Ciliwung Bebas Sampah, Kolaborasi PLN dan GCB Ubah Biomassa Jadi Bahan Bakar Kualitas SNI

13 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Komitmen PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya dalam pengembangan ekosistem pengelolaan sampah berbasis biomassa semakin gencar. Langkah nyata terbaru ditunjukkan melalui penyerahan bantuan dua mesin vital, yaitu mesin cacah listrik dan mesin pelet listrik, kepada Gerakan Ciliwung Bersih (GCB).

Bantuan ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi strategis antara PLN dan GCB yang telah berjalan sukses sebelumnya.

Kerja sama ini terbukti efektif setelah berhasil mengolah 25,2 ton sampah biomassa dan mereduksi emisi karbon signifikan hingga 9.723 kg CO₂. Penyerahan mesin listrik ini ditujukan untuk memperkuat implementasi Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) guna meningkatkan kualitas produksi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).

General Manager PLN UID Jakarta Raya, Moch. Andy Adchaminoerdin, menjelaskan bahwa penggunaan mesin bertenaga listrik membawa dampak besar dalam proses transformasi sampah menjadi energi yang lebih bersih.

“Peralihan dari mesin olah sampah yang sebelumnya berbasis diesel kini beralih ke mesin berbasis listrik. Hal ini mampu menekan emisi karbon secara signifikan dan tentu saja meningkatkan efisiensi proses produksi BBJP,” ujar Andy Adcha dalam keterangannya, Sabtu (22/11/2025).

Menurut Andy Adcha, inovasi ini sejalan dengan visi PLN untuk mendukung lingkungan yang lebih hijau dan bersih, dimulai dari area sekitar Jakarta. Penambahan mesin listrik ini juga diharapkan dapat memperluas cakupan pengelolaan sampah di Jakarta.

Transformasi Produksi BBJP dengan Mesin Listrik Berkapasitas Tinggi

Mesin-mesin listrik yang diserahkan ini memiliki peran krusial dalam rantai pengolahan sampah biomassa di GCB. Mesin cacah listrik digunakan untuk memproses sampah daun hasil biodrying menjadi ukuran yang lebih kecil dan seragam. Ukuran yang seragam ini penting untuk memastikan hasil akhir yang berkualitas.

Setelah dicacah, biomassa akan diproses lebih lanjut menggunakan mesin pelet listrik. Mesin ini berfungsi untuk membentuk cacahan biomassa menjadi pelet yang padat dan stabil. Kepadatan dan stabilitas ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas BBJP.

Hebatnya, mesin pelet listrik baru ini memiliki kapasitas produksi yang tinggi, yakni mampu mencetak pelet hingga 80–100 kilogram per jam. Kapasitas ini secara otomatis memperkuat kemampuan produksi harian GCB dalam mengolah sampah di Ciliwung. Dengan peningkatan ini, GCB diharapkan dapat mengolah sampah dalam jumlah yang lebih masif dan berkelanjutan.

Kualitas BBJP Terjamin SNI, Peluang Pemanfaatan Makin Luas

Dampak dari penggunaan teknologi listrik dalam pengolahan sampah ini tidak hanya berhenti pada efisiensi, tetapi juga pada peningkatan mutu produk akhir. Dengan proses yang lebih terstandarisasi, BBJP yang dihasilkan kini memiliki kualitas yang lebih konsisten dan telah teruji.

BBJP hasil olahan kolaborasi PLN dan GCB ini dipastikan memenuhi standar nasional, yaitu SNI 8966:2021 untuk Bahan Bakar Jumputan Padat. Pencapaian standar ini merupakan validasi penting terhadap kualitas biomassa yang diproduksi.

Kesesuaian dengan SNI 8966:2021 ini membuka peluang yang jauh lebih luas bagi pemanfaatan BBJP. Tidak hanya terbatas pada sektor energi, tetapi juga dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan di berbagai sektor industri lainnya.

Komitmen ini menegaskan posisi PLN dan GCB dalam mendukung energi bersih sekaligus mengatasi permasalahan sampah di kawasan ibu kota.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |