Cuma Separuh Orang Indonesia yang Siap Hadapi Darurat Finansial

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil riset Sun Life Asia Financial Resilience Index 2025, hanya sekitar separuh masyarakat Indonesia yang merasa siap menghadapi kondisi darurat finansial.

Selain itu, meskipun rasa aman secara finansial meningkat hingga 57%, generasi muda, khususnya Gen Z, masih termasuk kelompok yang paling rentan, hanya 49% yang merasa percaya diri akan kondisi finansial mereka.

Kondisi ini berdampak pada banyaknya generasi usia produktif yang masih berfokus pada kebutuhan jangka pendek, sementara perencanaan pensiun maupun warisan belum menjadi prioritas.

Melihat kondisi tersebut,  PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) menghadirkan Bright Talk, sebuah program literasi keuangan yang dikemas secara interaktif dan inspiratif sekaligus menandai peluncuran produk terbaru Sun Life Indonesia, Sun Proteksi Heritage 100.

“Kami memahami bahwa banyak keluarga yang masih rentan secara finansial. Melalui Sun Proteksi Heritage 100, kami ingin menghadirkan solusi yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, lebih banyak keluarga Indonesia berkesempatan untuk mewujudkan kemapanan finansial di masa depan dengan perlindungan yang tepat, sesuai dengan tahap kehidupan mereka," kata Presiden Direktur Sun Life Indonesia Albertus Wiroyo, Sabtu (20/9/2025).

Bulan Pelanggan

Sepanjang September yang diperingati sebagai Bulan Pelanggan, Sun Life Indonesia memaknainya dengan menghadirkan berbagai program apresiasi dan inovasi layanan nasabah, mulai dari penyederhanaan proses klaim secara otomatis, penggunaan Digiform dan My Sun Life berbasis web sebagai bentuk dukungan bagi nasabah, hingga integrasi dengan aplikasi CIMB Octo Mobile guna memudahkan pengecekan polis. Semua ini dihadirkan untuk menjawab kebutuhan nasabah akan layanan yang cepat, mudah, dan terintegrasi.

Risiko Keuangan di Indonesia Meningkat, Begini Gambarannya

Kekhawatiran akan risiko keuangan di Indonesia meningkat. Menurut data Global Asia Insurance Partnership (2022), kesenjangan perlindungan di Asia Pasifik telah mencapai USD 886 miliar, meningkat 38 persen dalam lima tahun terakhir.

Angka ini menggambarkan selisih besar antara kebutuhan perlindungan masyarakat dengan perlindungan yang benar-benar dimiliki, sehingga masih banyak keluarga yang belum terlindungi secara finansial. Sementara Indonesia berkontribusi hampir 50 persen terhadap angka tersebut, menunjukkan masih tergolong rentan secara finansial.

“Kami memahami bahwa generasi produktif saat ini menghadapi berbagai tantangan finansial, biaya hidup yang terus meningkat, ketidakpastian masa depan, hingga kebutuhan akan warisan yang terencana," ujar Presiden Direktur Sun Life Indonesia Albertus Wiroyo, Rabu (27/8/2025).

Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok usia 18-35 tahun mencatat literasi dan inklusi keuangan tertinggi, 74,05% skor literasi di kelompok 18-25 tahun dan 89,96% di umur 26-35 tahun.

Di sisi lain, proyeksi BPS menyebutkan bahwa penduduk usia produktif akan mendominasi 68% total populasi Indonesia pada tahun 2020-2030, menciptakan peluang besar bagi solusi keuangan dan perlindungan yang inklusif, fleksible dan lengkap.

55% Orang Indonesia Belum Punya Rencana Keuangan Lebih dari 1 Tahun

Sebelumnya, riset dari Sun Life Asia Financial Resilience Index 2025 menunjukkan bahwa 55% masyarakat Indonesia belum memiliki rencana keuangan lebih dari satu tahun. Sementara itu, hanya 9% yang telah menyiapkan perencanaan keuangan lebih dari 10 tahun ke depan.

Pada saat yang sama, 92% masyarakat terdampak langsung oleh inflasi, yang mendorong mereka untuk lebih fokus pada kebutuhan harian dibandingkan persiapan masa depan. Hal tersebut disampaikan Chief Partnership Distribution Officer, Sun Life Indonesia Octavianus Ariwan.

“Banyak masyarakat, terutama generasi produktif, ingin memiliki proteksi namun tidak ingin proses yang rumit atau komitmen pembayaran jangka panjang. Asuransi X-Tra Plan Protection menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan proteksi dan manfaat hidup dalam satu produk yang tetap mudah diakses,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).

Sementara itu, di tengah tingginya tekanan inflasi dan belum meratanya perencanaan keuangan jangka panjang di Indonesia, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) bersama PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menghadirkan solusi baru melalui peluncuran produk Asuransi X-Tra Plan Protection.

Produk ini dirancang untuk memberikan perlindungan jiwa yang komprehensif sekaligus benefit yang dapat diproses menjadi produk investasi di masa mendatang, menjadikannya pilihan cerdas dan relevan untuk masyarakat Indonesia terutama generasi masa kini yang menghadapi ketidakpastian ekonomi dengan gaya hidup yang dinamis.

Sebagai produk asuransi jiwa tradisional, Asuransi X-Tra Plan Protection menawarkan kombinasi perlindungan dan manfaat hidup, yaitu perlindungan jiwa hingga 14x premi tahunan, manfaat tahunan secara reguler selama masa polis aktif ditambah manfaat akhir kontrak dijamin dengan total hingga 140% dari total premi yang dibayarkan dan terminal Bonus (jika ada) yang dapat diterima baik pada saat meninggal dunia maupun saat hidup di akhir masa polis.

Nasabah cukup memilih plan dengan masa pembayaran premi 5 tahun atau 10 tahun, untuk mendapatkan perlindungan selama 20 atau 30 tahun. Produk ini juga dilengkapi proses pengajuan asuransi yang mudah, tanpa pemeriksaan medis (hingga Rp2,5 miliar), cukup dengan menjawab pertanyaan kesehatan sederhana, sehingga menjadikannya semakin inklusif.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |