Harga Emas Hari Ini 4 Juni 2025 Terjun Bebas Usai Cetak Rekor Termahal

2 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta Harga emas anjlok lebih dari 1% pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) setelah mencapai level tertinggi dalam hampir empat minggu. Harga emas dunia tertekan oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat karena investor menjadi berhati-hati menjelang kemungkinan panggilan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Tiongkok Xi Jinping.

Dikutip dari CNBC, Rabu (4/6/2025), harga emas hari ini di pasar spot turun 0,8% menjadi USD 3.352,45 per ons, setelah mencapai harga tertinggi sejak 8 Mei, di awal sesi.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,6% menjadi USD 3.350,6.

Kurs dolar AS naik 0,5% dari level terendah lebih dari sebulan yang dicapai pada awal sesi, membuat harga emas lebih mahal bagi pembeli asing.

“Kita tengah memasuki periode yang dikenal sebagai masa lesu musim panas, jadi ada ekspektasi bahwa pasar emas bisa mengalami sedikit kelesuan atau konsolidasi menyamping,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.

Pasar sedang gelisah menjelang kemungkinan adanya panggilan telepon Trump-Xi Jinping minggu ini, setelah Trump menuduh China melanggar kesepakatan untuk mencabut tarif. Pembicaraan tersebut terjadi saat ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia terus memanas.

Tarif AS

Secara terpisah, Komisi Eropa mengatakan akan mendorong tarif AS yang lebih rendah bahkan ketika Trump mengusulkan penggandaan bea masuk pada baja dan aluminium, sementara Washington mendesak mitra dagang untuk menyerahkan penawaran yang direvisi pada hari Rabu untuk mempercepat pembicaraan.

 Investor juga mengamati data penggajian nonpertanian AS hari Jumat dan serangkaian pernyataan pejabat Federal Reserve sebagai petunjuk tentang kebijakan suku bunga.

“Saya yakin Fed siap untuk mulai memangkas suku bunga lagi, tetapi kemungkinan besar tidak sampai September...itu adalah faktor lain yang mungkin membebani dolar dan mendukung emas,” tambah Meger.

Emas, yang merupakan aset safe haven selama masa ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah. Emas naik sekitar 28% tahun ini. 

Prediksi Harga Emas 4 Juni 2025, Tarif Trump Membayangi

Sebelumnya, harga emas dunia diprediksi melemah pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025. Pergerakan harga emas akan dipengaruhi rencana kenaikan tarif baja terhadap Uni Eropa.

Mengutip Yahoo Finance, harga emas spot turun 0,5% ke posisi USD 3.364,69 per ounce pukul 14.28 waktu Singapura.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menuturkan, harga emas spot internasional pada hari ini, Selasa, (3/6/2025) turun setelah reli kuat sehari sebelumnya. Hal ini seiring investor merealisasikan keuntungan.

"Investor cenderung melakukan aksi profit taking sembari mengantisipasi apakah kenaikan tarif pada baja dan aluminium akan tetap diterapkan besok atau kembali ditunda seperti sebelumnya,” ujar Lukman saat dihubungi Liputan6.com.

Ia prediksi, harga emas tidak akan melanjutkan kenaikan karena kebijakan tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Potensi masih bisa turun, namun terbatas dan cenderung berkonsolidas. Apabila tidak ada penundaan, harga emas akan melanjutkan kenaikan dan sebaliknya apabila ditunda maka akan kembali turun,” kata dia.

Lukman mengatakan, harga emas akan berada di kisaran USD 3.330-USD 3.380 pada Rabu, 4 Juni 2025.

Harga Emas 3 Juni 2025

Harga emas turun pada Selasa, 3 Juni 2025. Harga emas tergelincir dari level tertinggi dalam empat minggu, karena kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) yang moderat membebani logam tersebut, meskipun ketidakpastian atas perjanjian perdagangan AS-Tiongkok membuat investor berhati-hati dan membatasi penurunan emas batangan.

Harga emas spot turun 0,3% menjadi USD 3.369,98 per ounce, pada pukul 02.49 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 8 Mei di awal sesi. Harga emas berjangka AS stabil di USD 3.390.

Logam tersebut naik sekitar 2,7% di sesi sebelumnya, menandai kinerja harian terkuatnya dalam lebih dari tiga minggu.

"Dolar sedikit pulih dan emas turun sehingga berkorelasi terbalik pada saat ini," kata Direktur Pelaksana GoldSilver, Singapura, Brian Lan, seperti dikutip dari CNBC. 

Namun, emas masih mengikuti perkembangan perdagangan global dengan saksama, dan meskipun investor telah sedikit mengurangi posisi mereka dalam emas, hal itu tidak sejauh yang terlihat pada kejadian sebelumnya ketika ketegangan tampak mereda, kata Lan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |