolaborasi antara manufaktur lokal dan mitra internasional untuk menciptakan produk dengan standar global.

Salah satu momentum penting yang menegaskan arah tersebut terlihat pada gelaran Canton Fair ke-138 di Guangzhou, China, yang berlangsung pada 15–19 Oktober 2025. Pameran dagang terbesar di dunia ini menjadi ajang bagi berbagai brand global memperkenalkan produk unggulan dan menjalin kerja sama lintas negara.

Kemajuan Teknologi Manufaktur

Dalam acara tersebut, TOYO-INTL menampilkan rangkaian inovasi terkini di bidang lifting equipment, mencerminkan kemajuan teknologi manufaktur alat bantu angkat.

Sebagai bagian dari ekosistem global itu, PT Sumber Mega Jaya turut hadir mewakili Indonesia. Perusahaan ini telah menjadi Exclusive Authorized Distributor TOYO-INTL di Indonesia sejak 2014.

Kehadiran mereka di Canton Fair menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok industri alat bantu angkat dunia.

“Partisipasi kami bukan hanya untuk memperkenalkan produk, tapi juga membangun jembatan kolaborasi antarnegara,” ujar Junaidy Halim.

Selain memperluas jaringan bisnis, partisipasi ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan teknologi lifting equipment terbaru kepada pasar Indonesia.

CEO PT Sumber Mega Jaya, Djohan Halim, menegaskan pentingnya membangun hubungan jangka panjang dengan mitra global. “Kami ingin menghadirkan solusi yang tak hanya efisien, tetapi juga sesuai dengan standar keselamatan internasional,” ungkapnya.

Kehadiran PT Sumber Mega Jaya di Canton Fair 138th sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia dalam ekosistem manufaktur global. Melalui kemitraan jangka panjang dengan TOYO-INTL, perusahaan ini berupaya memperluas akses terhadap teknologi kelas dunia dan mempercepat modernisasi industri alat bantu angkat nasional.

Langkah tersebut diharapkan menjadi pendorong bagi peningkatan daya saing produk manufaktur Indonesia di kancah internasional.

Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi Indonesia di 2025, Ini Alasannya

Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 menjadi 4,8 persen, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,7 persen. Peningkatan ini disampaikan dalam laporan East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2025.

Lembaga keuangan global itu menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh belanja pemerintah dan investasi publik yang kuat, terutama di sektor infrastruktur dan energi.

"Meski demikian, konsumsi rumah tangga masih tumbuh moderat seiring tekanan harga dan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih," tulis laporan tersebut, dikutip Selasa (7/10/2025).

Bank Dunia juga menyoroti daya tahan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. Kebijakan fiskal yang hati-hati, inflasi yang terkendali, serta cadangan devisa yang cukup menjadi faktor pendukung stabilitas makro ekonomi nasional.

“Indonesia menunjukkan kinerja yang tangguh berkat dukungan kebijakan fiskal yang terukur dan komitmen pada stabilitas harga,” tulis laporan tersebut.

Alasan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Dalam laporan tersebut, Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indoensia karena kebijakan fiskal terarah (targeted fiscal stimulus) di sektor pangan, transportasi, dan energi, serta program bantuan sosial, menopang konsumsi rumah tangga, yang diperkirakan berkontribusi sekitar 54% terhadap pertumbuhan ekonomi 2025–2027.

Investasi diproyeksikan meningkat rata-rata 6,2% per tahun pada 2025–2027, didorong oleh tiga strategi utama:

  • Investasi negara melalui lembaga Danantara (menghimpun dana dari dividen BUMN, pasar domestik, dan investor internasional) untuk proyek infrastruktur, hilirisasi sumber daya alam, energi terbarukan, dan ketahanan pangan.
  • Pelonggaran moneter oleh Bank Indonesia, termasuk penurunan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin pada 2025, dan injeksi likuiditas untuk mendorong kredit swasta.
  • Peningkatan investasi asing langsung (FDI) lewat hilirisasi industri, deregulasi, dan reformasi kawasan ekonomi khusus di sektor energi, manufaktur, dan jasa.

Permintaan domestik yang kuat diperkirakan akan mengimbangi pelemahan ekspor bersih akibat melambatnya pertumbuhan China, penurunan harga komoditas, dan ketidakpastian perdagangan global.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |