Liputan6.com, Jakarta - Harga emas kembali mendapatkan tenaga dengan naik lebih dari 1% pada perdagangan di hari Kamis waktu AS. Kenaikan harga emas ini didorong oleh pelemahan dolar AS dan data ekonomi yang tidak sesuai ekspektasi.
Sementara kegagalan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri pembicaraan damai dengan Ukrainan mendorong beberapa pembelian aset safe haven sehingga ikut membantu kebangkitan harga emas pada perdagangan hari Kamis.
Mengutip CNBC, Jumat (16/5/2025), harga emas di pasar spot ditutup naik 1,2% menjadi 3.226,6 per ons setelah mencapai level terendah lebih dari satu bulan di awal sesi. Harga emas berjangka AS naik hampir 1% menjadi USD 3.218,70 per ons.
Indeks dolar AS turun 0,1%, membuat emas yang dijual dalam dolar AS lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Selain itu, data menunjukkan harga produsen AS turun secara tak terduga pada April 2025, sementara pertumbuhan penjualan eceran melambat.
Awal minggu ini, sebuah laporan menunjukkan juga bahwa harga konsumen atau inflasi pada April 2025 naik tetapi lebih rendah dari yang diharapkan.
Pelaku pasar memperkirakan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga pada September. Suku bunga yang lebih rendah membantu meningkatkan daya tarik emas batangan karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Negosiator Lapis Kedua Rusia
Wakil Presiden dan analis senior Zaner Metals Peter Grant mengatakan, data hari Kamis menciptakan lebih banyak ruang bagi the Fed untuk memangkas suku bunga, dengan ekspektasi yang lebih dovish terbentuk di pasar.
"Putin tidak menghadiri pembicaraan damai di Turki meredupkan ekspektasi kemajuan menuju kesepakatan damai, yang menurut saya membantu menopang harga emas hari ini," tambah Grant.
Putin ternyata hanya mengirim tim negosiator lapis kedua untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Ukraina di Turki. Pfresiden Rusia tersebut menolak tantangan Kyiv untuk datang langsung ke sana guna bertemu Presiden Volodymyr Zelenskiy.
Analis mengatakan investor tetap berhati-hati karena ketegangan perdagangan global terus berlanjut, meskipun AS dan China telah menyetujui kesepakatan tarif sementara selama 90 hari.
Perak dan Paladium
Harga perak di spot naik 0,6% menjadi USD 32,42 per ons. Untuk harga platinum juga naik 1,3% menjadi USD 989,05 per ons dan harga paladium naik 1,6% menjadi USD 966,05 per ons.
Analis Johnson Matthey menjelaskan bahwa pasar paladium yang mengalami defisit pada 2012-2024, akan bergerak menuju keseimbangan baru di tahun ini.
Alasannya, permintaan paladium melemah akibat menurunnya produksi kendaraan berbahan bakar bensin dan meningkatnya daur ulang di China.