BTN Untung Rp 1,7 Triliun di Semester I-2025

2 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan laba bersih Rp 1,7 triliun pada semester I-2025. Angka ini tumbuh 13,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, laba bersih ditopang pendapatan bunga kredit yang naik 23,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp 18,50 triliun hingga Juni 2025, melampaui pertumbuhan biaya bunga yang sebesar 2,3 persen yoy.

Pertumbuhan tersebut menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 9,34 triliun atau naik 55,1 persen yoy hingga semester I-2025.

“Di tengah berbagai tantangan makroekonomi dan persaingan yang ketat di industri perbankan, BTN berhasil mencatatkan profitabilitas yang membaik berkat strategi yang dijalankan secara konsisten dan terus melaksanakan fungsi intermediasinya untuk menggerakkan perekonomian rakyat, terutama dari sektor perumahan,” ungkap Nixon dalam keterangan resmi, Rabu (27/8/2025).

BTN juga mencatat margin bunga bersih (net interest margin/NIM) naik 139 basis poin (bps) menjadi 4,4 persen per akhir Juni 2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,0 persen. Adapun Cost-to-Income Ratio (CIR) membaik ke level 43,8 persen dari sebelumnya 58,8 persen, yang menunjukkan proses bisnis yang semakin efisien.

Pengumpulan Dana

Di sisi perolehan dana masyarakat, BTN mampu membukukan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp 406,38 triliun hingga semester I-2025, bertumbuh double digit atau 11,2 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 365,38 triliun. Laju DPK BTN tersebut terpantau berada di atas pertumbuhan DPK industri perbankan yang sebesar 6,6 persen yoy per akhir Juni 2025.

"Pertumbuhan DPK BTN sejalan dengan upaya perseroan untuk terus memperkuat mesin pendanaan, terutama dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang berasal dari segmen ritel dan insitusi. Pertumbuhan dana murah BTN tidak terlepas dari upaya perseroan menggencarkan akuisisi pengguna baru dan transaksi aplikasi Bale by BTN," jelas Nixon.

Pengguna Aplikasi Tembus 2,7 Juta Orang

Secara keseluruhan, jumlah user Bale by BTN telah mencapai 2,7 juta hingga akhir semester I-2025, naik 68,8 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 1,6 juta. Sedangkan jumlah transaksi Bale by BTN telah menembus 931,5 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp 43,1 triliun selama semester I-2025.

“Lonjakan pengguna Bale by BTN merefleksikan kepercayaan dan kenyamanan masyarakat terhadap super app yang kami desain untuk melayani ekosistem perumahan dan gaya hidup masa kini yang dinamis," katanya.

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan user experience dan fitur yang lebih beragam dengan proposisi yang lebih menarik agar semakin mampu menjawab kebutuhan nasabah,” ujar Nixon.

Salurkan Kredit Rp 376,11 Triliun

Penyaluran kredit dan pembiayaan BTN tercatat tumbuh 6,8 persen yoy menjadi Rp 376,11 triliun hingga semester I-2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 352,06 triliun. Penyaluran kredit hingga Juni 2025 ditopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan ke sektor perumahan yang meningkat 6,2 persen yoy menjadi Rp 317,77 triliun dan sektor non-perumahan (non-housing loan) yang naik 10,5 persen yoy menjadi Rp 58,34 triliun.

Di sektor perumahan, KPR subsidi naik 6,5 persen menjadi Rp182,17 triliun. Sedangkan KPR non-subsidi secara keseluruhan bertumbuh 8,8 persen menjadi Rp110,72 triliun. Seiring dengan pertumbuhan kredit dan pembiayaan serta dana masyarakat, BTN membukukan total aset sebesar Rp 484,96 triliun hingga semester I-2025, bertumbuh 6,4 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 455,60 triliun.

“BTN berkomitmen untuk terus mendukung program pembangunan perumahan nasional dengan menyediakan akses pembiayaan untuk kepemilikan rumah, termasuk untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan turut menggerakkan perekonomian dari sektor perumahan," tandas Nixon.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |