Empat Perusahaan Jepang-Indonesia Kolaborasi Proyek Restorasi Lahan Basah

23 hours ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Empat perusahaan asal Jepang dan Indonesia resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk melaksanakan studi kelayakan penerapan Joint Crediting Mechanism (JCM) pada proyek Wetland Restoration and Conservation (WRC) di Indonesia.

Kerja sama ini melibatkan INPEX Corporation, Sustainacraft Inc, PT Merdeka Sejahtera Persada (Dassa), dan PT Jaga Planet Indonesia. Kesepakatan ini menjadi langkah penting dalam pengembangan proyek berbasis Nature-based Solutions (NbS) yang fokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca sekaligus peningkatan serapan karbon.

Inisiatif tersebut mendukung pencapaian Nationally Determined Contributions (NDC) — komitmen bersama Indonesia dan Jepang di bawah Perjanjian Paris untuk memperkuat aksi mitigasi perubahan iklim.

President Director PT Merdeka Sejahtera Persada (Dassa), Sylviana Andhella, menegaskan bahwa kerja sama ini membangun fondasi bagi investasi hijau masa depan, terutama karena belum ada metodologi JCM yang secara khusus mengakomodasi proyek restorasi dan konservasi lahan basah di Indonesia.

Manfaat Ganda

Melalui kolaborasi ini, keempat perusahaan sepakat mengembangkan metodologi baru yang selaras dengan kebijakan iklim nasional dan standar monitoring, reporting, and verification (MRV). Selain itu, proyek diharapkan dapat memberikan manfaat ganda (co-benefits) bagi lingkungan dan masyarakat lokal di sekitar kawasan restorasi.

“Kami membawa pengalaman lebih dari satu dekade dalam desain dan implementasi proyek karbon. Kolaborasi ini membuka peluang besar untuk membawa praktik terbaik internasional ke dalam mekanisme JCM,” ujar Sylviana dalam keterangan tertulis, Jumat (17/10/2025).

Penandatanganan MoU dilakukan serentak di Jakarta dan Tokyo pada 12 September 2025, menandai langkah awal integrasi Nature-based Solutions ke dalam mekanisme perdagangan karbon bilateral antara Indonesia dan Jepang.

Percepatan Aksi Iklim

Kerja sama ini akan berlangsung selama enam bulan sebagai tahap awal untuk menilai potensi penerapan JCM dalam proyek Wetland Restoration and Conservation (WRC). Jika studi kelayakan berhasil, tahap berikutnya adalah menyusun perjanjian definitif, termasuk pembagian manfaat, prioritas investasi, serta peluang penjualan kredit karbon di pasar internasional.

Kolaborasi lintas negara dan sektor ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam percepatan aksi iklim, mendukung transisi menuju energi bersih, sekaligus memperkuat konservasi ekosistem lahan basah yang penting bagi keseimbangan alam.

Langkah strategis antara Jepang dan Indonesia ini juga menegaskan komitmen kedua negara untuk mempercepat pencapaian target net-zero emission, melalui penerapan solusi berbasis alam yang berkelanjutan dan berorientasi pada manfaat jangka panjang bagi bumi dan masyarakat.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |