SMP Tri Guna Bakti Surabaya, Jawa Timur, yang sempat mengalami kerusakan pada bangunannya akibat angin puting beliung, November ini telah selesai mengalami perbaikan. Bencana yang melanda sekolah yang berlokasi kurang dari 15 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya itu telah merusak tiga ruang kelas dan perpustakaan dengan parah, serta memicu keretakan lantai, dinding, atap serta perabotan di ruangan-ruangan lainya.
Proses renovasi didukung oleh perusahaan logistik dan perkapalan yang berbasis di Marseille, Prancis dan juga beroperasi di wilayah pelabuhan Surabaya, Compagnie Maritime d'Affretement, Compagnie Generale Maritimeatau CMA CGM.
CMA CGM Foundation, yayasan yang dikelola perusahaan bekerjasama dengan LSM lokal Happy Hearts Indonesia. Setelah menyelesaikan SMP Tri Guna Bakti, renovasi selanjutnya akan dilakukan di SMP Bina Karya dan direncanakan selesai pada 2025.
Kontainer menjadi ruang perpustakaan
Inisiatif yang dilakukan perusahaan dengan menyasar masyarakat lokal di wilayah kerjanya itu diperkirakan akan memberikan manfaat pada 780 anak. Selain melibatkan pembangunan gedung secara konvensional, upaya perbaikan juga menggunakan prinsip keberlanjutan yang juga lekat dengan kerja operasional perusahaan yaitu kontainer bekas berukuran 40 kaki yang diubah menjadi perpustakaan dan blok ruang kelas baru.
CMA CGM sendiri telah berkiprah lebih dari 25 tahun, memiliki 7 kantor, 15 subagen, dan lebih dari 500 staf kantor. Grup ini mengoperasikan 13 layanan maritim di 25 pelabuhan di Indonesia dan menghubungkan destinasi global utama dengan jaringan intermodal canggih melalui CEVA Logistics dan CCIS. Perusahaan ini mengoperasikan kapal dan kontainer untuk mendukung kegiatan ekspor dan impor Indonesia
Libatkan karyawan
Lokasi kegiatan pemberdayaan masyarakat di dekat Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dipilih karena kota ini adalah cabang paling besar. Data Pelindo menunjukkan, CMA CGM merupakan perusahaan pelayaran dengan volume tertinggi di pelabuhan ini, mendukung distribusi manufaktur dari dan ke Indonesia timur.
“Kami mendukung program-program untuk meningkatkan akses pendidikan dengan melibatkan penggunaan kembali bahan daur ulang dan pengurangan emisi karbon, yang bermanfaat bagi masyarakat selama bertahun-tahun mendatang,” ujar Presiden Direktur CMA CGM Indonesia Michel Azrak.
Selain melakukan pembangunan fisik, staf CMA CGM pada Oktober juga terlibat dalam pengecatan kontainer, ikut mengajar soal literasi, serta terlibat dalam kegiatan olahraga bersama siswa. Renovasi SMP Tri Guna Bhakti telah menghasilkan manfaat sosial dan lingkungan yang signifikan, mendaur ulang 1,7 ton plastik dan mengurangi emisi karbon hingga 3,9 ton.
Selain itu, akan dilakukan pula program pelatihan selama tiga tahun untuk guru dan staf dengan fokus pada keterampilan finansial dan manajemen untuk meningkatkan kualitas pengajaran, memastikan keberlanjutan sekolah, dan memperkuat manajemen secara keseluruhan.
Lebih dari 3.500 anggota masyarakat di seluruh dunia diharapkan akan mendapatkan dampak positif dari program pemberdayaan CMA CGM. Hingga saat ini, The Foundation telah mengirimkan 43.000 ton bantuan kemanusiaan ke 88 negara, mendukung lebih dari 550 proyek pendidikan di Prancis, Lebanon, dan di seluruh dunia, serta membantu 55 kewirausahaan melalui inkubator sosialnya, Le Phare. (X-8)