Liputan6.com, Jakarta - Holding BUMN di sektor Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memprediksi peningkatan kunjungan di destinasi wisata yang dikelolanya. Kunjungan ke Candi Prambanan dan Borobudur diramal mengalami peningkatan signifikan.
Direktur Utama InJourney Maya Watono menyampaikan libur lebaran 2025 menjadi momentum peningkatan jumlah wisatawan. Hal ini kerap terjadi setiap tahun. Pada momen libur lebaran nanti, Maya memprediksi kenaikan kunjungan ke Candi Prambanan mencapai lebih dari 34 persen.
"Di Prambanan kita mengharapkan meningkat 34,83 persen, kita ada special collaboration dengan Jumbo dan kita ada beberapa aktivasi di Prambanan Art and Culture, Pasar Medang dan lain sebagainya," ungkap Maya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/3/2024).
Dia juga memprediksi kenaikan hampir serupa di Candi Borobudur. Diperkirakan ada kenaikan 31 persen kunjungan ke candi ikonik tersebut.
"Borobudur kita harapkan kenaikan 31% dibanding tahun 2024," katanya.
Sebagai rinciannya, pada periode lebaran 2025, Candi Prambanan diproyeksikan target sebanyak 94.000 pengunjung. Sementara Candi Borobudur diperkirakan akan dikunjungi 76.000 pengunjung.
Mandalika dan TMII
Maya menghitung, kenaikan kunjungan wisatawan juga diperkirakan terjadi di The Mandalika pada Maret 2025 sebesar 50.175, atau meningkat sebesar 5 persen selama periode 1 bulan dibanding tahun lalu pada periode yang sama.
Tren menghabiskan libur lebaran di Ibu Kota juga menjadi perhatiannya. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diperkirakan dikunjungi 186.000 wisatawan, atau meningkat 14 persen dibandingkan tahun 2024.
"Di lebaran ini kami sudah ada beberapa improvement di Taman Mini kita ada food court, kita ada tambahan EV, kita ada tambahan entertainment dimana pengunjung bisa menikmati," tuturnya.
Dampak Ekonomi Nasional
Maya berharap, masyarakat bisa menghabiskan waktu libur lebaran ini di dalam negeri. Menurutnya libur panjang menjadi momentum kebangkitan naiknya trafik domestik.
“Periode ramadan dan libur lebaran ini merupakan momentum bagi kami di sektor aviasi dan pariwisata," ujarnya.
Dia menilai, kenaikan kunjungan wisatawan lokal pada akhirnya bisa berdampak positif pada ekonomi nasional.
"Dengan periode libur yang panjang, kami meng-encourage masyarakat untuk tetap berwisata di Indonesia supaya peningkatan trafik bisa kita dapatkan dari pergerakan domestik yang pada akhirnya memberikan multiplier effect kepada masyarakat,” tutup Maya.