Liputan6.com, Jakarta PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) terus memperkuat komitmennya dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
Salah satu kontribusi paling signifikan tercermin dari sektor energi terbarukan, di mana IIF telah membiayai proyek-proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas mencapai 709,9 megawatt.
Proyek ini telah menjangkau lebih dari 709.000 rumah tangga atau sekitar 3,5 juta jiwa. Dampak lingkungan dari pembiayaan ini juga luar biasa, dengan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 4,924 juta ton CO₂ atau karbon ekuivalen per tahun. Angka tersebut setara dengan penyerapan emisi oleh sekitar 172.000 pohon hingga tahun 2025.
Perluas Akses Air Bersih untuk 6,78 Juta Penduduk
Di sektor penyediaan air minum, IIF turut mendanai proyek-proyek yang berhasil meningkatkan kapasitas distribusi air bersih hingga 27.501 liter per detik.
Capaian ini memberikan akses air minum aman dan layak kepada sekitar 1,39 juta rumah tangga atau lebih dari 6,78 juta jiwa di berbagai daerah.
Dukungan IIF ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat ketahanan air dan kesehatan masyarakat secara luas.
Fasilitasi Layanan Kesehatan, Layani Ratusan Ribu Pasien
IIF juga berperan penting dalam sektor kesehatan dengan membiayai pembangunan fasilitas layanan medis. Hingga Maret 2025, fasilitas yang didukung telah menyediakan 1.051 tempat tidur rawat inap dan mampu melayani lebih dari 351.000 pasien rawat jalan setiap tahunnya.
Chief Risk Officer IIF, Lestari A. Umardin, menegaskan bahwa pembiayaan infrastruktur yang dilakukan IIF tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memberikan dampak sosial dan lingkungan yang nyata.
“IIF akan terus menjadi enabler pembangunan infrastruktur berkelanjutan melalui pendekatan pembiayaan yang inovatif dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Laba Bersih IIF Tumbuh 63% pada Kuartal I-2025
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatatkan kinerja keuangan yang impresif pada kuartal I 2025. Laba bersih perusahaan tumbuh signifikan sebesar 63% secara tahunan (year-on-year/YoY), mencapai Rp52,8 miliar dibanding Rp32,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 14%, dari Rp297,7 miliar menjadi Rp339,0 miliar.
Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap (Idhan), menyatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi pembiayaan IIF sebagai katalisator pembangunan infrastruktur nasional.
Selain itu, efisiensi operasional juga menjadi kunci keberhasilan, tercermin dari penurunan beban bunga sebesar 5% menjadi Rp190,8 miliar dan pengurangan beban provisi sebesar 15%.
Dampak Nyata Proyek Infrastruktur yang Didanai IIF
Hingga Maret 2025, IIF telah membiayai berbagai proyek infrastruktur strategis yang memberikan manfaat langsung kepada jutaan masyarakat.
Di sektor energi terbarukan, IIF mendukung pembangkit listrik berkapasitas total 710,9 MW yang mampu menjangkau lebih dari 710.000 rumah tangga atau sekitar 3,55 juta jiwa.
Proyek-proyek ini juga berkontribusi mengurangi emisi karbon sebesar 4,931 juta ton CO₂ ekuivalen per tahun—setara dengan kemampuan penyerapan lebih dari 173.000 pohon.