Harga Buyback Antam Hari Ini 29 Mei 2025 Turun, Jadi Berapa?

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta Harga buyback emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan tajam pada Kamis, 29 Mei 2025. Berdasarkan informasi dari laman resmi logammulia.com, Kamis (29/5/2025), harga buyback Antam hari ini turun sebesar Rp 21.000 per gram menjadi Rp 1.718.000 per gram.

Penurunan ini mengikuti tren pelemahan harga emas batangan Antam yang juga anjlok ke level Rp 1.874.000 per gram dari sebelumnya Rp 1.895.000.

Harga buyback ini adalah acuan bagi konsumen yang ingin menjual kembali emas mereka ke Antam. Meski demikian, harga ini masih cukup jauh dari rekor tertinggi buyback yang sempat mencapai Rp 1.865.000 per gram pada 22 April 2025.

Harga Emas Antam Hari Ini Lengkap dari 0,5 hingga 1.000 Gram

Berikut adalah daftar lengkap harga emas batangan Antam per 29 Mei 2025:

  • Emas 0,5 gram: Rp 987.500
  • Emas 1 gram: Rp 1.874.000
  • Emas 2 gram: Rp 3.688.000
  • Emas 3 gram: Rp 5.507.000
  • Emas 5 gram: Rp 9.145.000
  • Emas 10 gram: Rp 18.235.000
  • Emas 25 gram: Rp 45.462.000
  • Emas 50 gram: Rp 90.845.000
  • Emas 100 gram: Rp 181.612.000
  • Emas 250 gram: Rp 453.765.000
  • Emas 500 gram: Rp 907.820.000
  • Emas 1.000 gram: Rp 1.814.600.000

Dengan tren penurunan ini, masyarakat yang ingin menjual kembali emas ke Antam perlu mempertimbangkan waktu yang tepat agar mendapatkan harga terbaik.

Harga Emas Hari Ini 29 Mei 2025 Terpantau Stabil

Harga emas bergerak stabil pada Rabu saat investor mencermati risalah rapat Mei Federal Reserve AS, yang menyoroti meningkatnya inflasi dan risiko resesi.

Hal ini memperkuat daya tarik harga emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus berlangsung.

Dikutip dari CNBC, Kamis (29/5/2025), harga emas spot tercatat stabil di level USD 3.299,95 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup turun 0,2% ke USD 3.294,90.

“Pasar emas belakangan ini cenderung berfluktuasi, merespons berita-berita fundamental harian tanpa adanya arah tren harga yang jelas,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Pejabat The Fed dalam rapat 6–7 Mei mengakui adanya “kompromi sulit” yang mungkin dihadapi antara inflasi yang meningkat dan tingkat pengangguran, serta memperingatkan tentang risiko resesi yang semakin besar, berdasarkan risalah rapat.

Rapat tersebut berlangsung di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global, menyusul pengumuman tarif impor besar-besaran oleh Presiden AS Donald Trump pada awal April. Namun, sebagian tarif impor tersebut akhirnya dilonggarkan atau ditunda sepekan kemudian.

Emas Semakin Dilirik Investor Global

Emas, yang biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan dianggap aman saat ketidakpastian, telah mencatat kenaikan 26% sepanjang tahun ini dan menyentuh rekor tertinggi pada April.

Goldman Sachs pada Rabu merekomendasikan porsi investasi emas yang lebih besar dari biasanya dalam portofolio jangka panjang, dengan alasan meningkatnya risiko terhadap kredibilitas institusi AS, tekanan terhadap The Fed, dan permintaan berkelanjutan dari bank sentral.

Perhatian investor kini tertuju pada data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang akan dirilis Kamis, data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat, serta pernyataan dari pejabat bank sentral AS.

Di sisi lain, impor emas ke Swiss dari Amerika Serikat melonjak pada April ke level tertinggi bulanan sejak setidaknya 2012, setelah logam mulia dikecualikan dari tarif impor AS, menurut data yang tersedia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |