Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia turun lebih dari 2% pada perdagangan hari Jumat dan berada di jalur terburuk sejak November. pelemahan harga emas dunia ini karena para investor kembali memborong aset-aset berisiko setelah adanya perjanjian perdagangan AS-China.
Mengutip CNBC, Sabtu (17/5/2025), harga emas di pasar spot turun 1,6% menjadi USD 3.188,25 per ons dan turun 4,1% pada minggu ini. Bulan lalu, harga mencapai rekor tertinggi USD 3.500,05 di tengah meningkatnya ketegangan perang dagang.
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS ditutup 1,2% lebih rendah pada USD 3.187,2 per ons.
“Mencairnya perang dagang AS-China telah menghidupkan kembali selera risiko di pasar keuangan. Pergeseran ini mendorong aksi ambil untung di kalangan pedagang berjangka, khususnya di pasar emas, dan telah memicu gelombang likuidasi selama seminggu,” kata analis senior Kitco Metals Jim Wycoff.
Pemerintahan di Washington dan Beijing awal minggu ini mengumumkan jeda selama 90 hari, sementara mereka menyusun rincian untuk mengakhiri perang dagang mereka. Kemudian, AS mengatakan bahwa mereka memangkas biaya "de minimis" pada pengiriman yang lebih kecil dari China.
Akibatnya, tiga indeks utama Wall Street berada di jalur untuk keuntungan mingguan, didorong oleh meningkatnya selera risiko investor setelah periode ketidakpastian yang panjang.
Emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap gejolak ekonomi dan geopolitik. Emas batangan juga cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
Suku Bunga AS
Sementara itu, data inflasi yang melambat baru-baru ini, dikombinasikan dengan data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan, di Amerika Serikat (AS memperkuat taruhan akan lebih banyak pemotongan suku bunga Federal Reserve tahun ini.
Pasar memperkirakan bank sentral AS akan menerapkan dua pemotongan suku bunga, dimulai pada bulan September.
Logam lainnya
Harga perak spot turun 1,4% menjadi USD 32,22 per ons dan turun lebih dari 1% selama seminggu.
"Menurut saya, jika emas melanjutkan kenaikan pasarnya, maka perak juga memiliki potensi kenaikan harga yang lebih besar," kata Wycoff.
Sementara itu, platinum turun 0,6% menjadi USD 984,10 dan paladium turun 1,2% menjadi USD 956,72. Kedua logam mulia itu juga mengalami penurunan mingguan.
Prediksi Harga Emas, Siap-Siap Bakal Tembus Segini
Sebelumnya, harga emas dunia melanjutkan penguatannya pada hari Jumat (16/5/2025) ke kisaran USD 3.251, kemudian terkoreksi ke level USD 3.168. Koreksi terjadi setelah adanya taking profit oleh investor, melihat kenaikan harga mendorong emas dunia melampaui USD 3.000.
Namun, pengamat mata uang, Ibrahim Assuabi melihat bahwa harga emas dunia masih akan naik hingga kembali ke level USD 3.251 pekan depan.
Hal itu didukung oleh penantian keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed), serta ekspektasi penurunan suku bunga Bank Sentral Tiongkok (PBOC).
“Artinya apa? Bahwa kalau secara teknikal, harga emas dunia itu kemungkinan masih akan menguat dalam pasar Amerika. Saya melihat harga emas dunia masih akan bertahan, dan untuk mencapai level 3.100 kemungkinan sangat sulit sekali,” ungkap Ibrahim kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Ibrahim mencatat bahwa, pasar saat ini tengah memperharikan rilis data ekonomi China yang akan dipublikasikan pekan depan, terutama tentang data produksi industri dan penjualan retail.
“Kemudian yang kedua, Bank Sentral Tiongkok kemungkinan besar akan memutuskan suku bunga acuan. Pasar sedang tertuju ke situ,” lanjutnya.
Inflasi AS
Selain itu, para pejabat The Fed juga akan segera melakukan pertemuan untuk memberikan testimoni terkait angka inflasi AS yang terus melandai.
“Kemungkinan besar Bank Sentral Amerika dalam pertemuan minggu depan akan kembali membahas penurunan suku bunga karena perang dagang dihentikan selama 90 hari,” kata Ibrahim.
Seperti diketahui, penurunan suku bunga The Fed juga menjadi keputusan yang telah dinanti Presiden AS Donald Trump, mengikuti langkah Bank of England, Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Tiongkok.
Nah tinggal menunggu di minggu depan apakah TEPED ini akan membahas pemurunan suku bunga atau tidak. Ini yang sebenarnya dihitung oleh pasar.
“Kalau seandainya data pada hari Senin menunjukkan ekonomi dari Tiongkok semua bagus, kemudian Bank Sentral Tiongkok menurunkan suku bunga pinjaman, ini akan membuat harga emas dunia kembali lagi terbang ke level yang sudah terjadi yaitu di USD 3.251,” imbuh Ibrahim.