Liputan6.com, Jakarta Harga emas bergerak stabil pada Rabu saat investor mencermati risalah rapat Mei Federal Reserve AS, yang menyoroti meningkatnya inflasi dan risiko resesi. Hal ini memperkuat daya tarik harga emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus berlangsung.
Dikutip dari CNBC, Kamis (29/5/2025), harga emas spot tercatat stabil di level USD 3.299,95 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup turun 0,2% ke USD 3.294,90.
“Pasar emas belakangan ini cenderung berfluktuasi, merespons berita-berita fundamental harian tanpa adanya arah tren harga yang jelas,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Risalah The Fed: Dilema Inflasi dan Pengangguran
Pejabat The Fed dalam rapat 6–7 Mei mengakui adanya “kompromi sulit” yang mungkin dihadapi antara inflasi yang meningkat dan tingkat pengangguran, serta memperingatkan tentang risiko resesi yang semakin besar, berdasarkan risalah rapat.
Rapat tersebut berlangsung di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global, menyusul pengumuman tarif impor besar-besaran oleh Presiden AS Donald Trump pada awal April. Namun, sebagian tarif impor tersebut akhirnya dilonggarkan atau ditunda sepekan kemudian.
Emas Semakin Dilirik Investor Global
Emas, yang biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan dianggap aman saat ketidakpastian, telah mencatat kenaikan 26% sepanjang tahun ini dan menyentuh rekor tertinggi pada April.
Goldman Sachs pada Rabu merekomendasikan porsi investasi emas yang lebih besar dari biasanya dalam portofolio jangka panjang, dengan alasan meningkatnya risiko terhadap kredibilitas institusi AS, tekanan terhadap The Fed, dan permintaan berkelanjutan dari bank sentral.
Perhatian investor kini tertuju pada data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang akan dirilis Kamis, data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat, serta pernyataan dari pejabat bank sentral AS.
Di sisi lain, impor emas ke Swiss dari Amerika Serikat melonjak pada April ke level tertinggi bulanan sejak setidaknya 2012, setelah logam mulia dikecualikan dari tarif impor AS, menurut data yang tersedia.
Prediksi Harga Emas Pekan Ini
Harga emas terus menunjukkan performa mengesankan dan berhasil menembus level USD 3.300 per ons. Kenaikan ini terjadi seiring kembali memanasnya ketegangan perdagangan global, yang membuat investor melirik emas sebagai aset aman.
Melansir Kitco News, Minggu (25/5/2025), harga emas dunia memulai minggu ketiga Mei 2025 di level USD 3.217,90 per ons. Tidak butuh waktu lama, logam mulia ini langsung melesat ke atas USD 3.240 lalu sempat turun ke USD 3.210.
Sesi perdagangan di Eropa sempat mendorong harga emas hingga USD 3.246 per ons. Namun, setelah itu harga bergerak dalam kisaran sempit USD 15 sepanjang hari Senin.
Momentum sesungguhnya datang pada Selasa pagi waktu Amerika Utara. Harga emas kembali melonjak melewati batas USD 3.246 dan sempat menyentuh angka hampir $3.300 sebelum penutupan pasar Amerika.
Menurut survei mingguan Kitco News, sentimen pelaku industri terhadap emas tetap positif untuk pekan depan. Sementara itu, investor ritel juga kembali menunjukkan kecenderungan membeli (bias bullish) setelah melihat performa solid logam kuning ini.