AKIBAT diguyur hujan deras dan sungai meluap, jalur Pantura Kudus-Pati Km 12 tepatnya di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus terendam banjir hingga ketinggian capai 60 centimeter, lalu lintas tersendat sepanjang empat kilometer.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (3/12) hujan deras sejak siang mengguyur kawasan di Pantura timur Jawa Tengah mengakibatkan sungai meluap, mengakibatkan ruas jalur Pantura tepatnya di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus dan Jalan Penghubung Kudus-Purwodadi (Grobogan) terendam banjir 10-60 centimeter.
Arus lalulintas di jalur Pantura mengalami ketersendatan hingga mencapai 4 kilometer karena kendaraan melintas terpaksa harus berjalan merambat, sedangkan motor roda dua banyak mengalami mati mesin (mogok) akibat banjir tersebut. "Banjir mulai datang sekitar pukul 16.30 WIB, pas bubaran pabrik," ujar Tuti,26, salah seorang warga Kudus.
Warga Kudus lainnya Untung,50, mengaku banjir mulai datang akibat hujan lebat mengguyur hingga sekitar dua jam lamanya dan sungai serta saluran air di sepanjang jalur Pantura tersebut meluap, namun setelah hujan mereda secara berangsur-angsur air merendam jalan nasional mulai surut.
Hal serupa diungkapkan Arief,45, pengemudi truk dari Semarang tujuan Rembang mengaku terpaksa berjalan merambat, karena genangan banjir di jalur Pantura terutama depan pabrik cukup tinggi dan kondisi lalulintas cukup padat. "Kami jalan merambat hingga satu jam akibat jalan tertutup air dan banyak mobil dan motor mogok," tambahnya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Kudus Ahmad Munaji mengungkapkan akibat guyuran hujan lebat sejumlah kawasan vdi Kabupaten Kudus terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, meskipun genangan itu tidak bertahan lama dan segera surut ketika hujan mereda.
”Ada genangan di beberapa titik saat hujan tadi, diperkirakan sungai maupun saluran air tidak mampu menampung volume air yang meningkat saat hujan turun," ujar Ahmad Munaji. (H-2)