Perusahaan akuakultur terkemuka di Indonesia, PT Central Proteina Prima (CP Prima) kembali menginisiasi Simposium Udang Nasional CP Prima 2024 dengan mengusung tema Smart Nutrition for Successful Culture and Sustainable Environment.
Simposium ini merupakan kegiatan rutin yang secara khusus diselenggarakan untuk membahas isu dan masalah terkini di bidang budi daya udang dengan melibatkan para ahli budi daya, praktisi, petambak udang dan stakeholder lain yang terkait.
“CP Prima berkomitmen penuh untuk menjadi mitra yang andal bagi petambak udang, di antaranya dengan terus meningkatkan kualitas benur dan pakan," ujarnya dalam simposium tersebut berdasarkan keterangan resmi.
Hendri menekankan bahwa petambak harus cerdas dalam memilih formulasi pakan dan metode budidaya yang tepat sehingga kualitas dan produktivitas budidaya lebih baik.
"Di tengah ketidakpastian ekonomi global ini, kita harus fokus melakukan upaya terbaik untuk hal-hal yang bisa kontrol, apa yang bisa kita kontrol? tentu kualitas benur, pakan, air dan persiapan tambak yang baik," sambungnya.
Menurutnya, untuk menjaga biaya dalam budidaya udang bukan berarti asupan pakan harus dikurangi atau pakan diganti dengan yang lebih murah, melainkan yang penting diperhatikan adalah kandungan pakan yang tepat.
Dalam sesi diskusi berjudul Nutrisi Optimum Untuk Udang Vannamei, pemateri adalah Romi Novriadi yang merupakan dosen teknologi akuakultur Politeknik Ahli Usaha Perikanan. Dalam pemaparannya, ia menuturkan dalam strategi formulasi pakan, tidak melulu soal protein tinggi. Melainkan formulasi pakan juga harus diseimbangkan dengan kandungan asam amino.
"Ini karena untuk memperoleh kadar protein yang optimum diperlukan asam amino yang pada dasarnya adalah zat penyusun protein," katanya.
Secara terpisah, CP Prima juga mengadakan simposium serupa di Surabaya, pada Rabu (4/12), sebagai wadah diskusi dan silaturahmi bagi para petambak dan pemangku kepentingan lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, hingga Sulawesi. Mengusung tema yang sama, salah satu sesi diskusi di Surabaya spesifik membahas topik terkait praktek Two Steps Culture yang ditujukan untuk menekan risiko kegagalan di awal budidaya. Materi ini disampaikan oleh Agung Gunawan selaku Specialist Trial Demo Pond di CP Prima. Kedua simposium ini juga menghadirkan pakar aquatic animal health dari CP Food yaitu Dr Prakan Chiarahkhongman.
Sedangkan, simposium di Jakarta menghadirkan praktisi budidaya, Jeperistiwa selaku Departement Head Sales of Asia & Others CPB Lampung dan Sigid Prabowo sebagai Head of Technical Advisor CP Prima. Dalam rangkaian acara ini, CP Prima memperkenalkan salah satu produk pakan dengan formulasi terbaru, yaitu Pakan Irawan PRO yang diformulasikan untuk proses budidaya berkelanjutan dan memiliki kandungan protein 36%. (Z-11)