Harga Emas Antam Logam Mulia Tembus Rp 2,3 Juta, Sentuh Rekor Tertinggi

5 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali sentuh level tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan Kamis, (9/10/2025).

Mengutip laman logammulia.com, harga emas Antam hari ini lebih mahal Rp 7.000 menjadi Rp 2.303.000 per gram. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam naik Rp 12.000 menjadi Rp 2.296.000 per gram. Dengan demikian, dalam dua hari, harga emas Antam sudah naik Rp 19.000 per gram.

Adapun harga emas Antam yang sentuh Rp 2.303.000 termasuk melanjutkan rekor tertinggi sepanjang masa.

Demikian untuk harga pembelian kembali (buyback) mengalami kenaikan dan mencatat rekor tertinggi.

Harga buyback emas Antam juga menguat Rp 7.000 menjadi Rp 2.151.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 2.151.000 per gram.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi buyback akan dikenakan potongan pajak. Untuk penjualan kembali emas batangan dengan nominal di atas Rp 10 juta, berlaku Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22.

Berikut daftar harga emas Antam hari ini, Kamis (9/10/2025):

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 1.201.500.
  • Harga emas 1 gram: Rp 2.303.000.
  • Harga emas 2 gram: Rp 4.550.000.
  • Harga emas 3 gram: Rp 6.805.000.
  • Harga emas 5 gram: Rp 11.319.000.
  • Harga emas 10 gram: Rp 22.560.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp 56.237.500.
  • Harga emas 50 gram: Rp 112.355.000.
  • Harga emas 100 gram: Rp 224.590.000.⁠
  • Harga emas 250 gram: Rp 561.087.500.
  • ⁠Harga emas 500 gram: Rp 1.121.875.000.⁠
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 2.243.600.000. 

Harga Emas Dunia

Sebelumnya, harga emas melewati posisi USD 4.000 per ounce untuk pertama kali pada perdagangan Rabu, 8 Oktober 2025. Hal itu membangun reli rekor harga emas di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Selain itu, harapan pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mendorong investor berbondong-bondong membeli aset safe haven.

Selain harga emas, harga perak juga menguat ke rekor tertinggi pada perdagangan Rabu pekan ini. Hal itu menunjukkan investor ramai-ramai membeli logam mulia.

Mengutip CNBC, Kamis (9/10/2025), harga emas di pasar spot naik 1,52% menjadi USD 4.044,09 per ounce. Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember bertambah 1,7% ke posisi USD 4.070,5.

Harga perak bertambah 2,4% menjadi USD 48,97 per ounce, setelah sentuh level tertinggi di USD 49,57.

"Kekuatan emas mencerminkan latar belakang makroekonomi dan geopolitik yang sangat positif bagi aset-aset safe haven, ditambah kekhawatiran terhadap aset-aset safe haven tradisional lainnya," ujar Direktur Metals Focus, Matthew Piggott.

Kinerja Emas

Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai penyimpan nilai selama masa ketidakstabilan, naik 54% year-to-date, setelah naik 27% pada 2024. Emas merupakan salah satu aset dengan kinerja terbaik pada 2025, melampaui kenaikan di pasar ekuitas global dan bitcoin serta kerugian dolar AS dan minyak mentah.

Perak naik 71% sepanjang tahun ini, diuntungkan oleh faktor-faktor yang sama yang mendorong reli emas serta ketatnya pasar spot.

"Pasar perak terus menguat, dengan kenaikan suku bunga pinjaman, di tengah saham Comex mencapai rekor tertinggi dan di tengah menguatnya permintaan musiman di India. Reli baru-baru ini didukung oleh arus masuk ETP yang besar," tutur Kepala Riset Komoditas Global di Standard Chartered Bank, Suki Cooper.

Reli Logam Mulia

Reli logam mulia didorong oleh berbagai faktor, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga AS, meningkatnya ketidakpastian politik dan ekonomi, pembelian yang kuat oleh bank sentral, arus masuk yang besar ke ETF, dan melemahnya dolar AS.

"Dengan faktor-faktor ini yang berlanjut hingga tahun 2026, kami gagal melihat adanya katalis bagi emas untuk mengalami koreksi signifikan saat ini. Oleh karena itu, kami memperkirakan emas akan terus menguat sepanjang tahun hingga mencoba menembus level USD 5.000/oz," Piggott menambahkan.

Penutupan pemerintah AS memasuki hari kedelapan pada Rabu, menunda rilis data ekonomi utama dan memaksa investor untuk mengandalkan sumber non-pemerintah untuk menilai waktu dan cakupan penurunan suku bunga The Fed.

Pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang, dengan penurunan serupa diperkirakan terjadi pada Desember.

Para pejabat Federal Reserve sepakat dalam rapat kebijakan mereka risiko terhadap pasar tenaga kerja AS telah meningkat cukup tinggi sehingga membenarkan penurunan suku bunga, tetapi banyak yang tetap waspada terhadap inflasi yang tinggi, menurut risalah rapat 16-17 September yang dirilis pada hari Rabu.

Sentimen Harga Emas Lainnya

Krisis global, seperti konflik Timur Tengah dan perang di Ukraina, telah memicu permintaan emas batangan, sementara gejolak politik di Prancis dan Jepang semakin memperburuk arus investasi ke emas.

Secara global, arus masuk ke ETF emas mencapai USD 64 miliar atau Rp 1.060 triliun (asumsi kurs dolar S terhadap rupiah di kisaran 16.575 per dolar AS) sepanjang tahun ini, menurut data dari World Gold Council, dengan rekor USD 17,3 miliar atau Rp 286,60 triliun pada September saja.

"Takut ketinggalan" juga mendorong reli, kata para analis.

Secara teknis, Relative Strength Index (RSI) emas berada di angka 88, yang menunjukkan logam mulia tersebut sedang overbought.

HSBC pada Rabu menaikkan proyeksi harga perak rata-rata untuk 2025 menjadi USD 38,56 per ounce dan untuk 2026 menjadi USD 44,50, dengan alasan ekspektasi harga emas yang tinggi, permintaan investor yang kembali meningkat, dan antisipasi volatilitas perdagangan.

Momentum ini juga merambah ke logam mulia lainnya, dengan platinum naik 3,02% menjadi USD 1.667,11, level tertinggi sejak Februari 2013. Sementara itu, paladium naik 9,14% menjadi USD 1.460,05, menandai puncaknya dalam lebih dari dua tahun.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |