Donald Trump Ancam Terapkan Tarif Baru, Begini Respons China

17 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - China mengatakan, Amerika Serikat (AS) harus berhenti mengancam dengan tarif lebih tinggi dan mendesak negosiasi lebih lanjut untuk menyelesaiakan masalah perdagangan yang belum terselesaikan. Selain itu, China tidak akan ragu untuk membalas jika Washington tetap melakukan tindakannya terhadap Beijing.

Mengutip Yahoo Finance, Senin (13/10/2025), Presiden AS Donald Trump pada Jumat mengumumkan tarif tambahan 100% terhadap China serta kontrol ekspor atas "semua perangkat lunak penting" mulai 1 November, beberapa jam setelah mengancam akan membatalkan pertemuan mendatang dengan pemimpin China Xi Jinping.

Hal ini terjadi setelah China menambahkan biaya pelabuhan baru untuk kapal-kapal AS, memulai investigasi antimonopoli terhadap Qualcomm Inc., dan mengumumkan pembatasan baru yang menyeluruh terhadap ekspor tanah jarang dan material penting lainnya.

Beijing membenarkan langkahnya sebagai tindakan defensif dan menuduh AS memberlakukan langkah-langkah pembatasan baru yang menargetkan China sejak perundingan antara keduanya di Madrid pada September, menurut pernyataan Kementerian Perdagangan pada Minggu.

Bulan lalu, Departemen Perdagangan AS mengumumkan perluasan dramatis kontrol ekspornya, yang menutup celah dalam langkah-langkah yang saat ini digunakan untuk memblokir Beijing dari chip mutakhir.

"Mengancam dengan tarif tinggi di setiap kesempatan bukanlah cara yang tepat untuk menjalin hubungan dengan China," kata Kementerian Perdagangan.

"Jika AS tetap pada pendiriannya sendiri, China akan dengan tegas mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah."

China Umumkan Pembatasan Baru Ekspor Tanah Jarang

Pekan lalu, Beijing mengumumkan pembatasan baru yang luas terhadap ekspor tanah jarang dan material penting lainnya. Eksportir luar negeri untuk barang-barang yang menggunakan, bahkan sedikit, tanah jarang tertentu yang bersumber dari

China kini memerlukan izin ekspor, demikian diumumkan pada Kamis, dengan alasan keamanan nasional. Peralatan dan teknologi tertentu untuk memproses tanah jarang dan membuat magnet juga akan dikenakan kontrol.

Wakil Presiden JD Vance mengatakan kepada China pada Minggu kalau AS memiliki pengaruh yang lebih besar dalam sengketa perdagangan yang semakin memanas. Ia mengatakan, pemerintahan Trump siap bersikap masuk akal jika Beijing bersikap demikian.

"Jika mereka merespons dengan cara yang sangat agresif, saya jamin, Presiden Amerika Serikat memiliki lebih banyak kartu daripada Republik Rakyat Tiongkok," kata Vance di acara Fox News.

China Bersedia Perkuat Dialog

Pengendalian ekspor China bukanlah larangan ekspor, dan permohonan yang memenuhi peraturan akan disetujui, Kementerian Perdagangan menyatakan pada Minggu. Sebelum langkah-langkah tersebut diumumkan, China telah memberi tahu negara-negara dan kawasan terkait melalui mekanisme dialog pengendalian ekspor bilateral.

China telah sepenuhnya menilai kemungkinan dampak dari langkah-langkah tersebut terhadap rantai industri dan pasokan sebelumnya dan yakin bahwa dampak yang relevan sangat terbatas, kata kementerian tersebut.

Kementerian menambahkan, China bersedia memperkuat dialog dan pertukaran mengenai pengendalian ekspor dengan negara-negara lain untuk menjaga keamanan dan stabilitas rantai industri dan pasokan global dengan lebih baik.

Penambahan biaya pelabuhan baru oleh Beijing untuk kapal-kapal AS bertepatan dengan tanggal rencana Washington untuk mengenakan biaya baru pada kapal-kapal besar Tiongkok yang singgah di pelabuhan-pelabuhan Amerika.

Tujuan China

“Penerapan langkah-langkah Pasal 301 oleh AS yang menargetkan industri maritim, logistik, dan galangan kapal Tiongkok telah sangat merugikan kepentingan Tiongkok dan merusak atmosfer perundingan ekonomi dan perdagangan bilateral, dan China dengan tegas menentangnya, kata Kementerian Perdagangan.

“Tindakan yang diambil China "bertujuan untuk melindungi hak dan kepentingan yang sah dari industri dan perusahaan China, serta menjaga lingkungan persaingan yang adil di pasar pelayaran dan galangan kapal internasional," kementerian itu menambahkan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |