Harga Minyak Dunia Hari Ini 29 Mei 2025 Naik, Imbas Pertemuan OPEC

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta Negara-negara anggota OPEC+ pada Rabu sepakat untuk mempertahankan kuota produksi resmi mereka. Sementara perhatian pasar harga minyak kini tertuju pada potensi peningkatan produksi dari delapan negara anggota yang selama ini melakukan pemangkasan produksi secara sukarela.

OPEC+ telah menjalankan kesepakatan produksi secara kolektif, disertai dua jenis pemangkasan tambahan yang dilakukan secara informal oleh delapan negara.

Sesuai kebijakan formal, kelompok OPEC+ memangkas sekitar 2 juta barel per hari hingga akhir 2026. Dalam pertemuan terakhir, mereka sepakat untuk "menegaskan kembali tingkat produksi minyak mentah keseluruhan" seperti yang telah diputuskan dalam pertemuan Desember lalu.

Harga Minyak Naik Setelah Pertemuan OPEC

Dikutip dari CNBC, Kamis (29/5/2025), harga minyak naik sesaat setelah pertemuan OPEC+ berakhir. Kontrak Brent ICE untuk pengiriman Juli ditutup pada USD 64,90 per barel, naik 81 sen atau 1,26%.

Sementara kontrak minyak mentah WTI Nymex untuk Juli ditutup pada USD 61,84 per barel, naik 95 sen atau 1,56%. Di luar kebijakan resmi, delapan negara OPEC+ — termasuk Rusia dan Arab Saudi — saat ini memangkas produksi sebesar 1,66 juta barel per hari hingga akhir 2025.

Mereka juga sempat memangkas tambahan 2,2 juta barel per hari hingga Maret, dan kini mulai mengembalikan sekitar 1 juta barel per hari selama April hingga Juni.

Potensi Kenaikan Produksi Juli, Kekhawatiran atas Kepatuhan Kuota

Seorang delegasi OPEC+ yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada CNBC bahwa peningkatan produksi pada Juli kemungkinan besar akan terjadi.

Delegasi lain menyebut bahwa peningkatan tersebut bisa mencapai 411.000 barel per hari — jumlah yang sama seperti kenaikan pada Mei dan Juni.

Namun, kekhawatiran juga muncul terkait kepatuhan terhadap kuota produksi, terutama dari negara-negara seperti Kazakhstan, Irak, dan Rusia.

Menteri Energi UEA, Suhail Mohamed al-Mazrouei, menyatakan bahwa pemangkasan sukarela dari sebagian kecil anggota saja tidak cukup. “Kelompok ini sudah berusaha maksimal, tapi kami butuh bantuan dari negara lain,” ujarnya.

Permintaan Musim Panas Meningkat, Harga Minyak Diperkirakan Stabil

Permintaan minyak biasanya meningkat pada musim panas karena dimulainya musim liburan dan kebutuhan listrik tambahan di Timur Tengah untuk pendingin ruangan.

Analis UBS, Giovanni Staunovo, mencatat pasar minyak pada kuartal pertama 2025 relatif seimbang dibandingkan proyeksi surplus besar sebelumnya.

Ia memperkirakan harga minyak akan bergerak stabil di kisaran USD 60–70 per barel dalam beberapa bulan ke depan. Al-Mazrouei turut mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara permintaan dan investasi.

“Permintaan terus meningkat. Dan jika kita tidak cukup berinvestasi, permintaan akan mengejutkan kita,” ujarnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |