Distribusi BBM Dipastikan Lancar Setelah Gempa Nabire

8 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memastikan tak ada gangguan pendistribusian BBM, setelah gempa bumi mengguncang Nabire.

Pertamina juga memastikan tak ada sarana fasilitasnya yang rusak usai gempa Nabire yang terjadi pada Jumat subuh (19/9/2025), sekitar pukul 03.19 WIT.

“Kami telah melakukan pengecekan sarana dan fasilitas penyaluran energi utama di Nabire untuk memastikan semuanya dalam kondisi aman,” kata Penjabat sementara (Pjs) Area Manager Communication Relations & CSR Papua Maluku, Bramantyo Rahmadi.

 Sekitar pukul 04.00 WIT, kondisi Fuel Terminal Nabire dinyatakan dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan, begitu juga dengan Aviation Fuel Terminal (AFT) Mozes Kilangin dan AFT Douw Aturure.

“Sebagai antisipasi, hari ini kami akan cek berulang untuk memastikan kembali kondisi seluruh sarfas,” jelas Bramantyo.

Stok di FT Nabire per 19 September untuk seluruh produk juga dalam kondisi baik. Tercatat stok Avtur diatas 12 hari, Solar 21 hari, Pertalite diatas 8 hari, dan Pertamax 13 hari.

Untuk penyaluran di lembaga penyalur, Pertamina Patra Niaga saat ini juga tetap mengoperasikan 5 SPBU reguler, 20 SPBU non reguler, 21 Pertashop, dan 4 Agen Minyak Tanah (AMT) dengan normal.

Stok Aman

Untuk memastikan keamanan layanan kepada masyarakat, saat ini tim Sales Area Manager Papua Tengah sudah berkeliling memeriksa seluruh kondisi sarfas lembaga penyalur yang terdampak gempa.

Bramantyo bilang, dari laporan awal, sarfas SPBU juga dalam kondisi aman sehingga layanan kepada masyarakat tetap dilanjutkan. Meski demikian, akan lakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan jika memang dari hasil pemeriksaan terdapat kondisi tidak aman, operasi SPBU akan dihentikan sementara sampai kondisi aman untuk melayani masyarakat. 

“Masyarakat tidak perlu khawatir, stok dalam kondisi aman, dan seluruh SPBU masih beroperasi seperti biasanya melayani kebutuhan BBM sehari-hari," Bramantyo menambahkan. 

Gempa Dangkal M 6,6 Guncang Nabire Papua Tengah, BMKG Ungkap Pemicunya

Sebelumnya, Gempa Magnitudo 6,6 mengguncang Nabire Papua Tengah, Jumat (19/9/2025), pukul 01.19.50 WIB. Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar anjak Weyland.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," katanya.

Daryono juga mengatakan, gempa Nabire berdampak dan dirasakan di daerah Nabire dengan skala intensitas V MMI, daerah Wasior dengan skala intensitas IV-V MMI, daerah Enarotali dengan skala intensitas III-IV, daerah Timika dengan skala intensitas III MMI, daerah Biak dan Supiori dengan skala intensitas II-III.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," katanya.

Hasil Monitoring BMKG

Hingga pukul 01.47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan maghnitudo terbesar M4,2.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbau Daryono.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |