Harga Emas Diprediksi Melesat, Keputusan The Fed Jadi Penentu

12 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street tetap optimistis setelah harga emas mempertahankan penguatannya, sementara pasar bersikap lebih waspada menjelang keputusan suku bunga The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS).

Setelah lonjakan tajam pekan lalu, logam mulia itu kembali menunjukkan performa kuat. Namun, pekan ini tidak terlihat koreksi harga emas meskipun inflasi masih tinggi, karena pasar semakin yakin suku bunga akan tetap turun.

Melansir Kitco News, Minggu (14/9/2025), emas spot membuka pekan dengan harga USD 3.590,69 per ons, hanya sebentar berada di bawah USD 3.600. Kemudian emas bergerak ke USD 3.604 per ons, dan saat pembukaan pasar Amerika Utara pada Senin, emas naik menjadi USD 3.631,70.

Survei Emas Mingguan Kitco News terbaru memperlihatkan sentimen Wall Street tetap bullish menjelang pemangkasan suku bunga The Fed yang diperkirakan, sementara investor pasar lebih berhati-hati setelah kenaikan emas belakangan ini.

Analis pasar senior di Barchart.com, Darin Newsom memprediksi harga emas akan kembali naik pekan depan. 

"Situasi global belum berubah, dengan Kekacauan masih menjadi kebijakan yang disukai,” ujarnya.

Sentimen Suku Bunga

Presiden dan COO Asset Strategies International, Rich Checkan memiliki optimisme serupa dengan menyebut harga emas akan bergerak lebih tinggi. 

"Dengan asumsi mayoritas pelaku pasar benar tentang pemangkasan suku bunga Federal Reserve minggu depan, saya memperkirakan emas akan diuntungkan oleh berita tersebut.,” ujarnya.

Rich menambahkan, jika FOMC mengejutkan pasar dengan membiarkan suku bunga tetap berlaku, mungkin akan melihat aksi jual akibat berita tersebut karena aksi ambil untung.

Michael Brown, ahli strategi riset senior di Pepperstone, justru bersikap bearish terhadap harga emas untuk minggu depan. Ia menilai pasar terlalu berharap pada sentimen dovish dari The Fed.

Peluang bagi Emas

Pialang komoditas senior di RJO Futures. Daniel Pavilonis, meninjau data ekonomi menjelang pertemuan The Fed minggu depan. Ia menyebut semua indikasi menunjukkan peluang lebih besar bagi emas.

"Saya pikir kepercayaan konsumen, sentimen konsumen Michigan, dan semua data ekonomi menunjukkan bahwa inflasi tidak stabil dan kemudian aspek ketenagakerjaan menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja justru melemah. Dengan mandat ganda The Fed, mereka harus mendukung pasar tenaga kerja,” jelasnya.

Ia menambahkan, harga emas mencerminkan pandangan pasar secara keseluruhan. Dia menilai, sisi lain dari situasi ini adalah masalah utang. Pavilonis juga menekankan berbagai produk keuangan untuk membeli emas saat ini turut mendukung reli harga.

Hasil Survey Kitco

Sebanyak 15 analis mengikuti Survei Emas Kitco News pekan ini, dengan investor Wall Street yang optimistis tetap memimpin sementara harga emas terus menguat.

Dari jumlah tersebut, 12 analis atau 80% memprediksi harga emas akan naik minggu depan, dua analis atau 13% memperkirakan penurunan, sedangkan satu analis lainnya, setara 7%, memperkirakan logam mulia itu bergerak sideways.

Dalam jajak pendapat daring Kitco, terdapat 268 suara dari investor ritel yang mulai mengurangi taruhan bullish mereka menjelang keputusan The Fed.

Dari total tersebut, 174 pedagang ritel atau 65% memperkirakan kenaikan harga emas pekan depan, 46 orang atau 17% memprediksi penurunan, dan 48 investor lainnya, mewakili 18%, memprediksi harga emas akan terkonsolidasi.

Sentimen Sepekan

Pekan depan menjadi periode penting bagi pasar dengan sejumlah keputusan suku bunga dari bank-bank sentral utama,  termasuk Federal Reserve AS serta berbagai rilis data ekonomi penggerak pasar lainnya.

Pada Senin, akan dirilis Survei Manufaktur Empire State, diikuti laporan Penjualan Ritel AS untuk Agustus pada Selasa pagi.

Rabu, pasar menantikan data Perumahan Baru dan Izin Mendirikan Bangunan untuk Agustus, kemudian keputusan kebijakan moneter Bank of Canada, sebelum perhatian beralih ke Washington untuk pengumuman suku bunga Federal Reserve dan konferensi pers Ketua Fed Jerome Powell pada sore harinya.

Kamis pagi, Bank of England akan mengumumkan keputusan suku bunga, disusul klaim pengangguran mingguan AS dan Survei Manufaktur Philly Fed. Rangkaian berita ekonomi ini akan ditutup Kamis malam dengan pengumuman kebijakan moneter Bank of Japan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |