Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus membuktikan perannya sebagai motor penggerak UMKM Indonesia untuk melangkah ke panggung global. Dukungan yang konsisten, mulai dari pembiayaan hingga akses pameran internasional, telah membuka peluang lebih luas bagi pelaku UMKM lokal.
Salah satu contohnya adalah Biopac, produsen kemasan ramah lingkungan berbasis rumput laut asal Tangerang, yang semakin melebarkan jangkauan pasar internasional dan memiliki buyer dari berbagai negara. Biopac sudah tiga kali berturut-turut mendapat kesempatan memperkenalkan produk inovatifnya di ajang BRI UMKM EXPO(RT) yang sebelumnya bernama UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur.
"Terima kasih BRI yang sangat perhatian pada UMKM, termasuk Biopac. Ini adalah tahun ketiga kami mengikuti pameran. Luar biasa, jumlah UMKM yang disupport setiap tahunnya meningkat. Selain kesempatan untuk menampilkan produk, pameran ini juga membuka peluang kolaborasi dan business matching dengan buyers dari dalam maupun luar negeri," ujar CEO dan Co-Founder PT Seaweedtama Biopac Indonesia, Dr. Noryawati saat ditemui dalam acara BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di ICE BSD Hall 5, Tangerang, Banten.
Noryawati mengungkapkan bahwa business matching yang diinisiasi oleh BRI sangat penting untuk mendukung hubungan bisnis antar perusahaan (B2B). Selain itu, promosi melalui media sosial BRI juga telah meningkatkan eksposur produk-produk Biopac.
Tidak hanya itu, layanan dan produk-produk BRI juga sangat membantu kelancaran transaksi Biopac, baik dengan konsumen maupun dengan para petani di daerah.
"BRI selama ini menjadi bank yang sangat dekat dengan masyarakat, termasuk para petani rumput laut di daerah-daerah yang rata-rata menggunakan layanan BRI. Sebagian besar transaksi Biopac juga menggunakan BRI," jelasnya.
Menurut Noryawati, BRI telah memberikan dampak yang sangat besar bagi kemajuan UMKM Indonesia dan menjadi mitra terpercaya dalam urusan finansial. Oleh karena itu, ia berharap BRI terus memberikan dukungan bagi UMKM.
"Dengan market Biopac yang sangat besar dan potensial untuk bertumbuh, tidak menutup kemungkinan kami akan membutuhkan pendanaan tambahan. Bila saat itu tiba, pertama kali kami akan kunjungi BRI untuk mendapatkan dukungan finansial," ujarnya.
Kemasan Ramah Lingkungan Berbasis Rumput Laut
Biopac didirikan oleh Dr. Noryawati Mulyono sejak tahun 2019 dan berbasis di Tangerang Banten. Sebelum terjun ke industri manufaktur kemasan ramah lingkungan, Noryawati telah melakukan penelitian tentang bioplastic sejak tahun 2010, yang kemudian menjadi dasar pengembangan Biopac.
Melalui Biopac, Noryawati berkomitmen mengatasi masalah sampah plastik sekali pakai tanpa mengorbankan kepraktisan dan kenyamanan konsumen.
"Produk Biopac merupakan hasil riset yang saya kembangkan ketika masih menjadi dosen di Fakultas Bioteknologi Atmajaya, dengan bantuan dana riset dari L'Oréal-UNESCO For Women in Science pada tahun 2010. Misi saya adalah untuk mengurangi sampah plastik karena plastik ini menjadi kemasan yang tidak pernah dapat terhindarkan. Di sisi lain sampah bukan hanya menjadi masalah lingkungan, tetapi juga kesehatan," kata Noryawati.
Biopac menyediakan berbagai kemasan ramah lingkungan berbagai bentuk dan ukuran. Mulai dari lembaran, sachet, puch, kantong belanja, kantong teh celup hingga cup ramah lingkungan, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan penambahan logo untuk branding.
Kantong teh celup dan cup merupakan inovasi terbaru dari Biopac untuk mendukung kemasan ramah lingkungan.
"Kita merambah ke tea bag atau kantong teh celup. Kita kembangkan produk ini karena tanpa disadari, banyak konsumen yang mengonsumsi teh celup yang mengandung mikroplastik dan nanoplastik akibat pemanasan air. Hal yang sama juga berlaku pada yang kopi panas," ujarnya.
Noryawati menyebutkan harga produk Biopac mulai dari yang terkecil Rp280 hingga paling besar seharga Rp4.000. Target pasar Biopac mencakup berbagai sektor bisnis dan rumah tangga yang membutuhkan kemasan sekali pakai.
"Bagi mereka yang sulit menghindari penggunaan kantong plastik, tersedia alternatif kantong belanja ramah lingkungan dari Biopac untuk bisa mengurangi pemakaian plastik," sebutnya.
Selain itu, Biopac juga menghadirkan inovasi coating powder, pelapis buah yang praktis, yang dapat digunakan para petani dan pelaku bisnis buah-buahan. Coating powder dari BioPak membantu memperlambat munculnya bintik hitam, mengurangi penggunaan plastik wrapping di pasar modern.
Seiring perkembangannya, Biopac berhasil merambah pasar internasional dan mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi, seperti Inventor Award, Ocean Innovation Prize 2021, ASEAN Smart Cities Partnership 2022, dan The SUP Challenge 2022. Prestasi ini menunjukkan bahwa inovasi kemasan ramah lingkungan dari Indonesia mampu bersaing di kancah global.
Hingga saat ini, Biopac telah dipasarkan ke 26 negara. Kapasitas produksi dan volume penjualan pada tahun 2024 meningkat signifikan sebesar 40 kali lipat dibandingkan saat pertama kali launching produk pada awal 2020. Pencapaian tersebut tak lepas dari dukungan tenaga produksi dan tim marketing yang mencapai 25 pekerja.
(*)